Menyelami Dunia Anak-Anak dalam Film Irlandia “Spilt Milk”
“You see the good things. That’s your North.” – Nan. Kalimat bijak ini menjadi pengantar perjalanan emosional dalam film drama Irlandia, *Spilt Milk*, yang saat ini tayang di Europe on Screen 2025. Film ini menyajikan kisah unik tentang Bobby O’Brien (Cillian Sullivan), seorang anak laki-laki yang penuh rasa ingin tahu dan bercita-cita menjadi detektif layaknya idolanya, Kojak. Keinginannya ini, walau dianggap sepele oleh teman dan keluarganya, menjadi kunci dalam pencariannya akan sang kakak, Oisin (Lewis Brophy), yang menghilang di tengah situasi keluarga yang kacau.
Rumah tangga Bobby tengah dilanda masalah. Ayahnya, John (Laurence O’Fuarain), sering mengamuk, sementara barang-barang di rumah, termasuk televisi, raib secara misterius. Situasi ini diperparah dengan kepergian Oisin yang dibiarkan oleh ibunya, Maura (Danielle Galligan), sementara sang nenek, Nan (Pom Boyd), hanya mengamati tanpa banyak komentar. Di tengah kekacauan ini, Bobby merasakan firasat kuat bahwa kakaknya membutuhkan bantuannya. Didukung sahabatnya, Nell (Naoise Kelly), Bobby memulai penyelidikan kecilnya, berharap bisa membawa Oisin pulang. Namun, apakah ini sekadar intuisi seorang anak, atau sebuah petunjuk nyata akan keberadaan kakaknya yang hilang?
*Spilt Milk* bukan hanya sekadar kisah pencarian kakak. Film ini dengan apik membawa penonton kembali ke Dublin tahun 1984, menampilkan kehidupan masyarakat Irlandia di era tersebut. Suasana hangat keluarga yang berkumpul di depan televisi tabung jadul, keakraban antartetangga, dan kehadiran polisi yang berpatroli kaki, menggambarkan potret kehidupan yang kini mungkin sudah mulai memudar. Brian Durnin, dalam debut penyutradaraannya bersama 925 Productions dan Randan Film, berhasil menciptakan atmosfer tahun 80-an yang autentik berkat sinematografi Cathal Watters. Desain properti yang detail, musik synth pop-rock yang nostalgia, dan kostum yang tepat sasaran, semuanya menyatu untuk menciptakan nuansa visual yang memikat.
Perubahan suasana hati ditampilkan secara efektif melalui pergantian warna dalam film. Suasana hangat keluarga berganti menjadi gelap dan suram seiring dengan terungkapnya masalah-masalah yang lebih serius. Penulis dan produser, Cara Loftus, tidak hanya menampilkan perjalanan Bobby sebagai detektif cilik, tetapi juga menyoroti isu sosial yang relevan, seperti ancaman narkoba di masyarakat. Meskipun Cillian Sullivan, dalam debut aktingnya, terkadang tampak sedikit kesulitan dalam beberapa adegan serius bersama aktor dewasa, penampilannya bersama Naoise Kelly terasa natural dan memikat. Karakter Nan dan dua polisi yang diperankan secara komikal menjadi daya tarik tersendiri dalam film ini.
Prestasi *Spilt Milk* tak perlu diragukan lagi. Film ini telah meraih berbagai penghargaan bergengsi, termasuk Discovery Award di Dublin International Film Festival 2025 (Cara Loftus), nominasi CineKindl Award di Munich Film Festival 2025, serta berbagai nominasi lainnya di Irish Film and Television Awards 2025, termasuk Sutradara Terbaik, Film Terbaik, Naskah Terbaik, dan Desain Kostum Terbaik.
Film berdurasi 91 menit ini bisa disaksikan secara gratis di Europe on Screen. Jangan lewatkan kesempatan untuk menyaksikan *Spilt Milk* di Wisma Jerman Surabaya pada 15 Juni pukul 16.00 dan Kineforum (Syuman Djaya) pada 18 Juni pukul 16.30 WIB. *Spilt Milk* adalah film yang menyentuh hati, menyajikan campuran kehangatan keluarga, persahabatan, dan kekompakan komunitas, dibumbui dengan haru, tawa, dan emosi yang kompleks, membuatnya layak untuk dinikmati.
