Ragamharian.com – Spekulasi mengenai masa depan bintang muda Timnas Indonesia, Rafael Struick, akhirnya terjawab sudah. Presiden klub Dewa United FC, Ardian Satya Negara, secara resmi mengonfirmasi bahwa pemain diaspora tersebut akan segera bergabung memperkuat tim berjuluk Banten Warriors ini.
Konfirmasi menggembirakan ini disampaikan langsung oleh Ardian usai Dewa United Banten FC meraih peringkat ketiga di turnamen Piala Presiden 2025. Kemenangan dramatis 2-0 atas Liga Indonesia All Star pada Sabtu (12/7) malam di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, menjadi momen penting bagi pengumuman ini. “Ya, kemarin sudah lagi proses ya semuanya ya, tinggal selangkah lagi sih untuk Rafael,” ungkap Ardian dengan antusias.
Ardian lebih lanjut menjelaskan bahwa ketertarikan Dewa United FC terhadap Rafael Struick bukan tanpa alasan. Eks pemain ADO den Haag ini dinilai sebagai penyerang muda berbakat yang memiliki potensi luar biasa, sekaligus memenuhi regulasi pemain U23 di kompetisi sepak bola Indonesia. Kehadiran Struick diharapkan mampu memberikan dimensi baru bagi lini serang tim.
Tak hanya karena talenta semata, namun peran krusial Jan Olde Riekerink sebagai pelatih kepala Dewa United juga sangat menentukan dalam proses kedatangan Rafael. “Lebih banyak *coach* ya, soalnya kan sama-sama dari Belanda, makanya *coach* pulang juga ke Belanda. *Coach* temuin Rafael, mereka berbicara di sana, meyakinkan bahwa Dewa mungkin bisa membantu mengembangkan kemampuan dia,” tambah Ardian, menyoroti koneksi personal antara pelatih dan pemain.
Bos besar klub kebanggaan Anak Dewa itu pun mengungkapkan komitmen jangka panjang terhadap Rafael Struick. Dewa United mengikatnya dengan kontrak berdurasi tiga tahun, yang akan menjaganya tetap di klub hingga tahun 2028. Dengan regulasi yang ada, Ardian yakin Struick akan mendapatkan menit bermain yang signifikan, memungkinkan perkembangannya berjalan optimal.
Dengan resminya bergabungnya Rafael Struick, ia menjadi pemain diaspora Timnas Indonesia kedua yang memutuskan untuk berkarier di kompetisi sepak bola Tanah Air. Langkah ini mengikuti jejak seniornya, Jordi Amat, yang lebih dulu memilih untuk memperkuat klub ibu kota, Persija Jakarta. Keputusan Struick ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi lebih banyak pemain diaspora untuk kembali dan membangun sepak bola Indonesia.