Perjuangan Tim SAR Gabungan Evakuasi Pendaki Brasil di Gunung Rinjani

Avatar photo

- Penulis Berita

Minggu, 29 Juni 2025 - 13:38 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamharian.com – , Jakarta – Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi jenazah pendaki asal Brasil, Juliana de Souza Pereira Marins, yang terjatuh ke jurang Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat (NTB). Proses evakuasi berjalan dramatis dengan menghadapi berbagai kendala cuaca dan medan ekstrem.

Peristiwa bermula pada Sabtu, 21 Juni 2025, ketika Juliana mendaki Gunung Rinjani didampingi pemandu bernama Ali Musthofa. Ali membantah telah meninggalkan Juliana. Ia mengklaim sempat memberi kesempatan Juliana beristirahat, sedangkan dirinya menunggu di depan dengan jarak sekitar tiga menit pendakian. Namun, setelah 15-30 menit, Ali menyadari Juliana tak kunjung muncul. Ia kembali ke titik awal dan mendapati pendaki tersebut tak berada di tempat.

“Saya menyadari dia telah jatuh ketika melihat cahaya senter di jurang sedalam sekitar 150 meter dan mendengar suara meminta bantuan,” kata Ali kepada media Brasil, O Globo.

Ali segera menghubungi tempatnya bekerja untuk meminta bantuan. Namun, proses evakuasi yang diinisiasi tim SAR berlangsung hingga tiga hari kemudian, akibat medan terjal dan cuaca buruk.

Setelah laporan diterima Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR), Kantor SAR Mataram mengerahkan puluhan personel ke lokasi. Koordinator lapangan SAR, I Kadek Agus Ariawan, menyebut tim berangkat membawa berbagai peralatan penyelamatan dari pos SAR Kayangan dan Mataram.

Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni mengungkapkan cuaca menjadi kendala utama evakuasi. “Pagi tadi cuaca mulai membaik, tetapi sempat memburuk lagi. Kami berharap siang hari ini cuaca mendukung,” katanya, Selasa, 24 Juni 2025.

BTNGR melalui akun Instagram resminya melaporkan bahwa tim rescue sempat harus menghentikan evakuasi karena kabut tebal yang menghalangi uji coba bantuan helikopter. Meski demikian, tujuh personel berhasil mendekati titik korban dan bermalam di sekitar lokasi karena hari sudah gelap.

Kepala Kantor SAR Mataram, Muhamad Hariyadi, mengonfirmasi korban ditemukan pada Senin, 23 Juni 2025, pukul 07.05 WITA. Juliana ditemukan sekitar 500 meter dari titik awal dia dilaporkan terjatuh. “Tim SAR berhasil menemukan survivor dengan bantuan drone thermal,” kata Hariyadi.

Tim SAR gabungan menemukan korban dalam keadaan meninggal pada Selasa 24 Juni 2025 di kedalaman sekitar 600 meter. Proses evakuasi dilanjutkan Rabu, 25 Juni pagi karena cuaca yang tidak memungkinkan. Haryadi mengatakan setelah jenazah diangkat ke atas, dievakuasi menyusuri rute pendakian menuju Posko Sembalun. Selanjutnya jenazah akan dievakuasi menggunakan helikopter menuju RS Bhayangkara Polda NTB.

Koordinator Tim SAR, I Kadek Agus Ariawan, menjelaskan korban jatuh di Cemara Nunggal yang memiliki kontur tebing sangat curam. “Korban jatuh di jurang dengan medan ekstrem dan sulit dijangkau,” katanya.

Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal, menyiagakan tiga helikopter untuk mendukung evakuasi. Satu helikopter milik Mabes TNI bersama Basarnas tiba di Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid (BIZAM) pada 24 Juni 2025. Helikopter kedua milik perusahaan asuransi sudah standby di BIZAM, sedangkan helikopter ketiga milik PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) bersiaga di Sumbawa Barat.

Kepala BTNGR, Yarman Wasur, mengumumkan penutupan sementara jalur Pelawangan 4 Sembalun menuju puncak Gunung Rinjani sejak 24 Juni 2025. Penutupan ini untuk memastikan keselamatan tim SAR, pendaki lain, serta memperlancar proses evakuasi. “Penutupan berlaku sampai batas waktu yang belum ditentukan atau hingga proses evakuasi selesai,” ujar Yarman.

