Pesawat Japan Airlines Mendarat Darurat

Avatar photo

- Penulis Berita

Sabtu, 5 Juli 2025 - 11:51 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

MASKAPAI Japan Airlines rute Shanghai-Tokyo mendarat darurat setelah kegagalan tekanan kabin secara tiba-tiba. Pesawat terpaksa turun dari ketinggian 36 ribu kaki (10.972 meter) ke 10 ribu kaki (3.048 meter) dalam waktu 10 menit. Penerbangan JL8696/IJ004 ini awalnya lepas landas dari Bandara Pudong, Shanghai, menuju Bandara Narita, Tokyo, pada Senin, 30 Juni 2025.

Dikutip dari IBTimes, Japan’s Ministry of Land, Infrastructure, Transport and Tourism (MLIT) menyatakan penyebab awal insiden tersebut diduga akibat kegagalan sistem tekanan kabin (pressurisation failure). Situasi ini kehilangan tekanan udara secara mendadak (rapid decompression).

Permohonan Maaf

Beberapa penumpang melaporkan mendengar suara ledakan tertahan (muffled boom) di tengah penerbangan. Suara tersebut mengindikasikan kemungkinan adanya kerusakan struktural atau gangguan mekanis.

Maskapai Spring Japan anak perusahaan dari Japan Airlines yang mengoperasikan penerbangan tersebut telah menyampaikan permohonan maaf. Pihak maskapai juga membatalkan penerbangan dan layanan hari berikutnya serta memberikan kompensasi sekitar 90 dolar untuk masing-masing penumpang.

Penjelasan dari pakar penerbangan kabin pesawat dikondisikan untuk meniru tekanan udara pada ketinggian 6 ribu-8 ribu kaki, meskipun pesawat melaju di atas 30 ribu kaki (9.144). Jika terjadi kebocoran akibat segel pintu rusak atau badan pesawat (fuselage) yang retak tekanan bisa hilang mendadak.

Dalam situasi kabin tiba-tiba kehilangan tekanan udara, masker oksigen akan langsung jatuh. Pilot wajib menurunkan pesawat ke ketinggian 3.048 meter yakni tekanan udara masih cukup untuk bernapas tanpa alat bantu. Kondisi ini rentan berisiko hipoksia yakni kekurangan oksigen yang dapat merusak fungsi pernapasan. Keadaan ini menyebabkan kehilangan kesadaran dalam hitungan menit.

Peristiwa Serupa

Kasus serupa pernah terjadi sebelumnya bahkan dengan dampak fatal. Tragedi penerbangan sipil tunggal terjadi pada 1985, Japan Airlines Flight 123 mengalami kehilangan tekanan hebat akibat perubahan buruk di fuselage. Pesawat kehilangan bagian besar dari ekor dan jatuh ke pegunungan dekat Tokyo menewaskan 520 dari 524 orang di dalamnya.

Kasus lain kehilangan tekanan udara dalam kabin yakni Southwest Airlines Flight 1380 pada 2018. Seorang penumpang meninggal setelah sebagian tubuhnya tersedot keluar dari jendela pesawat yang berada di ketinggian 32 ribu kaki. “Jika terjadi di atas 30.000 kaki, risiko hipoksia meningkat drastis,” kata Jonathan Clark, ahli kedokteran Baylor College of Medicine dikutip dari CNN.

Ada pula insiden tragis seperti Helios Airways Flight 522 pada 2005, ketika pesawat tekanan udara dalam kabin gagal sejak awal penerbangan. Awak dan penumpang perlahan kehilangan kesadaran hingga pesawat menabrak gunung di Yunani menewaskan 121 orang di dalamnya.

Kasus lainnya pada 2023, pesawat jet bisnis kecil kehilangan tekanan dan terbang tanpa kendali di atas Washington, DC. Jet itu akhirnya jatuh di Virginia setelah kehabisan bahan bakar. “Statistik menunjukkan, Anda jauh lebih aman di pesawat daripada saat berkendara ke bandara,” kata Anthony Brickhouse, ahli keselamatan penerbangan Amerika Serikat.

Pakar lain berpendapat beda, Guy Gratton dari Cranfield University menyatakan bahwa dunia penerbangan tidak boleh menganggap praktik tidak aman sebagai hal biasa karena belum menyebabkan kecelakaan.

Pilihan Editor: Japan Airlines Tawarkan Layanan Kirim Koper ke Hotel, Penumpang Bisa Naik Angkutan Umum Tokyo

Berita Terkait

Misteri Kematian Diplomat Arya: Reaksi Kapolri & Fakta Terbaru
Sudewo Diperiksa KPK Hari Ini: Bupati Pati Penuhi Panggilan?
Palmerah Hari Ini: Kondisi Stasiun Usai Demo Ricuh Semalam
Brigadir Esco Tewas Terikat di Lombok: Misteri Kematian Polisi Terungkap?
Demo DPR Ricuh! Tol Slipi Ditutup, Akses Bandara Soetta Macet
Gas Air Mata ke Rumah Warga: Polisi Tuai Kecaman?
Bentrok Polisi-Pelajar Demo 25 Agustus di Pejompongan: Ricuh hingga Malam
Mayat Brigadir Esco Ditemukan Terikat di Lombok Barat, Hilang Sejak 13 Agustus

Berita Terkait

Rabu, 27 Agustus 2025 - 11:53 WIB

Misteri Kematian Diplomat Arya: Reaksi Kapolri & Fakta Terbaru

Rabu, 27 Agustus 2025 - 10:21 WIB

Sudewo Diperiksa KPK Hari Ini: Bupati Pati Penuhi Panggilan?

Rabu, 27 Agustus 2025 - 00:20 WIB

Palmerah Hari Ini: Kondisi Stasiun Usai Demo Ricuh Semalam

Selasa, 26 Agustus 2025 - 02:51 WIB

Brigadir Esco Tewas Terikat di Lombok: Misteri Kematian Polisi Terungkap?

Selasa, 26 Agustus 2025 - 01:07 WIB

Demo DPR Ricuh! Tol Slipi Ditutup, Akses Bandara Soetta Macet

Berita Terbaru

Nonton Adik Ipar Memanjakanku Drama China

Hiburan

Nonton Adik Ipar Memanjakanku Drama China

Rabu, 3 Sep 2025 - 19:23 WIB

Hiburan

Seru Banget! Nonton Menaklukkan Suku Barbar Drama Cina

Selasa, 2 Sep 2025 - 08:39 WIB

Romantis! Saksikan Drama China Malam yang Lembut, Disini!

Hiburan

Romantis! Saksikan Drama China Malam yang Lembut, Disini!

Sabtu, 30 Agu 2025 - 15:16 WIB