PT Pertamina (Persero), melalui entitas anak strategisnya, Pertamina New and Renewable Energy (Pertamina NRE), dengan bangga mengukuhkan posisinya sebagai pionir dalam memimpin pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik (EV) terintegrasi di Indonesia. Langkah progresif ini ditandai dengan seremoni peletakan batu pertama (groundbreaking) industri baterai EV di Karawang, Jawa Barat, yang diresmikan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto.
Dalam konteks inisiatif strategis ini, Direktur Utama Pertamina NRE, John Anis, menegaskan bahwa pengembangan baterai kendaraan listrik merupakan motor penggerak vital bagi transformasi energi di masa depan. “Pertamina NRE akan terus mencari potensi pengembangan energi hijau, dan akan sangat baik jika bisa diintegrasikan antara satu sama lain,” kata John dalam keterangan tertulis yang diterima *Tempo* pada Senin, 30 Juni 2025.
Proyek ambisius ini bukanlah upaya tunggal, melainkan hasil kolaborasi konsorsium strategis yang melibatkan PT Aneka Tambang Tbk. (Antam), Indonesia Battery Corporation (IBC), dan Contemporary Amperex Technology Co. Ltd. (CATL). Pertamina NRE sendiri memegang saham sebagai salah satu pemangku kepentingan utama dalam konsorsium ini. Target produksi baterai dari fasilitas ini diproyeksikan mencapai 6,9 gigawatt hour (GWh) pada akhir tahun 2026.
Menggarisbawahi pentingnya sinergi, John Anis menyampaikan apresiasi mendalam atas dukungan berkelanjutan dari pemerintah dalam mewujudkan ekosistem baterai kendaraan listrik ini. Menurutnya, langkah ini secara signifikan memperkuat kolaborasi antara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan mitra global, sebuah fondasi kokoh untuk membangun masa depan energi yang berkelanjutan di Indonesia. Ia juga menambahkan bahwa proyek ini merupakan bagian integral dari peta jalan energi bersih nasional.
Peletakan batu pertama di Karawang, sambungnya, adalah manifestasi konkret dalam upaya kolektif mengurangi emisi karbon sekaligus menciptakan beragam lapangan kerja hijau yang menjanjikan. Oleh karena itu, ia mendorong pemerintah untuk terus mendukung pembangunan infrastruktur hijau yang inklusif dan kompetitif demi akselerasi transisi energi.
Dukungan penuh terhadap inisiatif Pertamina NRE ini juga ditegaskan oleh Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso. Menurut Fadjar, langkah bisnis Pertamina NRE dalam transisi energi sepenuhnya sejalan dengan komitmen Pertamina untuk mendorong tercapainya bauran energi nasional dan target net zero emission (NZE) pemerintah, dengan harapan upaya ini dapat terwujud lebih cepat dari yang diperkirakan.
Fadjar menambahkan, Pertamina NRE secara konsisten mendorong investasi berkelanjutan di sektor energi baru dan terbarukan (EBT). Fokus utama investasi ini diarahkan pada implementasi prinsip-prinsip *environmental, social, and governance* (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi perusahaan. Pada akhirnya, Pertamina meyakini bahwa cita-cita besar mencapai kedaulatan energi nasional akan dapat tercapai dengan landasan yang solid dan terarah.