Achmad Ardianto Resmi Nahkodai PT Aneka Tambang Tbk (Antam)
PT Aneka Tambang Tbk (Antam) memasuki babak baru kepemimpinan. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), Achmad Ardianto resmi ditunjuk sebagai Direktur Utama, menggantikan Nicolas D. Kanter. Pergantian ini merupakan bagian dari restrukturisasi menyeluruh jajaran direksi dan dewan komisaris perusahaan.
Siapa Achmad Ardianto? Sosok yang kini mengemban tanggung jawab besar memimpin perusahaan pertambangan pelat merah ini bukanlah wajah baru di industri. Sebelum menduduki kursi utama, Ardianto telah malang melintang di dunia pertambangan dan sumber daya manusia. Ia pernah menjabat sebagai Direktur SDM Antam periode 2008-2013, kemudian melanjutkan kariernya di PT Nestle Indonesia sebagai Head of Corporate HR (2013-2016). Pengalamannya semakin terasah saat menjabat Direktur SDM dan Keamanan di PT Freeport Indonesia (2016-2020), Direktur Utama PT Garam (Persero) (2020-2021), dan terakhir sebagai Direktur Utama PT Timah Tbk (2021-2023). Latar belakangnya yang kuat di bidang manajemen sumber daya manusia, dipadukan dengan pengalaman memimpin berbagai perusahaan strategis, menjadikannya figur yang tepat untuk memimpin Antam.
Berikut susunan lengkap jajaran direksi dan dewan komisaris Antam yang baru, berdasarkan laporan Antara, 13 Juni 2025:
Dewan Direksi:
* Direktur Utama: Achmad Ardianto
* Direktur Operasi dan Produksi: Hartono
* Direktur Pengembangan Usaha: I Dewa Wirantaya
* Direktur Komersial: Handi Sutanto
* Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko: Arianto Sabtonugroho Rudjito
* Direktur Sumber Daya Manusia: Ratih Amri
Dewan Komisaris:
* Komisaris Utama merangkap Independen: Rauf Purnama
* Komisaris: Irwandy Arif
* Komisaris: Elen Setiadi
* Komisaris: Rudy Sufahriadi
* Komisaris: M. Rudy Salahuddin Ramto
* Komisaris Independen: Ridwan
* Komisaris Independen: Pius Lustrilanang
RUPST juga menyepakati pembagian seluruh laba bersih tahun buku 2024 sebagai dividen, yaitu sebesar Rp 3,85 triliun atau setara dengan Rp 151,77 per saham. “Ini merupakan capaian yang sangat kami syukuri dan banggakan,” ungkap Ardianto. Keberhasilan ini tak lepas dari kinerja keuangan Antam sepanjang 2024 yang terbilang solid. Laba tahun berjalan meningkat 25 persen dibandingkan tahun sebelumnya, dari Rp 3,09 triliun menjadi Rp 3,85 triliun. Laba kotor juga tumbuh 3 persen menjadi Rp 6,5 triliun, dan laba usaha naik 15 persen menjadi Rp 3 triliun.
Kinerja positif ini, menurut laporan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia pada 8 Maret 2025, didukung oleh strategi efisiensi beban usaha dan peningkatan penjualan. Meskipun menghadapi tantangan perizinan komoditas nikel dan bauksit, Antam berhasil menekan beban usaha sebesar 5 persen, dari Rp 3,7 triliun menjadi Rp 3,5 triliun. Ke depan, di bawah kepemimpinan Achmad Ardianto, diharapkan Antam dapat terus meningkatkan kinerjanya dan menghadapi tantangan industri pertambangan dengan lebih baik.