Presiden Prabowo Subianto menggelar pertemuan tertutup dengan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju di kediamannya, Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Bogor, Senin (9/6). Pertemuan yang berlangsung sekitar tiga jam ini melibatkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sekaligus Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia; Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Hanif Faisol Nurofiq; dan Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni.
Kehadiran para menteri tersebut di Hambalang terlihat dari iring-iringan kendaraan pejabat yang terpantau melintas di Jalan Raya Bojong Koneng sekitar pukul 14.45 WIB. Mobil-mobil mewah seperti Lexus B 1800 ZZH, Innova Zenix B 2690 ZZH, dan Alphard RI 28-8 teridentifikasi sebagai bagian dari rombongan. Para menteri meninggalkan lokasi sekitar pukul 18.14 WIB, dengan Bahlil Lahadalia keluar terlebih dahulu, diikuti Hanif Faisol, dan kemudian Raja Juli Antoni.
Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Sarmuji, membenarkan kehadiran Bahlil Lahadalia dalam pertemuan tersebut, menyebutnya sebagai hal biasa mengingat hubungan kerja antara menteri dan presiden. Namun, hingga kini belum terungkap secara resmi agenda utama pertemuan tersebut.
Dugaan kuat mengarah pada isu kontroversial tambang nikel di Raja Ampat yang belakangan ramai diperbincangkan. Sebelumnya, Menteri LHK, Hanif Faisol Nurofiq, telah buka suara mengenai peninjauan ulang izin empat perusahaan tambang nikel di Raja Ampat yang diduga melanggar aturan lingkungan. Keempat perusahaan tersebut adalah PT GAG Nikel (anak perusahaan PT Aneka Tambang), PT Anugerah Surya Pratama, PT Kawei Sejahtera Mining, dan PT Mulia Raymond Perkasa. Hanif menyatakan proses pengawasan dan penghentian kegiatan pertambangan sedang dilakukan, dengan PT GAG Nikel telah dihentikan operasinya oleh Menteri ESDM.
Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, menegaskan hanya PT GAG Nikel yang saat ini memiliki Izin Usaha Pertambangan (IUP) nikel dan beroperasi di Raja Ampat, dan izin tersebut juga telah dihentikan sementara. Pertemuan di Hambalang tersebut semakin menguatkan dugaan bahwa isu lingkungan dan keberlanjutan pertambangan nikel di Raja Ampat menjadi fokus utama pembahasan.