PKB Luncurkan EcoGen, Muhaimin Iskandar Serukan Perlawanan Terhadap Krisis Lingkungan Ekstrem
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) secara resmi meluncurkan EcoGen PKB, sebuah komunitas baru yang didedikasikan untuk upaya perbaikan lingkungan di seluruh Indonesia. Inisiatif strategis ini diresmikan langsung oleh Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar atau yang akrab disapa Cak Imin, dalam sebuah acara peluncuran yang digelar di kawasan Blok M, Jakarta, pada Sabtu (12/7).
Dipimpin oleh Wakil Ketua Harian PKB, Nadya Alfi Roihana, EcoGen PKB tidak hanya akan berfokus pada gerakan kesadaran, namun juga pada aksi nyata. Nadya menjelaskan, komunitas ini berencana untuk menyusun “peta hijau Indonesia”, sebuah inisiatif ambisius untuk memetakan seluruh permasalahan lingkungan yang ada. “Melalui peta hijau Indonesia, kami akan mengidentifikasi titik-titik darurat bencana dan area mana saja yang bisa kita kerjakan bersama, baik melalui aksi langsung di lapangan maupun advokasi kebijakan,” ujar Nadya penuh semangat.
Dalam sambutannya, Cak Imin menyoroti kondisi lingkungan hidup yang menurutnya sudah mencapai tingkat “kehancuran iklim” secara global, bukan sekadar “perubahan iklim” atau “krisis iklim” biasa. Ia menegaskan bahwa kerusakan lingkungan kini berada pada level yang sangat mengkhawatirkan dan ekstrem. “Ini bukan lagi sekadar perubahan iklim, melainkan krisis iklim. Levelnya sudah mengerikan,” ucap Cak Imin, seraya menyayangkan minimnya tindakan nyata meskipun semua pihak telah menyadari dan prihatin.
Untuk mengatasi masalah pelik ini, Cak Imin menekankan pentingnya pendekatan ganda: gerakan kultural dan struktural. Ini mencakup mulai dari menyadarkan masyarakat luas hingga menuangkan isu lingkungan ke dalam kerangka undang-undang, serta mendorong gerakan sosial, lingkungan, dan advokasi. “Dua titik ini, struktural dan kultural, harus bergerak bersamaan. Kami sangat bangga dan bersyukur hari ini meluncurkan PKB Eco Generation. Ini menambah kekuatan baru bagi kami untuk bergerak tidak hanya di jalur struktural, tetapi juga kultural,” tambahnya. Ia bahkan secara lugas menanggapi pandangan yang kerap menuduh aktivis lingkungan ekstrem sebagai “wahabi lingkungan”. Cak Imin menyatakan pemahamannya yang mendalam terhadap gerakan ekstrem tersebut, mengingat tingkat kerusakan lingkungan yang juga sudah mencapai taraf ekstrem.
Peluncuran EcoGen PKB ini ditandai dengan penyerahan topi secara simbolis dari Cak Imin kepada Nadya sebagai pemimpin komunitas. Selain peluncuran simbolis, acara ini juga dimeriahkan dengan *workshop* daur ulang sampah yang edukatif. Tak hanya itu, PKB juga menggelar bazar pakaian bekas atau *preloved* yang unik, menampilkan koleksi busana panggung dari penyanyi dangdut ternama seperti King Nassar, Ayu Ting-Ting, Inul Daratista, hingga Lesty Kejora. Hasil lelang baju-baju bekas mereka tersebut akan disumbangkan untuk anak yatim.
Nadya menjelaskan bahwa bazar *preloved* ini lebih dari sekadar kegiatan amal; ini adalah upaya konkret untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang konsep *sustainability fashion* atau mode berkelanjutan. Ia juga menyoroti bahaya budaya konsumerisme yang dapat berdampak buruk pada generasi mendatang. “Melalui kegiatan *preloved*, lelang baju, hingga tukar baju, kami ingin teman-teman memahami apa itu konsep *sustainability fashion*,” pungkas Nadya, menegaskan komitmen EcoGen PKB dalam menyebarkan nilai-nilai keberlanjutan.