Prajogo Pangestu Borong Saham Rp 23,8 M! Efeknya ke Emiten Lain?

Avatar photo

- Penulis Berita

Senin, 28 Juli 2025 - 08:04 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Dunia pasar modal Indonesia tengah diwarnai fenomena menarik dengan meningkatnya kepemilikan saham oleh sejumlah pengendali perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Aksi strategis ini, yang seringkali menjadi sinyal kuat bagi investor, turut diikuti oleh sosok paling berpengaruh di Tanah Air, Prajogo Pangestu, yang kini mengukuhkan posisinya sebagai orang terkaya di Indonesia.

Prajogo Pangestu mencatat lonjakan kekayaan paling tajam dalam sepekan terakhir. Berdasarkan data Real Time Billionaires List per Jumat (18/7/2025), total kekayaannya melesat menjadi 33,6 miliar dolar Amerika Serikat, atau setara dengan Rp 547,68 triliun (kurs Rp 16.300). Angka fantastis ini menandai kenaikan signifikan sebesar 5,8 miliar dolar AS dibandingkan akhir pekan sebelumnya, sekaligus menempatkannya di posisi teratas, melampaui Low Tuck Kwong yang memiliki kekayaan 26,4 miliar dolar AS atau sekitar Rp 430,32 triliun. Sebagian besar kekayaan Prajogo bersumber dari portofolio perusahaannya, termasuk PT Barito Pacific Tbk (BRPT). Terbaru, ia kembali menambah investasinya dengan membeli 3 juta saham BRPT senilai Rp 23,83 miliar.

Tren serupa tak hanya terbatas pada Prajogo. Berbagai entitas lain turut aktif memperkuat kepemilikan saham mereka di emiten berbeda. PT Cakra Bhakti Para Putra misalnya, menambah 1,13 juta saham PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP), menunjukkan kepercayaan pada prospek sektor industri baja. Di sektor teknologi, PT Abadi Kreasi Unggul Nusantara membeli 19,8 juta saham PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET), sementara pengendali PT Xolare RCR Energy Tbk (SOLA) mengakuisisi 3,2 juta saham perusahaan mereka sendiri, dan pengendali PT Hillcon Tbk (HILL) juga menambah 10,8 juta saham HILL.

Secara khusus, sektor media juga menunjukkan geliat serupa. PT Era Media Sejahtera Tbk (DOOH) mengambil langkah signifikan dengan menambah 105,53 juta saham perusahaannya. Direktur Utama DOOH, Vicktor Aritonang, menjelaskan bahwa penambahan kepemilikan ini bukan sekadar transaksi biasa, melainkan strategi jitu untuk memperkuat struktur kepemilikan dan kendali operasional perusahaan. “Penambahan kepemilikan ini mencerminkan komitmen perusahaan untuk terus mendorong pertumbuhan DOOH secara berkelanjutan,” ujar Vicktor dalam pernyataan tertulisnya pada Selasa (22/7). Ia meyakini prospek media luar ruang digital masih terbuka lebar, dan kontrol yang lebih kuat diyakini dapat mempercepat ekspansi yang telah disiapkan perusahaan.

Lantas, bagaimana reaksi pasar terhadap manuver para pengendali perusahaan ini, dan apa dampaknya bagi harga saham? Menurut Abdul Azis Setyo Wibowo, Analis dari Kiwoom Sekuritas Indonesia, dampak dari aksi borong saham ini memang tidak seragam dan bervariasi tergantung karakteristik masing-masing emiten.

Respons harga saham terbukti bervariasi. Saham BRPT, misalnya, menunjukkan kinerja cemerlang pada Jumat (25/7), ditutup di level Rp 2.480, melonjak 260 poin atau 11,71 persen dalam sehari. Kenaikan mingguan BRPT bahkan mencapai 8,77 persen. Namun, INET justru melemah 6 poin ke level Rp 300 atau turun 1,96 persen dalam sehari, meskipun dalam lima hari terakhir sahamnya tercatat naik 11,94 persen. Sementara itu, saham HILL menguat 6 poin ke Rp 252 atau 2,33 persen dalam sehari, dengan kenaikan impresif sebesar 9,57 persen dalam sepekan.

Azis menilai, emiten di sektor infrastruktur jaringan masih menjanjikan prospek yang cukup baik, terutama dengan peluang ekspansi dan program pemerataan akses di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Namun, dengan kenaikan signifikan yang telah dialami beberapa saham seperti INET, Azis menyarankan strategi ‘wait and see’ bagi investor ritel untuk mencari momentum masuk yang tepat. “Strategi ini penting untuk menghindari risiko masuk di harga puncak, sambil tetap membuka peluang jika ekspansi berjalan sesuai rencana,” kata Azis, Selasa (22/7).

Fenomena borong saham oleh para pengendali dan investor kakap ini tentu menjadi sinyal penting bagi pasar. Ini mencerminkan tingkat kepercayaan tinggi para pemegang kendali terhadap prospek bisnis jangka panjang perusahaan mereka, sekaligus menawarkan perspektif menarik bagi investor ritel untuk mencermati dinamika pergerakan saham dan potensi keuntungan di tengah gejolak pasar.

Berita Terkait

Saham BIKE, HOPE, AMAR Bergerak Aneh? BEI Lakukan Pemantauan!
IHSG Menguat Terbatas Pekan Ini? Intip Sentimen Penggerak & Strateginya!
SBR014: Investasi Aman Kupon 6,35%, Target Rp 5 Triliun!
Kemuning Karanganyar: Desa Wisata Impian Hadir Berkat BI & Mangkunegaran!
Asing Kabur! BBCA & ANTM Diobral Seminggu Ini: Cermati Sekarang
Kalbe Farma Lawan Produk Alkes AS: Fokus Produksi Lokal!
Saham Batubara Terancam Turun? Cek Rekomendasi & Prediksi Terbaru!
Orang Tua Group IPO? Intip Daftar Perusahaan yang Bakal Melantai di Bursa!

Berita Terkait

Senin, 28 Juli 2025 - 12:37 WIB

Saham BIKE, HOPE, AMAR Bergerak Aneh? BEI Lakukan Pemantauan!

Senin, 28 Juli 2025 - 10:45 WIB

IHSG Menguat Terbatas Pekan Ini? Intip Sentimen Penggerak & Strateginya!

Senin, 28 Juli 2025 - 08:04 WIB

Prajogo Pangestu Borong Saham Rp 23,8 M! Efeknya ke Emiten Lain?

Senin, 28 Juli 2025 - 05:02 WIB

SBR014: Investasi Aman Kupon 6,35%, Target Rp 5 Triliun!

Minggu, 27 Juli 2025 - 22:31 WIB

Kemuning Karanganyar: Desa Wisata Impian Hadir Berkat BI & Mangkunegaran!

Berita Terbaru

Sports

Agostini Terpukau! Bagnaia Tersandera Marquez, Luar Biasa!

Senin, 28 Jul 2025 - 14:15 WIB

Public Safety And Emergencies

Tas Diplomat Kemlu Ditemukan di Rooftop: Misteri Kematian Terungkap?

Senin, 28 Jul 2025 - 13:47 WIB