Prabowo Bertemu Putin di Moskow: Apa yang Dibahas?

Avatar photo

- Penulis Berita

Sabtu, 21 Juni 2025 - 10:00 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menggelar pertemuan bilateral di Istana Konstantinovsky, Saint Petersburg, Rusia, pada Kamis, 19 Juni 2025. Diskusi hangat ini berfokus pada penguatan hubungan bilateral Indonesia Rusia yang mencakup berbagai sektor strategis.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Putin menegaskan bahwa hubungan Indonesia Rusia menunjukkan konsistensi dan perkembangan yang sangat baik. Menurutnya, kedua negara telah menjalin kerja sama ekstensif di berbagai bidang krusial, mulai dari sektor pertanian, penjelajahan antariksa, hingga kolaborasi militer-teknis. “Hubungan kita terus berkembang, perdagangan terus tumbuh. Kami memiliki prospek yang baik dalam sejumlah bidang kerja sama yang sangat menarik dan menjadi prioritas, termasuk pertanian, antariksa, energi, dan kerja sama militer-teknis. Volume kerja sama kita besar, dan terus bertambah,” kata Putin, sebagaimana dilansir dari Antara.

Menanggapi pernyataan Putin, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan apresiasi mendalam atas dukungan Rusia terhadap keanggotaan Indonesia dalam BRICS. Ia juga menyoroti kemajuan signifikan dalam hubungan bilateral, khususnya di sektor ekonomi. Kedua negara bahkan telah berpartisipasi dalam perjanjian Eurasian Economic Union Free Trade, yang menunjukkan komitmen bersama untuk memperluas jangkauan ekonomi. “Terima kasih Presiden Putin. Banyak sekali kemajuan dalam hubungan ini dan terima kasih saya diundang sebagai tamu kehormatan di St. Petersburg Forum,” ujar Presiden Prabowo.

Lawatan Presiden Prabowo ke St. Petersburg, Rusia, berlangsung dari 18 hingga 20 Juni 2025, dengan dua agenda utama. Selain pertemuan bilateral dengan Presiden Putin di Istana Konstantinovsky, ia juga memenuhi undangan untuk menghadiri Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg (SPIEF) 2025. Dalam ajang bergengsi ini, Prabowo didaulat sebagai tamu utama, sebuah pengakuan penting dari Rusia terhadap peran Indonesia di kancah global. SPIEF ke-28, yang diselenggarakan pada 18-21 Juni di St. Petersburg, mengusung tema “Nilai-nilai Bersama: Fondasi Pertumbuhan di Dunia Multipolar”.

Sebagai bagian dari kunjungan ini, Pemerintah Republik Indonesia dan Federasi Rusia menandatangani empat dokumen kerja sama Indonesia Rusia yang strategis. Penandatanganan tersebut disaksikan langsung oleh kedua pemimpin negara. Dokumen-dokumen ini, yang pertukarannya diwakili oleh CEO Danantara Rosan Perkasa Roeslani dan perwakilan dari Russian Direct Investment Fund, meliputi:

  1. Persetujuan kerja sama bidang pendidikan tinggi antara Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi RI dan Kementerian Sains dan Pendidikan Tinggi Rusia.
  2. Memorandum Saling Pengertian (MoU) tentang kerja sama bidang transportasi antara Kementerian Perhubungan RI dan Kementerian Perhubungan Rusia.
  3. MoU tentang kerja sama bidang pengembangan digital dan media massa antara Kementerian Komunikasi dan Digital RI dengan Kementerian Pengembangan Digital, Komunikasi, dan Media Massa Rusia.
  4. Nota Kesepahaman antara Danantara dengan Russian Direct Investment Fund mengenai pembentukan platform investasi Indonesia Rusia senilai 2 miliar euro.

Selain kesepakatan tersebut, kedua pemimpin juga membahas upaya peningkatan kemudahan mobilisasi antarnegara. Presiden Putin menyampaikan bahwa Rusia terus mendorong kemudahan perjalanan wisata dengan memulihkan layanan penerbangan langsung dari Moskow ke Pulau Bali. Bahkan, pada Januari 2025, Konsulat Jenderal Rusia di Pulau Bali telah resmi dibuka. Menanggapi hal ini, Presiden Prabowo menyatakan bahwa Indonesia membuka peluang lebih lebar bagi penambahan jumlah penerbangan langsung dari Rusia, tidak hanya ke Bali tetapi juga ke kota-kota lain di seluruh Indonesia. Pernyataan ini menindaklanjuti pembicaraan sebelumnya dengan Presiden Putin pada Juli 2024 mengenai keinginan Rusia untuk memperluas konektivitas udara.

