Kenaikan Harga Emas Picu Rajawali Corp Tunda Penjualan Saham Archi Indonesia (ARCI)
PT Rajawali Corp, perusahaan milik taipan Peter Sondakh, dilaporkan menghentikan sementara rencana penjualan sahamnya di PT Archi Indonesia Tbk (ARCI). Keputusan ini, menurut sumber Bloomberg yang enggan disebutkan namanya, didorong oleh kinerja keuangan ARCI yang membaik signifikan seiring dengan lonjakan harga emas global. Sebelumnya, Rajawali, pemegang sekitar 85% saham ARCI, menargetkan valuasi US$1 miliar dalam potensi transaksi penjualan tersebut.
Meskipun proses penjualan ditunda, sumber Bloomberg menyatakan bahwa peluang penjualan saham ARCI masih terbuka dan Rajawali masih mempertimbangkan berbagai opsi. ARCI sendiri belum memberikan tanggapan resmi terkait kabar tersebut.
Lonjakan harga emas global, yang naik hampir 30% sepanjang tahun ini, menjadi katalis utama di balik perubahan rencana tersebut. Meningkatnya daya tarik emas sebagai aset safe haven dan pembelian besar-besaran oleh bank sentral dunia turut mendorong kenaikan signifikan ini. Hal ini berdampak positif pada ARCI, yang sahamnya melonjak sekitar 140% dalam periode yang sama, sehingga nilai pasarnya mencapai sekitar US$890 juta.
Kinerja keuangan ARCI juga menunjukkan tren positif. Laba bersih kuartal I/2025 mencapai US$10,3 juta, berbalik dari kerugian US$4,2 juta pada periode yang sama tahun lalu. Direktur Utama ARCI, Rudy Suhendra, optimistis bahwa tren positif ini akan berlanjut. Ia memproyeksikan laba bersih ARCI di tahun 2025 dapat meningkat 5 hingga 10 kali lipat dibandingkan tahun 2024, tergantung pada pergerakan harga emas di semester kedua. Proyeksi ini didasarkan pada prediksi analis yang melihat potensi harga emas mencapai US$4.000 per troy ounce dalam skenario bullish.
Untuk menangkap momentum ini, ARCI menargetkan peningkatan produksi emas sekitar 25% year on year (yoy) di tahun 2025. Sebagai perbandingan, tahun lalu ARCI memproduksi 93.400 ounce emas dengan volume penjualan 97.100 ounce. Kinerja impresif ini dan prospek cerah di masa depan menjadi alasan di balik keputusan Rajawali untuk menunda penjualan saham ARCI.
*Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.*