Puan Maharani Geram! DPR Usut Tuntas Kasus Beras Oplosan

Avatar photo

- Penulis Berita

Selasa, 15 Juli 2025 - 19:25 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Puan Maharani Mendesak Penindakan Tegas Praktik Beras Oplosan yang Rugikan Rakyat Triliunan Rupiah

JAKARTA – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Puan Maharani, dengan tegas meminta komisi-komisi di parlemen untuk segera menindaklanjuti kabar maraknya beras oplosan. Seruan ini disampaikan Puan di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, pada Selasa (15/7), sebagai respons atas kekhawatiran yang meluas di masyarakat terkait praktik curang tersebut.

Puan menekankan pentingnya peran pengawasan DPR dalam masalah krusial ini. “DPR tentu saja akan melakukan pengawasan melalui komisi-komisi yang ada di DPR untuk ikut menindaklanjuti terkait dengan hal itu,” ujar Puan, menegaskan komitmen parlemen untuk membongkar praktik curang yang merugikan konsumen.

Selain meminta DPR bertindak, Puan juga mendesak pemerintah untuk mengusut tuntas dugaan beras oplosan ini agar tidak ada lagi masyarakat yang dirugikan. Ia menegaskan, “Kupas dan selidiki dengan tuntas terkait dengan beras oplosan. Jadi, jangan sampai kemudian beras ini merugikan masyarakat.” Lebih lanjut, Puan menuntut agar siapapun pihak yang terbukti terlibat dalam praktik kejahatan ekonomi ini ditindak tegas secara hukum. “Kalau ada pihak-pihak yang melakukan hal tersebut langsung ditindaklanjuti. Diproses secara hukum, jangan sampai merugikan rakyat,” tegasnya.

Keseriusan masalah beras oplosan ini tercermin dari rencana Komisi IV DPR yang akan memanggil Menteri Pertanian Amran Sulaiman untuk dimintai keterangan. Menurut catatan Mentan Amran, praktik oplosan beras ini berpotensi merugikan konsumen hingga angka fantastis, mencapai Rp 99 triliun per tahun. Angka ini setara dengan hampir Rp 100 triliun, sebuah kerugian kolosal yang terus berulang setiap tahunnya.

Amran Sulaiman lebih lanjut menjelaskan dampak kerugian jangka panjang dari praktik ilegal ini. “Ini kan merugikan masyarakat Indonesia, itu kurang lebih Rp 99 triliun, hampir Rp 100 triliun kira-kira, karena ini terjadi setiap tahun. Katakanlah 10 tahun atau 5 tahun, kalau 10 tahun kan Rp 1.000 triliun, kalau 5 tahun kan Rp 500 triliun, ini kerugian,” ungkapnya, menggambarkan skala kerugian yang bisa mencapai ratusan hingga ribuan triliun dalam beberapa tahun. Oleh karena itu, tindakan cepat dan tegas sangat dibutuhkan untuk menghentikan praktik yang secara masif merugikan ekonomi dan kesejahteraan rakyat.

Berita Terkait

Prabowo Sebut Prancis Dukung Solusi Dua Negara untuk Selesaikan Konflik Israel-Palestina
Ibrahim Arief Dijemput Paksa Kejagung: Konsultan Stafsus Nadiem Terseret Kasus?
RUU KUHAP Direvisi? Habiburokhman Ungkap Kemungkinan Perubahan Sebelum Paripurna
Awali Kampanye di Banten, Calon Ketum PSI Agus Mulyono Siap Mengulang Sejarah
Duplik Tom Lembong Jelang Sidang Vonis: Jaksa Memutarbalikkan Fakta, Kronologi, dan Realita
Maju Tak Gentar Menggema di Parade Bastille Prancis: Momen Kebanggaan!
Prabowo di Paris: Hadiri Bastille Day, Misi Rahasia Terungkap?
Menteri Sosial Ungkap Kendala Jelang Peluncuran Sekolah Rakyat

Berita Terkait

Selasa, 15 Juli 2025 - 22:06 WIB

Prabowo Sebut Prancis Dukung Solusi Dua Negara untuk Selesaikan Konflik Israel-Palestina

Selasa, 15 Juli 2025 - 19:46 WIB

Ibrahim Arief Dijemput Paksa Kejagung: Konsultan Stafsus Nadiem Terseret Kasus?

Selasa, 15 Juli 2025 - 19:25 WIB

Puan Maharani Geram! DPR Usut Tuntas Kasus Beras Oplosan

Selasa, 15 Juli 2025 - 18:29 WIB

RUU KUHAP Direvisi? Habiburokhman Ungkap Kemungkinan Perubahan Sebelum Paripurna

Selasa, 15 Juli 2025 - 09:16 WIB

Awali Kampanye di Banten, Calon Ketum PSI Agus Mulyono Siap Mengulang Sejarah

Berita Terbaru

Entertainment

Lirik Lagu Terbuang dalam Waktu – Barasuara, Jadi Soundtrack Sore

Rabu, 16 Jul 2025 - 03:14 WIB

Public Safety And Emergencies

Gempa Bumi M 5,3 Goyang Kabupaten Poso, 38 Unit Rumah Rusak Ringan

Rabu, 16 Jul 2025 - 02:39 WIB