Dalam konteks kerja sama strategis, Putin juga mengungkapkan kesiapan Rusia untuk menjalin kerja sama nuklir dengan Indonesia untuk tujuan damai. Rusia berminat untuk merealisasikan proyek nuklir di bidang damai, termasuk untuk sektor kesehatan, pertanian, dan pelatihan staf ahli. Hal ini menunjukkan kepercayaan dan potensi kolaborasi teknologi tinggi antara kedua negara.

Putin juga menekankan bahwa Indonesia merupakan salah satu mitra dagang luar negeri terkemuka bagi Rusia di Asia. Volume perdagangan antara kedua negara menunjukkan peningkatan signifikan sebesar 40 persen dalam empat bulan pertama 2025. “Prospek baru untuk meningkatkan perdagangan bersama tentu akan terbuka setelah pembentukan zona perdagangan bebas antara Indonesia dan Uni Ekonomi Eurasia. Saya berharap perjanjian tersebut akan segera ditandatangani,” kata Putin, menggarisbawahi potensi ekonomi Indonesia Rusia yang terus berkembang.

Lebih lanjut, Presiden Prabowo mengungkapkan keinginannya untuk meningkatkan jumlah generasi muda Indonesia yang belajar di Rusia melalui program beasiswa pemerintah. Presiden Putin menambahkan bahwa Rusia dan Indonesia terus memperkuat kerja sama di bidang ilmu pengetahuan dan kebudayaan. Saat ini, pusat pendidikan Rusia dan Indonesia telah dibuka di Jakarta dan Bali, dengan lebih dari 500 pelajar Indonesia menempuh pendidikan di Rusia, membuktikan komitmen kedua negara terhadap pertukaran budaya dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia.

Sebagai penutup, Prabowo Subianto menilai pertemuannya dengan Presiden Putin berjalan intens, hangat, dan sangat produktif. Ia menegaskan bahwa di semua bidang, baik ekonomi, kerja sama teknis, perdagangan, maupun investasi, semuanya telah mengalami peningkatan yang signifikan. Pertemuan ini juga menjadi ajang bagi Prabowo untuk memperkenalkan Danantara di SPIEF 2025, menegaskan bahwa inisiatif tersebut bukanlah untuk meminta sumbangan, melainkan untuk membangun kemitraan investasi yang strategis.

Eka Yudha Saputra dan Antara berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Pilihan editor: Lawatan Prabowo ke Rusia: Ada 4 Dokumen Kerja Sama Pendidikan Hingga Investasi

Berita Terkait

Khamenei Ancam Perang: Seruan Terbaru Guncang Dunia
Ultimatum Trump: Iran Diberi Waktu 2 Minggu
Prabowo Ungkap Alasan Kontroversial Pilih SPIEF Rusia daripada KTT G7
Nadiem Makarim Diperiksa Kejagung: Kasus Korupsi Laptop Mencuat!
Bayang-Bayang Jet Israel: Kisah Hidup Warga Teheran
Prabowo-Putin Bertemu: Rahasia Pertemuan & Kesepakatannya
Nadiem Makarim Penuhi Panggilan Kejagung Senin, 23 Juni
Khofifah Indar Parawansa Mangkir Pemeriksaan KPK: Ini Penyebabnya

Berita Terkait

Sabtu, 21 Juni 2025 - 14:50 WIB

Khamenei Ancam Perang: Seruan Terbaru Guncang Dunia

Sabtu, 21 Juni 2025 - 14:30 WIB

Ultimatum Trump: Iran Diberi Waktu 2 Minggu

Sabtu, 21 Juni 2025 - 10:00 WIB

Prabowo Bertemu Putin di Moskow: Apa yang Dibahas?

Sabtu, 21 Juni 2025 - 08:10 WIB

Prabowo Ungkap Alasan Kontroversial Pilih SPIEF Rusia daripada KTT G7

Jumat, 20 Juni 2025 - 23:51 WIB

Nadiem Makarim Diperiksa Kejagung: Kasus Korupsi Laptop Mencuat!

Berita Terbaru

Family And Relationships

Hengki Kawilarang Meninggal Dunia: Penyakit Apa yang Dideritanya?

Sabtu, 21 Jun 2025 - 15:30 WIB

Public Safety And Emergencies

Polri Jaga Kepulangan Jemaah Haji 2025: Aman Sampai Rumah

Sabtu, 21 Jun 2025 - 15:14 WIB

Public Safety And Emergencies

Drama Mendarat Darurat! Bandara Kualanamu Kembali Normal

Sabtu, 21 Jun 2025 - 15:09 WIB

Technology

Restart vs Reboot: Apa Bedanya di Perangkat Elektronik?

Sabtu, 21 Jun 2025 - 15:04 WIB