Rahasia Quipu: Sistem Pencatatan Inca Tanpa Huruf Terungkap

Avatar photo

- Penulis Berita

Selasa, 15 Juli 2025 - 14:24 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mengenal Quipu: Sistem Pencatatan Unik Bangsa Inca yang Mengandalkan Simpul Tali

Bangsa Inca, peradaban besar di Amerika Selatan pada abad ke-14, meninggalkan warisan menakjubkan yang masih memukau hingga kini. Machu Picchu, situs Warisan Dunia UNESCO, menjadi salah satu ikon yang melambangkan kemajuan mereka. Namun, fakta mengejutkan terungkap: bangsa Inca ternyata tidak mengenal sistem penulisan berbasis huruf seperti yang kita kenal. Bagaimana mereka kemudian mencatat informasi penting seperti sensus penduduk, hasil panen, dan bahkan surat-menyurat? Jawabannya terletak pada quipu, sebuah sistem pencatatan unik yang mengandalkan simpul tali.

Quipu, yang berarti “simpul” dalam bahasa Quechua, terdiri dari seutas tali utama dengan banyak tali-tali kecil yang tergantung di bawahnya. Setiap tali kecil, dengan simpul-simpul yang berbeda jenis, posisi, dan warna, menyimpan informasi spesifik. Warna tali, misalnya, memiliki arti simbolis: merah untuk militer, kuning untuk emas atau jagung, putih untuk kapas, dan hijau untuk hasil pertanian. Bahkan kombinasi dua warna pada satu tali pun digunakan untuk merepresentasikan konsep yang lebih kompleks. Para ahli meyakini quipu sebagai sistem pencatatan desimal yang canggih, di mana panjang tali menunjukkan urutan atau pentingnya informasi, sementara jenis dan posisi simpul merepresentasikan angka. Bayangkan, sebuah sistem informasi kompleks diwujudkan hanya melalui simpul-simpul pada tali!

Bahan baku quipu berasal dari alam sekitar Pegunungan Andes. Serat kuat dan lentur dari alpaka dan llama dipilih untuk tali-tali utama, sementara kapas lebih umum digunakan di wilayah pesisir. Arah pemintalan tali pun dipercaya memiliki pengaruh pada makna simpulnya. Ketelitian dan keahlian dalam pembuatan quipu menunjukkan betapa pentingnya sistem ini bagi kehidupan masyarakat Inca.

Namun, mengartikan quipu bukanlah hal yang mudah. Hanya mereka yang terlatih, yang disebut quipucamayoc, yang mampu memahami informasi yang tersimpan di dalamnya. Kipucamayoc bertindak sebagai akuntan, arsiparis, dan sekaligus sejarawan, mencatat segala hal mulai dari jumlah penduduk dan hasil panen hingga peristiwa-peristiwa penting, kemudian menyampaikannya kepada pemerintah pusat di Cusco. Sistem pembacaan quipu sendiri melibatkan identifikasi tiga jenis simpul utama: simpul angka delapan (untuk angka 1), simpul panjang (untuk angka 2-9), dan simpul tunggal (untuk kelipatan sepuluh, seratus, dan seterusnya).

Kedatangan penjajah Spanyol pada abad ke-16 menandai akhir penggunaan quipu. Banyak quipu dihancurkan, dianggap sebagai bagian dari praktik sihir atau ritual pagan. Penggantian sistem pencatatan dengan alfabet Latin secara paksa menyebabkan hilangnya keahlian membaca quipu. Saat ini, sekitar 600 quipu masih tersimpan dan terus diteliti oleh para ilmuwan, mencari jawaban atas misteri yang tersimpan di balik simpul-simpul tersebut. Mereka berharap dapat mengungkap apakah quipu benar-benar menyimpan cerita-cerita, dan bahkan bisa dikategorikan sebagai sistem penulisan non-alfabet paling kompleks di dunia.

Quipu bukanlah sekadar artefak kuno, melainkan bukti kecerdasan dan inovasi bangsa Inca. Dalam keterbatasan teknologi, mereka berhasil menciptakan sistem pencatatan yang efisien dan mendukung birokrasi kekaisaran yang luas. Quipu mengajarkan kita bahwa tulisan tak melulu berupa huruf dan tinta di atas kertas; simpul-simpul pada tali pun mampu bercerita.

Berita Terkait

Rahasia Sukses Raih Beasiswa Unggulan 2025: Tema & Ketentuan Esai
Kastil Neuschwanstein Secara Resmi Dinobatkan Sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO
Tom Lembong Jelang Divonis: Singgung Jaksa Lalai hingga The Fog of War
Mengenal Bastille Day sebagai Awal Revolusi Prancis
Sumber Gentong: Air Kehidupan dan Jejak Sejarah yang Menjelma Menjadi Ekowisata
Superman Sosialis? Kisah Kontroversial Asal-Usul Sang Pahlawan!
5 Film Berlatar Non-Place, Tempat Tanpa Koneksi dan Kepastian
3 Anak Polisi Jadi Peraih Adhi Makayasa 2025

Berita Terkait

Selasa, 15 Juli 2025 - 14:45 WIB

Rahasia Sukses Raih Beasiswa Unggulan 2025: Tema & Ketentuan Esai

Selasa, 15 Juli 2025 - 14:24 WIB

Rahasia Quipu: Sistem Pencatatan Inca Tanpa Huruf Terungkap

Selasa, 15 Juli 2025 - 13:27 WIB

Kastil Neuschwanstein Secara Resmi Dinobatkan Sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO

Selasa, 15 Juli 2025 - 12:39 WIB

Tom Lembong Jelang Divonis: Singgung Jaksa Lalai hingga The Fog of War

Selasa, 15 Juli 2025 - 02:16 WIB

Mengenal Bastille Day sebagai Awal Revolusi Prancis

Berita Terbaru

Technology

Infinix Hot 60i vs Redmi 14C: Duel HP 1 Jutaan Terbaik?

Selasa, 15 Jul 2025 - 21:31 WIB

Entertainment

David Corenswet Superman Terlemah? James Gunn Beri Pembelaan!

Selasa, 15 Jul 2025 - 21:17 WIB

Food And Drink

Puding Roti Spesial Chef Alden: Resep Mudah, Rasa Mewah!

Selasa, 15 Jul 2025 - 21:11 WIB