Pertamina Patra Niaga Luncurkan Inovasi Ramah Lingkungan di Semarang: UCollect dan RVM
PT Pertamina Patra Niaga merayakan Hari Lingkungan Hidup Sedunia dengan meluncurkan dua program inovatif di Semarang, Jawa Tengah: UCollect dan Reverse Vending Machine (RVM). Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah rumah tangga serta penggunaan bahan bakar yang lebih bersih dan berkelanjutan.
UCollect mengajak masyarakat untuk mengumpulkan minyak jelantah bekas pakai dan menyalurkannya ke kotak-kotak khusus yang tersedia di sejumlah SPBU Pertamina. Sementara itu, RVM, atau mesin penukaran botol plastik bekas, memberikan poin digital atau *e-voucher* sebagai imbalan atas partisipasi masyarakat dalam mendaur ulang plastik. Kedua program ini dirancang untuk mengubah SPBU Pertamina menjadi lebih dari sekadar tempat pengisian bahan bakar, melainkan juga pusat kontribusi masyarakat terhadap lingkungan yang lebih hijau.
“Perubahan besar dimulai dari langkah kecil,” ungkap Pelaksana Tugas Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra, dalam keterangan tertulis pada Jumat, 6 Juni 2025. “Kami ingin SPBU menjadi pusat kontribusi masyarakat terhadap lingkungan.” Peluncuran program ini bertepatan dengan perkenalan Pertamax Green 95, bahan bakar rendah emisi terbaru dari Pertamina, yang semakin mengukuhkan komitmen perusahaan terhadap energi bersih dan terbarukan. Pertamina juga memanfaatkan minyak jelantah untuk memproduksi bahan bakar berkelanjutan seperti Sustainable Aviation Fuel (SAF) dan Hydrotreated Vegetable Oil (HVO).
Sebagai bentuk apresiasi, peserta program UCollect dan RVM akan mendapatkan poin digital yang dapat ditukarkan dengan saldo *e-wallet* atau *e-voucher* MyPertamina, yang bisa digunakan untuk transaksi bahan bakar di SPBU Pertamina. Ini merupakan insentif nyata yang mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam program ramah lingkungan ini.
Langkah ini sejalan dengan program Green Movement UCO yang telah diluncurkan sebelumnya. Program ini, yang bekerja sama dengan Noovoleum, perusahaan pengumpul minyak jelantah bersertifikasi internasional, telah berhasil mengumpulkan minyak jelantah dari masyarakat, SPBU, dan rumah sakit IHC Pertamina, dan mendapatkan respons positif. Setiap liter minyak jelantah ditukar dengan sekitar Rp 6.000 (harga fluktuatif, update harian tersedia di aplikasi MyPertamina), memberikan nilai ekonomis bagi masyarakat sekaligus mengurangi limbah.
Pertamina Patra Niaga berencana untuk terus mengevaluasi dan memperluas jangkauan program UCollect dan RVM ke berbagai wilayah di Indonesia. Melalui inisiatif ini, Pertamina tidak hanya berkontribusi pada pelestarian lingkungan, tetapi juga memberdayakan masyarakat untuk turut serta dalam menciptakan lingkungan yang lebih berkelanjutan dan ekonomi yang lebih inklusif. “Menjaga bumi tidak harus rumit,” tambah Ega, “bisa dimulai dari rumah, dari dapur, dari botol bekas, bahkan dari pilihan BBM yang kita gunakan.”