Ketua Umum Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia (APGI), Rahman Mukhlis, menyebut masih mengumpulkan data terkait insiden ini. Ia menegaskan pemandu pendakian harus memiliki sertifikasi sesuai Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) dan pengalaman memadai.

“Pemandu harus terlatih dan memahami interpretasi medan, cuaca, serta penanganan bahaya gunung,” ujarnya.

Sementara itu, Kepolisian Resor Lombok Timur sudah memeriksa pemandu Ali Musthofa sejak 25 Juni. Namun, belum ada kesimpulan terkait dengan dugaan kelalaian. Sejumlah warganet di media sosial sempat menyoroti dugaan kelambanan evakuasi hingga menyebabkan korban tidak selamat.

Dokter Spesialis Forensik Rumah Sakit Bali Mandara Ida Bagus Putu Alit mengatakan mengungkap hasil autopsi terhadap jenazah warga negara Brasil, Juliana Marins, 27 tahun, yang terjatuh ketika mendaki Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat pada Sabtu pekan lalu.

Dia mengungkapkan penyebab kematian Juliana yakni karena benturan benda tumpul. “Penyebab kematian karena kekerasan tumpul yang menyebabkan kerusakan,” katanya di Denpasar, Jumat, 27 Juni 2025.

Dokter Alit menyimpulkan korban meninggal dalam jangka waktu yang sangat singkat dari luka yang terjadi. “Kami tidak menemukan bukti-bukti bahwa kematian itu terjadi dalam jangka waktu yang lama dari luka terjadi,” katanya.

M. Faiz Muzaki, Defara Dhanya, dan Raden Putri Alpadillah Ginanjar berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Pilihan Editor: Korban-korban Pendakian Gunung Rinjani, Terakhir Juliana Asal Brasil

Berita Terkait

Misteri Kematian Diplomat Arya: Reaksi Kapolri & Fakta Terbaru
Sudewo Diperiksa KPK Hari Ini: Bupati Pati Penuhi Panggilan?
Palmerah Hari Ini: Kondisi Stasiun Usai Demo Ricuh Semalam
Brigadir Esco Tewas Terikat di Lombok: Misteri Kematian Polisi Terungkap?
Demo DPR Ricuh! Tol Slipi Ditutup, Akses Bandara Soetta Macet
Gas Air Mata ke Rumah Warga: Polisi Tuai Kecaman?
Bentrok Polisi-Pelajar Demo 25 Agustus di Pejompongan: Ricuh hingga Malam
Mayat Brigadir Esco Ditemukan Terikat di Lombok Barat, Hilang Sejak 13 Agustus

Berita Terkait

Rabu, 27 Agustus 2025 - 11:53 WIB

Misteri Kematian Diplomat Arya: Reaksi Kapolri & Fakta Terbaru

Rabu, 27 Agustus 2025 - 10:21 WIB

Sudewo Diperiksa KPK Hari Ini: Bupati Pati Penuhi Panggilan?

Rabu, 27 Agustus 2025 - 00:20 WIB

Palmerah Hari Ini: Kondisi Stasiun Usai Demo Ricuh Semalam

Selasa, 26 Agustus 2025 - 02:51 WIB

Brigadir Esco Tewas Terikat di Lombok: Misteri Kematian Polisi Terungkap?

Selasa, 26 Agustus 2025 - 01:07 WIB

Demo DPR Ricuh! Tol Slipi Ditutup, Akses Bandara Soetta Macet

Berita Terbaru

Cara Mengakses Kembali Kata Sandi X yang Lupa dengan Mudah (Pokok.id)

Teknologi

Cara Mengakses Kembali Kata Sandi X yang Lupa dengan Mudah

Jumat, 19 Sep 2025 - 09:31 WIB

Nonton Adik Ipar Memanjakanku Drama China

Hiburan

Nonton Adik Ipar Memanjakanku Drama China

Rabu, 3 Sep 2025 - 19:23 WIB

Hiburan

Seru Banget! Nonton Menaklukkan Suku Barbar Drama Cina

Selasa, 2 Sep 2025 - 08:39 WIB