Presiden Rusia Vladimir Putin dan mantan Presiden AS Donald Trump bertelepon selama 50 menit pada Sabtu, 14 Juni 2025, membahas konflik yang meningkat antara Israel dan Iran. Percakapan tersebut, yang dikonfirmasi oleh kedua pihak, berfokus pada upaya mengakhiri pertempuran yang semakin mengkhawatirkan di Timur Tengah.
Ajudan Kremlin, Yuri Ushakov, mengungkapkan bahwa Putin mengecam operasi militer Israel terhadap Iran dan menyampaikan keprihatinan mendalam atas potensi eskalasi, menekankan konsekuensi yang tak terduga bagi seluruh kawasan. Ushakov menambahkan bahwa Trump turut menyatakan kekhawatiran yang sama terkait situasi di Timur Tengah.
Meskipun konflik Israel-Iran mendominasi pembicaraan, kedua pemimpin sepakat bahwa peluang negosiasi terkait program nuklir Iran tetap terbuka. Ushakov menyebutkan kesiapan negosiator AS untuk melanjutkan pembicaraan dengan perwakilan Iran, dengan Oman sebagai mediator, meskipun putaran terakhir pembicaraan yang dijadwalkan pada Minggu dibatalkan. Putin sendiri menyatakan dukungan Rusia terhadap upaya meredakan ketegangan dan menyelesaikan isu program nuklir Iran, mengingatkan inisiatif konkret yang telah diajukan Rusia sebelum meningkatnya konflik saat ini.
Trump, dalam keterangan di Truth Social, menyatakan bahwa sebagian besar diskusi terfokus pada Timur Tengah dan menambahkan bahwa ia mendesak Putin untuk mengakhiri perang di Ukraina. Ia juga menyebut durasi percakapan satu jam, dan menegaskan kesamaan pandangan dengan Putin terkait perlunya mengakhiri konflik Israel-Iran. Sebagai informasi tambahan, Putin juga menyampaikan ucapan selamat ulang tahun ke-79 kepada Trump.
Sehari sebelum percakapan dengan Putin, Trump menelepon Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Jumat, 13 Juni 2025. Meskipun Gedung Putih telah mengkonfirmasi panggilan tersebut, detail percakapan antara Trump dan Netanyahu masih belum dipublikasikan. Konflik Israel-Iran yang tengah memanas jelas menjadi fokus utama komunikasi internasional dalam beberapa hari terakhir.