Tentu, berikut adalah artikel berita yang telah ditingkatkan:
*
Presiden Prabowo Soroti ‘Nyinyiran’ Terhadap Kebijakan Pemerintah: Dari Negosiasi Tarif AS hingga Program Makan Bergizi Gratis
Ragamharian.com, Jakarta – Presiden Prabowo Subianto secara terbuka menyampaikan kegelisahannya terkait gelombang kritik dan cibiran yang kerap menerpa kebijakan pemerintahannya. Sorotan ini disampaikan dalam Peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-27 Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu, 23 Juli 2025. Dalam pidatonya, ia menyoroti respons publik terhadap negosiasi tarif impor dengan Amerika Serikat (AS) serta program Makan Bergizi Gratis.
Prabowo mengungkapkan bahwa keputusan menempuh jalur negosiasi alot dengan Presiden AS Donald Trump untuk memangkas tarif impor, yang semula ditetapkan 32 persen dan kini berhasil ditekan menjadi 19 persen, justru direspons dengan nada skeptis dan sinis. Meskipun berhasil menekan angka signifikan setelah penetapan tarif AS pada April lalu, langkah diplomatis ini tak luput dari ‘nyinyiran’.
“Saya negosiasi, selalu ada yang nyinyir. Jadi, ini gimana, ya? Kita perlu kritik, kita perlu pengawasan, tapi kalau nyinyir agak lain, ya,” kata Prabowo, seperti dilihat dari YouTube Dewan Pengurus Pusat (DPP) PKB. Ia menegaskan, upaya negosiasi ini adalah bagian dari tanggung jawab pemerintah untuk melindungi rakyat Indonesia dari potensi badai Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang mungkin timbul akibat penetapan tarif impor.
Lebih lanjut, Kepala Negara menjelaskan bahwa pemerintah Indonesia senantiasa terbuka terhadap pengawasan dan masukan yang konstruktif dari masyarakat. Namun, ia menggarisbawahi perbedaan esensial antara kritik membangun dan ‘nyinyiran’ yang cenderung merendahkan dan berkonotasi negatif. “Nyinyir itu, nyinyir, kita (pemerintah) enggak ada yang benar gitu, iya kan? Kita mau kerja baik, itu enggak ada yang benar,” ujarnya, menggambarkan frustrasinya.
Menurutnya, tidak hanya Indonesia, banyak negara lain juga sedang menghadapi negosiasi alot dengan Amerika Serikat yang memiliki garis kebijakan yang tegas. Namun, ia merasa ironis bahwa setelah Pemerintah RI mencapai kesepakatan demi kepentingan nasional, justru ada banyak pihak yang masih melontarkan cibiran. “Pendekatan kita, pendekatan saya adalah tanggung jawab saya adalah melindungi rakyat Indonesia,” tegasnya.
Tak hanya isu tarif, program unggulan pemerintah, Makan Bergizi Gratis (MBG), juga tak luput dari cemoohan. Prabowo menyebutkan bagaimana program ini dipertanyakan manfaatnya di awal-awal, bahkan dibandingkan dengan urgensi memastikan pendidikan yang adil dan berkualitas bagi seluruh masyarakat. “Makan Bergizi Gratis, di awal-awal bilangnya enggak ada gunanya, Makan Bergizi Gratis, iya kan? Malah ada yang dipertanyakan, mau Makan Bergizi Gratis atau pendidikan gratis,” ucap Prabowo.
Di hadapan hadirin PKB, Prabowo menyampaikan harapannya agar pemerintah mendapatkan dukungan penuh dari seluruh elemen masyarakat untuk mewujudkan cita-cita bangsa, yakni mencapai kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia. Ia optimistis Indonesia akan menjadi negara yang berhasil dan menegaskan kembali komitmennya.
“Percayalah, Presidenmu yang telah kau pilih akan bekerja sekeras-kerasnya untuk kepentingan seluruh rakyat Indonesia. Bukan kepentingan segelintir orang. Untuk kepentingan seluruh rakyat Indonesia,” tutup Prabowo.
Pilihan Editor: Beban Berlipat Setelah Tarif Trump Berlaku
*