Pelindung Ponsel: Masih Perlukah di Era Sekarang?

Avatar photo

- Penulis Berita

Minggu, 8 Juni 2025 - 17:39 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

## Amankah Melepas Casing Ponsel di Era Smartphone Kekinian? Sebuah Eksperimen Sebulan

Ponsel pintar masa kini jauh lebih tangguh. Layar Gorilla Glass, Ceramic Shield, dan berbagai inovasi material membuat klaim “casing itu untuk pengecut” mulai terdengar masuk akal. Namun, benarkah demikian? Selama sebulan, saya memutuskan untuk menguji coba hidup tanpa casing, berbekal iPhone baru seharga jutaan rupiah dan sedikit keberanian (atau mungkin sedikit kegilaan).

Kisah ini bermula dari pembelian iPhone terbaru di Apple Store. Harga fantastisnya—mendekati biaya sewa apartemen bulanan—membuat saya bertanya-tanya: mengapa sebagian orang terlihat begitu santai menggunakan ponsel mewah mereka tanpa perlindungan sama sekali? Ponsel-ponsel mengilap itu tampak elegan, bertengger di atas permukaan keras tanpa sedikitpun rasa khawatir. Apakah saya terlalu berlebihan dengan ketakutan layar retak dan bodi tergores?

Keraguan itu terjawab saat seorang teman, pengguna iPhone tanpa casing, menantang saya untuk merasakan sendiri ketangguhan ponsel modern. Ponselnya, memang, terasa lebih nyaman di genggaman tanpa balutan casing. Ia mengaku sering menjatuhkan ponselnya, tetapi tetap aman. Pernyataan ini, ternyata, didukung oleh produsen layar seperti Corning, yang secara rutin menguji ketahanan Gorilla Glass melalui simulasi ekstrem, termasuk menjatuhkannya berulang kali dan menggoresnya dengan berbagai benda tajam.

Hasilnya? Ponsel modern memang jauh lebih tahan banting daripada pendahulunya. Data dari Corning menunjukkan peningkatan signifikan dalam daya tahan jatuh dari Gorilla Glass 5 (0,8 meter) hingga Gorilla Armor 2 (2,2 meter). Bahkan, data dari Allstate menunjukkan penurunan jumlah laporan kerusakan ponsel di AS, mengindikasikan peningkatan kekuatan smartphone secara keseluruhan.

Namun, keraguan tetap membayangi. Meskipun para ahli mengakui peningkatan ketangguhan, mayoritas orang tetap menggunakan casing. Lalu, siapakah yang sebenarnya “gila”? Pertanyaan ini membawa saya pada eksperimen sebulan tanpa casing, sebuah ide yang disambut antusias oleh editor saya—meski dengan peringatan keras: BBC tidak akan menanggung biaya perbaikan jika iPhone saya rusak.

Minggu pertama tanpa casing terasa menegangkan. Setiap kali ponsel berada di dekat permukaan keras, jantung saya berdebar kencang. Namun, kebutuhan akan fakta mengalahkan rasa takut. Saya mewawancarai beberapa eksekutif teknologi dan pengusaha, yang sebagian besar tidak menggunakan casing. Bagi mereka, melepas casing adalah sebuah pernyataan gaya hidup, ungkapan kepercayaan diri, dan penghormatan terhadap desain dan material ponsel kelas atas. Mereka membandingkannya dengan menutupi sofa mahal dengan plastik atau mengenakan celana tambahan di atas celana bagus.

Untuk memahami lebih dalam, saya menelusuri teknologi layar ponsel. Gorilla Glass, yang digunakan hampir semua produsen ternama, menggunakan proses perlakuan panas dan penggantian ion untuk menciptakan lapisan kompresif yang membuat kaca lebih tahan terhadap retakan. Corning, perusahaan di balik Gorilla Glass, bahkan memiliki tim yang secara khusus meneliti kerusakan ponsel untuk terus meningkatkan ketahanan layar.

Apple, dengan Ceramic Shield-nya yang diklaim 2x lebih kuat dari layar ponsel lain, juga ikut dalam perlombaan ini. Namun, ironisnya, mereka juga menjual casing berlogo Apple dengan harga yang cukup tinggi. Hal ini menunjukkan adanya pasar besar untuk casing ponsel, yang diklaim oleh Spigen telah digunakan oleh lebih dari 100 juta perangkat di seluruh dunia, dan pasar globalnya mencapai hampir US$25 miliar pada 2024.

Lalu, bagaimana hasil eksperimen saya? Pada hari ke-26, saat terburu-buru, iPhone saya terjatuh dari tangga. Meskipun mengalami penyok kecil, layarnya tetap utuh. Namun, pengalaman teman saya yang iPhone lamanya retak setelah terjatuh menjadi pengingat: meskipun teknologi terus berkembang, kaca tetaplah kaca.

Eksperimen ini mengajarkan saya bahwa casing ponsel, pada akhirnya, menjadi masalah pilihan dan manajemen risiko. Ponsel modern memang lebih tangguh, namun bukannya tanpa risiko. Saya kembali menggunakan casing, namun sesekali tetap melepasnya untuk menikmati sensasi memegang ponsel “telanjang”—dengan kewaspadaan yang lebih tinggi.

Berita Terkait

ASUS Vivobook S14 S3407QA OLED: Laptop Baru, Visual Memukau!
iPhone 14 Pro Max Bekas: Masih Worth It Dibeli di 2024?
Asus Vivobook S14 OLED Snapdragon X: Harga & Spesifikasi di Indonesia!
Benarkah RAM Besar Bikin HP Lebih Kencang? Ini Penjelasannya
20 HP Realme yang Tidak Bisa Update Android 16
Hyundai Stargazer Cartenz vs Cartenz X: Mana Paling Sesuai Buatmu?
WhatsApp Diam-diam Ganti Aplikasi di Windows
Bocoran Wujud Google Pixel 10 Pro: Opsi Warna Moonstone dan Jade

Berita Terkait

Kamis, 24 Juli 2025 - 23:48 WIB

ASUS Vivobook S14 S3407QA OLED: Laptop Baru, Visual Memukau!

Kamis, 24 Juli 2025 - 18:33 WIB

iPhone 14 Pro Max Bekas: Masih Worth It Dibeli di 2024?

Kamis, 24 Juli 2025 - 15:44 WIB

Asus Vivobook S14 OLED Snapdragon X: Harga & Spesifikasi di Indonesia!

Kamis, 24 Juli 2025 - 13:25 WIB

Benarkah RAM Besar Bikin HP Lebih Kencang? Ini Penjelasannya

Kamis, 24 Juli 2025 - 12:57 WIB

20 HP Realme yang Tidak Bisa Update Android 16

Berita Terbaru

General

Rambut Tipis? Ini 5 Gaya Keren Cowok, Anti Lepek Seharian!

Jumat, 25 Jul 2025 - 02:57 WIB

Crime

Korupsi CSR BI-OJK: KPK Bongkar Modus Laporan Fiktif!

Jumat, 25 Jul 2025 - 02:08 WIB

Travel

La Vela: Liburan Eropa Klasik Tanpa Harus ke Luar Negeri!

Jumat, 25 Jul 2025 - 01:40 WIB