Terungkap! Fakta Mengejutkan di Balik Pemilihan Nama Album “ambiVert” Raisa yang Diputuskan di Detik Terakhir
Album terbaru Raisa, *ambiVert*, yang resmi dirilis pada 25 Juni 2025, segera menyita atensi publik. Bukan hanya karena koleksi lagu-lagunya yang kaya akan emosi dan memancarkan kedewasaan, tetapi juga berkat namanya yang unik dan sarat makna. Namun, siapa sangka, nama *ambiVert* untuk album ini ternyata dipilih pada menit-menit terakhir menjelang tenggat waktu perilisan.
Penasaran dengan fakta-fakta menarik di balik penamaan album *ambiVert* ini? Berikut adalah rangkuman kisah di balik penentuan judul album Raisa yang mendadak namun penuh arti.
### Keputusan “ambiVert” yang Lahir di Momen Genting
Raisa secara terang-terangan mengungkapkan dalam wawancara dan pernyataan resminya di siaran pers bahwa pemilihan nama album ini terjadi nyaris di penghujung proses. “Jadi nama *ambiVert* ini sendiri benar-benar terakhir banget keluarnya, saat sudah mau *deadline*,” tutur Raisa, menggambarkan situasi yang penuh tekanan.
Awalnya, pelantun lagu “Terjebak Nostalgia” ini sempat mempertimbangkan judul lain yang tak kalah kuat resonansinya. “Sejujurnya aku sempat kepikiran *Ambivalent*, tetapi teman aku judul albumnya udah pakai itu, jadi nggak bisa,” lanjutnya, menjelaskan mengapa pilihan awalnya urung digunakan. Akhirnya, *ambiVert* terpilih, sebuah nama yang tidak hanya setara dalam makna, tetapi justru terbukti kian selaras dengan esensi dan isi keseluruhan album.
### “ambiVert”: Sebuah Representasi Diri dan Makna Mendalam
Nama *ambiVert* sendiri diadopsi dari istilah psikologis “ambivert”, yang merujuk pada individu yang memiliki keseimbangan antara sifat introvert dan ekstrovert sekaligus. Raisa merasa kepribadian ini sangat merepresentasikan dirinya, dan lebih jauh lagi, sangat cocok dengan narasi serta dinamika lagu-lagu yang tertuang dalam albumnya.
“Menurutku rata-rata orang itu ambivert. Sepertinya nggak mungkin ada yang 100 persen ekstrovert dan nggak ada sisi introvert sama sekali. Begitu juga sebaliknya,” jelas Raisa. Pernyataan ini menegaskan filosofi di balik albumnya. Tak heran jika di dalam album ini, pendengar akan menemukan spektrum emosi yang kaya dan dinamis, dari nada-nada ceria yang menguatkan seperti lagu ‘Awal Kisah Selamanya’, hingga karya yang reflektif dan melankolis seperti ‘It’s Okay to Not Be Okay’.
### Pilihan Menit Terakhir yang Justru Paling Tepat
Meskipun pemilihan nama *ambiVert* terjadi di detik-detik terakhir, keputusan ini justru terasa paling tepat untuk menggambarkan babak baru perjalanan Raisa. Kali ini, ia tidak lagi menciptakan album demi memenuhi ekspektasi atau pembuktian diri, melainkan ingin menyuarakan isi hati serta luka batin yang mungkin dirasakan oleh banyak orang.
Album *ambiVert* tidak hanya mencerminkan kematangan musikal Raisa, tetapi juga menunjukkan bagaimana proses kreatif seringkali mengambil jalan tak terduga. Nama album *ambiVert* Raisa yang dipilih di menit terakhir ini, pada akhirnya, justru terasa paling menggambarkan nuansa dan kedalaman emosional dari keseluruhan karyanya. Bagi Raisa, ini bukan soal strategi atau pembuktian, melainkan tentang kejujuran, kebebasan berekspresi, dan kedalaman rasa yang tulus. Sebuah karya yang benar-benar lahir dari kedalaman hati seorang Raisa.
