Pekan Depan IHSG Merah? Analisis Saham AADI, CTRA & NCKL

Avatar photo

- Penulis Berita

Minggu, 15 Juni 2025 - 05:00 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

IHSG Diprediksi Lanjutkan Koreksi Pekan Depan, Dihantam Geopolitik dan Perlambatan Konsumsi Domestik

JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan melanjutkan tren koreksinya pada pekan depan, setelah menutup perdagangan akhir pekan ini dengan performa yang melemah. Proyeksi ini muncul di tengah bayang-bayang tekanan sentimen geopolitik global dan kekhawatiran akan perlambatan konsumsi domestik yang mulai terasa dampaknya di pasar modal Indonesia.

Pada penutupan perdagangan Jumat, 13 Juni 2025, IHSG tercatat melemah 0,53% ke level 7.166,06. Penurunan ini tidak hanya dipicu oleh tekanan geopolitik, tetapi juga kekhawatiran terhadap perlambatan konsumsi di dalam negeri. Valdy Kurniawan, Head of Research Phintraco Sekuritas, memaparkan analisis teknikalnya. Menurutnya, indikator Stochastic RSI telah membentuk *death cross* dan terjadi pelebaran *negative slope* pada MACD, yang mengindikasikan potensi kelanjutan koreksi pada Indeks Harga Saham Gabungan. Valdy memprediksi IHSG berpotensi menguji level MA200 di kisaran 7.132, bahkan hingga menyentuh level *support* 7.100.

Dari ranah eksternal, sentimen geopolitik di Timur Tengah kembali memanas dan menjadi sorotan utama. Valdy menjelaskan bahwa ketegangan meningkat pasca serangan militer Israel terhadap fasilitas nuklir Iran, yang kemudian dibalas dengan ancaman pembalasan serius dari Teheran. Eskalasi ini sontak memicu lonjakan harga minyak mentah dunia lebih dari 6%, menembus angka US$72 per barel. Imbasnya, pasar global, termasuk di kawasan Asia, bereaksi negatif karena insiden ini memperbesar risiko gangguan terhadap stabilitas ekonomi global. Valdy menambahkan, “Sebelumnya, pasar cenderung mengabaikan risiko geopolitik. Namun, serangan ini menjadi peringatan bahwa ancaman tersebut kini lebih nyata dan mendesak dari perkiraan semula.”

Di sisi domestik, pergerakan IHSG juga terbebani oleh koreksi pada beberapa saham yang baru saja melewati tanggal *cum date* dividen. Selain itu, data penjualan ritel Indonesia turut menunjukkan pelemahan signifikan. Pada April 2025, penjualan ritel tercatat mengalami kontraksi sebesar 0,3% secara tahunan (*year-on-year/YoY*), berbalik arah drastis dari kenaikan 5,5% YoY pada Maret. Penurunan ini menandai kontraksi tahunan pertama sejak April 2024, mengindikasikan potensi perlambatan dalam konsumsi masyarakat.

Meskipun pasar menunjukkan kerentanan, beberapa saham masih menarik untuk dicermati investor pada perdagangan pekan depan, antara lain AADI, CTRA, NCKL, HRUM, dan ESSA. Menariknya, laporan data mingguan dari Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan gambaran yang sedikit berbeda dari performa harian IHSG. IHSG justru berhasil menguat 0,74% selama sepekan penuh, bergerak dari 7.113,42 pada pekan sebelumnya ke posisi 7.166,06. Kenaikan ini juga diikuti oleh kapitalisasi pasar Bursa yang meningkat 0,92% menjadi Rp12.495 triliun dari Rp12.381 triliun. Rata-rata volume transaksi harian Bursa pun menunjukkan penguatan signifikan sebesar 15,52%, mencapai 28,05 miliar lembar dari 24,28 miliar lembar.

Namun, ada satu indikator yang patut menjadi perhatian, yaitu rata-rata nilai transaksi harian Bursa yang justru mengalami penurunan. “Pelemahan pekan ini justru terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian Bursa yang turun 5,21% menjadi Rp16,24 triliun dari Rp17,14 triliun pada penutupan minggu lalu,” ungkap Kautsar Primadi Nurahmad, Sekretaris Perusahaan BEI. Penurunan nilai transaksi ini mengindikasikan kehati-hatian investor di tengah sentimen negatif yang membayangi pasar modal Indonesia.

*Disclaimer*: Artikel ini hanya bertujuan sebagai informasi dan analisis pasar, tidak ada maksud untuk mengajak membeli atau menjual instrumen investasi tertentu. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca dan menjadi tanggung jawab pribadi. Redaksi tidak bertanggung jawab atas potensi kerugian atau keuntungan yang mungkin timbul dari keputusan investasi yang diambil.

Berita Terkait

Dividen Mayora Indah 2023: Tanggal Pembagian & Besarannya
Dividen TINS Cair! Jadwal & Cara Mendapatkan Rp 474,66 Miliar
PTBA Bagi Dividen Rp332,437 per Saham: Cek Jadwal Pembayarannya!
IKK Mei 2025 Anjlok! Apa Artinya untuk Ekonomi Kita?
Emas Antam Meroket! Harga Terbaru Hampir Sentuh Rp 2 Juta
Stop Dividen & Bonus! Bank Sentral [Nama Negara] Tegas ke Bank
Mengapa BPS dan Bank Dunia Beda Hitung Angka Kemiskinan?
Harga Emas Antam Stabil? Cek Update 15 Juni di Sini!

Berita Terkait

Minggu, 15 Juni 2025 - 15:24 WIB

Dividen Mayora Indah 2023: Tanggal Pembagian & Besarannya

Minggu, 15 Juni 2025 - 12:40 WIB

Dividen TINS Cair! Jadwal & Cara Mendapatkan Rp 474,66 Miliar

Minggu, 15 Juni 2025 - 12:25 WIB

PTBA Bagi Dividen Rp332,437 per Saham: Cek Jadwal Pembayarannya!

Minggu, 15 Juni 2025 - 12:10 WIB

IKK Mei 2025 Anjlok! Apa Artinya untuk Ekonomi Kita?

Minggu, 15 Juni 2025 - 10:45 WIB

Emas Antam Meroket! Harga Terbaru Hampir Sentuh Rp 2 Juta

Berita Terbaru

Finance

Dividen Mayora Indah 2023: Tanggal Pembagian & Besarannya

Minggu, 15 Jun 2025 - 15:24 WIB

Entertainment

Film GJLS Ibuku Ibu-Ibu Tembus 141.229 Penonton! Sinopsis di Dalam

Minggu, 15 Jun 2025 - 15:20 WIB

Autos

Ganti Oli CVT Mobil Kapan? Panduan Lengkap & Tepat

Minggu, 15 Jun 2025 - 15:15 WIB

Technology

WiFi HP Lemot? 7 Cara Percepat Koneksi Internet Anda!

Minggu, 15 Jun 2025 - 15:10 WIB

Travel

Rahasia Kode Huruf di Boarding Pass: Arti & Penjelasannya

Minggu, 15 Jun 2025 - 15:05 WIB