Aktor legendaris Jackie Chan baru-baru ini membuat publik terkejut dengan pengungkapan fakta penting mengenai identitas aslinya. Nama marga yang selama ini dikenal luas ternyata bukan nama aslinya; Jackie Chan memiliki marga Fang.
Berdasarkan laporan *Antara* pada Rabu, 4 Juni 2025, informasi mengejutkan ini datang langsung dari sang ayah, Charles Chan, yang diketahui pernah berperan sebagai mata-mata selama perang saudara Cina di era 1940-an. Jackie mengenang perkataan ayahnya yang mengubah pemahaman akan garis keturunannya, “Kamu bukan Chan. Nama aslimu Fang.”
Momen pengungkapan yang tak terlupakan ini diceritakan kembali oleh Jackie Chan dalam sebuah wawancara, seperti yang dikutip oleh *The Economic Times* pada Senin, 2 Juni 2025. Sembari menunjukkan foto keluarga, Jackie berkata, “Itu ayah dan ibu saya. Saya tidak ingat berapa umur saya saat itu.” Ia melanjutkan kisahnya tentang saat ia berusia empat puluhan, ketika ayahnya tiba-tiba membuka rahasia besar di dalam mobil. “Suatu hari saat sedang mengendarai mobil saya ayah saya tiba-tiba berkata, ‘Aku sudah tua. Aku mungkin tidur dan tidak pernah bangun. Aku punya rahasia untuk memberitahumu,'” demikian kutipan yang diucapkan Jackie. Pengakuan ini begitu mengejutkan sang bintang hingga ia merasa tidak sanggup untuk menyimak seluruh penjelasan ayahnya saat itu.
Selain mengungkap detail pribadi yang mendalam, Jackie Chan juga kembali menyapa para penggemar dengan proyek terbarunya di layar lebar. Melalui film *Karate Kid: Legends*, Jackie Chan kembali beraksi bersama Ralph Macchio, yang turut mengulang perannya. Film ini memperkenalkan seniman bela diri muda baru, Ben Wang, yang akan berlatih di bawah bimbingan karakter Jackie dan Macchio.
Film yang dijadwalkan tayang di Kanada pada 30 Mei 2025 ini menampilkan cuplikan adegan aksi dari akademi seni bela diri yang intens serta momen-momen dramatis yang berlatar di New York City. Dalam cuplikan tersebut, suara ikonik Jackie Chan terdengar lantang mengatakan, “Dalam hidup, Anda hanya memiliki satu pertanyaan: Apakah layak diperjuangkan atau tidak?”