Presiden Prabowo Ancam Singkirkan Pejabat Korup, Menteri Budi Gunadi Bantah Ditegur
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan dirinya tidak ditegur Presiden Prabowo Subianto terkait sejumlah pernyataan kontroversialnya. Bantahan ini disampaikan Budi usai pertemuan tiga jam dengan Presiden di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa, 3 Juni 2025. Ia bahkan berkelakar bahwa isu teguran tersebut bermula dari pemberitaan wartawan, “Itu kata wartawan, bukan kata saya,” ujarnya. Pertemuan tersebut, menurut Budi, justru diakhiri dengan sajian air kelapa. Lebih lanjut, ia menyatakan tidak membahas isu *reshuffle* kabinet dan mengaku tidak mengetahui rencana perombakan tersebut. “Wah itu haknya presiden. Tanya presiden ya,” imbuhnya.
Sebelumnya, Budi menjadi sorotan publik setelah mengeluarkan beberapa pernyataan yang dianggap kontroversial. Pertama, ia mengaitkan besaran gaji dengan kesehatan dan kepintaran seseorang dalam sebuah forum diskusi tentang Visi Kesehatan Era Prabowo di Jakarta, Sabtu, 17 Mei 2025. “Kalau dia enggak sehat dan pintar tidak mungkin gajinya Rp 15 juta, pasti Rp 5 juta,” katanya. Ia kemudian melanjutkan dengan tantangan untuk meningkatkan penghasilan tersebut hingga mencapai Rp 15 juta pada tahun 2045.
Tiga hari sebelum pernyataan tersebut, Budi juga menuai kontroversi dengan menghubungkan ukuran celana jeans pria dengan potensi kematian dini. Menurutnya, ukuran celana jeans 33 mengindikasikan obesitas, yang berisiko meningkatkan kematian.
Terkait isu *reshuffle* kabinet yang santer beredar, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Hasan Nasbi, menyebutnya sebagai spekulasi publik. Ia menekankan bahwa Presiden Prabowo lah yang berhak menentukan perombakan kabinet. “Orang yang di luar nebak-nebak saja, melakukan spekulasi saja,” tegasnya di kantornya, Jakarta, Selasa, 3 Juni 2025. Meskipun mengakui kemungkinan *reshuffle*, Hasan menegaskan bahwa waktu dan siapa yang akan terkena perombakan sepenuhnya merupakan hak prerogatif Presiden.
Menariknya, isu ini muncul di tengah ancaman Presiden Prabowo Subianto untuk menyingkirkan pejabat yang korup, melakukan penyelewengan, dan tidak setia kepada undang-undang. Pernyataan tegas ini disampaikan Prabowo saat peringatan Hari Lahir Pancasila di Gedung Pancasila, Jakarta Pusat, Senin, 2 Juni 2025. Ia menyindir para elite yang memegang jabatan penting dan masih maraknya korupsi serta manipulasi di pemerintahan. Prabowo memperingatkan agar tidak menganggap negara bisa dibohongi dan berjanji akan menindak tegas mereka yang menyeleweng. “Mereka-mereka yang tidak setia kepada negara akan kita singkirkan dengan tidak ragu-ragu, tanpa memandang bulu, tanpa melihat keluarga siapa, partai mana, suku mana, yang tidak setia kepada negara, yang melanggar undang-undang, yang melanggar undang dasar akan kita tindak,” tegas Prabowo. Kontribusi penulisan artikel ini oleh Eka Yudha Saputra.