Psikopat Yoon Jo Kyun: 3 Ciri Mengerikan di Hunter with a Scalpel

Avatar photo

- Penulis Berita

Selasa, 24 Juni 2025 - 22:35 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

_Hunter with a Scalpel_, drama thriller psikologis yang baru saja tayang, langsung mencuri perhatian sejak episode pertama. Tidak seperti kebanyakan drama serupa yang penuh teka-teki, _Hunter with a Scalpel_ tanpa basa-basi menampilkan sosok psikopat sebagai tokoh antagonis utamanya.

Dialah Yoon Jo Kyun (Park Yong Woo), seorang pria dengan hati sedingin es yang membunuh korbannya dengan cara yang mengerikan. Ia memperlakukan setiap korbannya seolah-olah mereka adalah sebuah “karya seni” yang sedang ia ciptakan. Lebih dari itu, Jo Kyun bahkan menjadikan putrinya sendiri sebagai asisten dalam setiap aksi kejinya.

Sungguh mengerikan, bukan? Lalu, apa saja ciri-ciri psikopat ekstrem yang melekat pada diri Yoon Jo Kyun dan membuatnya berbeda dari yang lain? Berikut ulasannya:

1. Memperlakukan Korban Sebagai “Karya Seni”

Yoon Jo Kyun bukanlah seorang pembunuh yang didorong oleh amarah atau dendam. Ia membunuh karena ia menikmati sensasinya. Setiap adegan pembunuhan baginya adalah sebuah ritual pribadi yang penuh kontrol, seolah-olah ia adalah seorang seniman dan korbannya adalah “karya seni” yang sedang ia garap.

Korban-korbannya pun dipilih secara acak, mereka yang menarik perhatiannya untuk dijadikan “model”. Jo Kyun bahkan dengan teliti menyusun tubuh para korban menggunakan benang merah, seolah sedang merajut sebuah instalasi seni yang mengerikan.

Benang merah itu bukan sekadar alat, melainkan simbol kepemilikan terhadap korbannya. Jo Kyun tidak hanya menghilangkan nyawa seseorang, tetapi juga menciptakan “karya seni” dari mayat manusia. Hal ini menunjukkan bahwa pembunuhan baginya adalah bentuk ekspresi artistik yang sangat menyimpang, bukan sekadar tindakan kekerasan brutal.

2. Mampu Berkamuflase di Tengah Masyarakat

Dalam kehidupan sehari-hari, Jo Kyun adalah pria sederhana yang ramah dan bersikap baik kepada semua orang. Inilah yang membuatnya semakin berbahaya dan sulit dideteksi. Di balik kekejamannya, ia memiliki kemampuan untuk menyamar di tengah masyarakat, seolah-olah ia adalah orang biasa.

Bahkan, kepada para penyelidik yang berusaha menangkap pembunuh berantai tersebut, Jo Kyun mampu menjalin komunikasi yang baik tanpa menimbulkan kecurigaan sedikit pun. Ia tahu betul bagaimana cara menampilkan diri sebagai orang baik, meskipun di dalam hatinya ia menyimpan hasrat untuk membunuh.

Kemampuan untuk menyembunyikan sisi gelapnya ini adalah ciri khas seorang psikopat yang cerdas dan berbahaya. Dengan wajah yang ramah dan tangan yang berlumuran darah, Jo Kyun dengan lihai berbohong dan memainkan peran, membuatnya semakin sulit untuk diidentifikasi.

3. Obsesi Mengerikan Terhadap Anak Kandungnya

Hal yang paling membuat Yoon Jo Kyun mengerikan adalah caranya memperlakukan putrinya, Seo Se Hyun (Park Ju Hyun). Ia tidak melihat Se Hyun sebagai anggota keluarga, melainkan sebagai sebuah “proyek”. Sejak kecil, Se Hyun dipaksa untuk terlibat dalam tindakan kriminal ayahnya, bukan sebagai pelaku utama, tetapi sebagai asisten yang bertugas membersihkan jejak pembunuhan.

Ini bukan hanya bentuk kekerasan fisik, tetapi juga bentuk manipulasi psikologis yang sangat dalam. Ketika dewasa, Se Hyun menjadi seorang dokter forensik. Ironisnya, ia sering kali mengautopsi mayat yang ternyata adalah korban dari ayahnya sendiri.

Alih-alih merasa malu atau bersalah, Jo Kyun justru merasa senang. Ia merasa seolah-olah sedang “bekerja sama” dengan putrinya. Ia meyakini bahwa mereka memiliki ikatan khusus karena “berbagi darah” dan “saling memahami mayat”.

Dengan ketiga ciri ini, Yoon Jo Kyun bukanlah sekadar penjahat biasa. Dalam _Hunter with a Scalpel_, ia adalah representasi dari seorang psikopat ekstrem. Ia dingin, manipulatif, narsistik, dan terobsesi dengan simbolisme yang mengerikan. Dan yang paling menakutkan, Jo Kyun tidak melihat keluarganya sebagai manusia, melainkan sebagai bagian dari proyek gilanya.

Berita Terkait

Fadli Zon soal Pemerkosaan 1998: Memang Terjadi, tapi Bukti Itu Massal Tak Ada
Korban KDRT di Bekasi Lapor ke Damkar karena Merasa Diabaikan oleh Polisi
Nikita Mirzani Didakwa Peras Rp 4 Miliar, Uang Tutup Mulut
Kronologi Anak Aniaya Ibu di Bekasi karena Masalah Sepeda Motor, Sempat Todong Pisau, dan Ancam Adik
9 Tersangka Korupsi Minyak Pertamina Dilimpahkan Kejagung ke Kejari Jakpus
Mutilasi Padang Pariaman: Femisida? Ibu Korban Minta Jenazah Dikuburkan
Hakim Kasus Agnez Mo-Ari Lasso Dilaporkan ke Bawas MA
Densus 88 Ciduk Terduga Teroris di Bima: Kronologi Penangkapan

Berita Terkait

Rabu, 25 Juni 2025 - 05:36 WIB

Fadli Zon soal Pemerkosaan 1998: Memang Terjadi, tapi Bukti Itu Massal Tak Ada

Rabu, 25 Juni 2025 - 05:00 WIB

Korban KDRT di Bekasi Lapor ke Damkar karena Merasa Diabaikan oleh Polisi

Rabu, 25 Juni 2025 - 01:00 WIB

Nikita Mirzani Didakwa Peras Rp 4 Miliar, Uang Tutup Mulut

Selasa, 24 Juni 2025 - 22:35 WIB

Psikopat Yoon Jo Kyun: 3 Ciri Mengerikan di Hunter with a Scalpel

Selasa, 24 Juni 2025 - 13:39 WIB

Kronologi Anak Aniaya Ibu di Bekasi karena Masalah Sepeda Motor, Sempat Todong Pisau, dan Ancam Adik

Berita Terbaru