Media China Klaim Keunggulan Psikologis dan Historis Jelang Laga Panas Timnas Indonesia vs China di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Jakarta – Menjelang pertandingan krusial sepak bola antara Timnas Indonesia dan Timnas China dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026, media-media di Tiongkok secara vokal menyatakan keunggulan “Team Dragon”, julukan Timnas China, dalam berbagai aspek. Klaim superioritas ini mencakup dimensi psikologis, catatan sejarah pertemuan, hingga komposisi pemain muda yang siap memberikan kejutan.
Laga sarat gengsi ini dijadwalkan berlangsung pada Kamis, 5 Juni 2025, pukul 20.45 WIB, di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Jakarta. Bagi Timnas Indonesia, pertandingan ini bukan sekadar perebutan poin, melainkan momentum penting untuk membalas kekalahan 2-1 yang mereka derita di leg pertama melawan China.
Dominasi Historis China Selama 68 Tahun
Media China, *Sohu.com*, pada Minggu (1/6/2025) secara tegas menyoroti rekor pertemuan kedua tim yang menunjukkan dominasi mutlak China. Dalam total 14 kali pertemuan sepanjang sejarah, “Team Dragon” berhasil meraih 10 kemenangan, tiga kali imbang, dan hanya menelan satu kekalahan dari Indonesia. Statistik mencolok ini menggarisbawahi konsistensi performa China, baik dalam laga resmi maupun persahabatan.
Lebih mengesankan lagi, Timnas China disebut belum pernah mengalami kekalahan dari Indonesia selama hampir 68 tahun terakhir. Rentang waktu yang panjang tanpa kekalahan ini tidak hanya menjadi angka di atas kertas, tetapi juga memengaruhi kondisi mental dan kepercayaan diri para pemain. Dalam dunia sepak bola, sejarah pertemuan dan tren masa lalu kerap membentuk ekspektasi serta memberikan tekanan tersendiri bagi tim lawan. “Kami yakin Timnas China dapat meraih 3 poin penuh saat bermain tandang,” tulis *Sohu.com*, optimistis.
Keunggulan Psikologis dan Taktik Mengejutkan
Keunggulan psikologis juga menjadi sorotan utama media China, *163.com*, pada Senin (2/6/2025). Keyakinan tinggi dan pengalaman kemenangan berulang kali yang telah mereka ukir dalam sejarah panjang melawan Indonesia menjadi modal berharga. Dalam perjalanan Kualifikasi Piala Dunia 2026, kedua tim—baik China maupun Indonesia—sama-sama telah mencatat kemenangan dengan skor identik 2:1 dalam laga-laga sebelumnya yang mereka jalani, menunjukkan daya saing yang cukup baik namun belum mencapai dominasi mutlak atas lawan masing-masing.
Menjelang laga ini, santer terdengar bahwa kedua pelatih akan melakukan sejumlah perubahan pada susunan pemain inti mereka. Rotasi pemain atau penyesuaian taktik ini biasanya didasarkan pada evaluasi performa sebelumnya, kondisi fisik pemain, serta strategi yang disesuaikan dengan karakteristik lawan. Meskipun pertandingan kali ini akan digelar di kandang Indonesia, didukung penuh oleh suporter tuan rumah, kepercayaan diri China terhadap tim nasionalnya tetap tinggi. Mereka yakin, berbekal sejarah, dominasi statistik, dan kekuatan mental, Timnas China memiliki peluang besar untuk mengamankan tiga poin penuh di Jakarta.
Ancaman Pemain Muda dan Strategi Serangan Kejutan
Di sisi lain, komposisi skuad Timnas Indonesia yang diperkuat banyak pemain naturalisasi, meskipun sering kali membawa peningkatan kualitas teknis dan pengalaman internasional, tidak serta-merta menjadikan Indonesia unggul secara keseluruhan. Menurut *163.com*, tim dengan banyak pemain naturalisasi dapat menghadapi sejumlah tantangan, seperti kurangnya kekompakan, perbedaan bahasa, adaptasi budaya permainan, atau belum sepenuhnya padu dalam sistem taktik pelatih. Celah-celah ini bisa dimanfaatkan lawan, terutama tim seperti China yang dikenal disiplin dalam strukturnya.
Menariknya, dalam skema perubahan susunan pemain inti Timnas China, direncanakan akan muncul strategi “serangan kejutan” yang melibatkan “badai pemain muda”. Penurunan sejumlah pemain muda yang energik, cepat, dan berani ini adalah upaya untuk mengejutkan lawan melalui taktik yang tidak terduga. Dengan memanfaatkan kecepatan dan agresivitas para pemain muda, Timnas China kemungkinan akan mencoba mengganggu ritme permainan Indonesia sejak awal dan menciptakan tekanan psikologis tambahan.
Secara keseluruhan, kombinasi antara keunggulan psikologis, penyesuaian taktik yang jitu, serta keberanian menurunkan pemain muda berpotensi menjadi kekuatan utama “Team Dragon” dalam pertandingan mendatang. Jika strategi ini berjalan optimal, mereka berpeluang besar untuk mengendalikan jalannya pertandingan dan meraih hasil positif. “Diperkirakan lawan akan langsung tampil agresif sejak awal pertandingan. Namun, jika tim China mampu bertahan dengan solid dan meredam tekanan tersebut, besar kemungkinan lawan akan kehilangan kesabaran dan mulai membuka celah. Pada momen seperti itu, China bisa memanfaatkan peluang melalui serangan balik cepat dan situasi bola mati untuk menciptakan gol,” demikian analisis *163.com*, menggambarkan proyeksi jalannya pertandingan.