Ranking Pariwisata Halal RI Anjlok! Kok Bisa?

Avatar photo

- Penulis Berita

Selasa, 17 Juni 2025 - 10:15 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Indonesia Tergeser dari Puncak Destinasi Wisata Ramah Muslim Global 2025: Persaingan Pariwisata Halal Kian Sengit

Kabar mengejutkan datang dari ranah pariwisata halal global. Indonesia, yang sebelumnya menduduki takhta sebagai destinasi wisata ramah muslim terbaik di dunia, kini harus menerima kenyataan pahit. Dalam laporan Mastercard-CrescentRating Global Muslim Travel Index (GMTI) 2025, Indonesia tergelincir empat posisi, menempati peringkat kelima dengan perolehan skor 76.

Penurunan ini terasa signifikan, mengingat Indonesia telah mempertahankan posisi puncak bersama Malaysia selama dua tahun berturut-turut, yaitu pada edisi GMTI 2023 dan 2024. Laporan resmi Mastercard-CrescentRating GMTI 2025, yang dirilis pada Selasa (17/6/2025), secara terang-terangan menyoroti ketatnya persaingan di pasar pariwisata ramah muslim global.

Tahun ini, takhta destinasi wisata halal direbut kembali oleh Malaysia dengan skor impresif 79. Diikuti ketat oleh tiga negara Timur Tengah yang menunjukkan performa gemilang, yaitu Arab Saudi, Turkiye, dan Uni Emirat Arab, yang semuanya meraih skor identik 78. Posisi Indonesia pun kini berada di bawah keempat negara tersebut.

Pemeringkatan Global Muslim Travel Index (GMTI) 2025 didasarkan pada metodologi komprehensif yang mengintegrasikan beragam sumber data. Riset ekstensif oleh tim CrescentRating menjadi tulang punggung analisis, dilengkapi dengan data studi dari CrescentRating dan Halal Trip. Selain itu, indeks ini juga memanfaatkan kumpulan data dari pihak ketiga terkemuka seperti United Nation (UN), World Bank, United Nations World Tourism Organization (UNWTO), United Nations Educational, Cultural Organization (UNESCO), World Economic Forum (WEF), hingga IQ Air, memastikan akurasi dan kredibilitas data.

Untuk menghitung skor akhir setiap destinasi, GMTI menerapkan pendekatan berlapis dengan mempertimbangkan empat kategori utama. Kategori tersebut meliputi akses (bobot 10 persen), komunikasi (bobot 20 persen), lingkungan, dan layanan (bobot 40 persen). Nilai akhir masing-masing kategori dihitung melalui rata-rata tertimbang dari subkategorinya.

Skor GMTI secara keseluruhan ditentukan dari perhitungan rata-rata tertimbang keempat kategori utama ini. Sebagaimana dikutip dari laporan Mastercard-CrescentRating GMTI 2025, “Skor akhir ini menawarkan representasi yang kuat dan adil dari keramahan destinasi Muslim berdasarkan akses, komunikasi, lingkungan, dan layanan.”

Berita Terkait

Solo Traveling Wanita? 5 Negara Teraman & Ternyaman
Konten Kreator Sorot Wisata Hiu Paus Gorontalo: Eksploitasi?
Australia Incar Wisatawan Indonesia: Kerja Sama dengan Agen Lokal
Liburan Mewah Hemat: Tips Liburan Impian Tanpa Bikin Bokek!
Wonogiri Romantis: 5 Tempat Wisata Terbaik untuk Kencan & Sunset!
Anyer: 4 Surga Wisata Keluarga & Anak, Pemandangannya Mempesona!
Hong Kong: Surga Wisata Halal Baru, Raih Penghargaan Global!
Ribuan Wisatawan Terdampar di Israel: Kisah Haru dan Panik

Berita Terkait

Selasa, 17 Juni 2025 - 15:55 WIB

Solo Traveling Wanita? 5 Negara Teraman & Ternyaman

Selasa, 17 Juni 2025 - 15:50 WIB

Konten Kreator Sorot Wisata Hiu Paus Gorontalo: Eksploitasi?

Selasa, 17 Juni 2025 - 14:20 WIB

Australia Incar Wisatawan Indonesia: Kerja Sama dengan Agen Lokal

Selasa, 17 Juni 2025 - 10:15 WIB

Ranking Pariwisata Halal RI Anjlok! Kok Bisa?

Selasa, 17 Juni 2025 - 01:05 WIB

Liburan Mewah Hemat: Tips Liburan Impian Tanpa Bikin Bokek!

Berita Terbaru

Society Culture And History

Fadli Zon Bantah Pemerkosaan Massal 1998: Banjir Kecaman!

Selasa, 17 Jun 2025 - 18:05 WIB

Family And Relationships

Yono Bakrie & Vini Caroline Menikah: Intip Pernikahan Sederhana yang Menyentuh!

Selasa, 17 Jun 2025 - 18:00 WIB

Sports

Denny Landzaat: Calon Asisten Pelatih Baru Ajax Amsterdam?

Selasa, 17 Jun 2025 - 17:55 WIB

Finance

Rupiah Melemah! BI Pertahankan Suku Bunga, Apa Dampaknya?

Selasa, 17 Jun 2025 - 17:49 WIB