# Prediksi IHSG & Rekomendasi Saham Pilihan Analis Mirae Asset: Rebound Terbuka untuk TINS, ELSA, ACES!
Ragamharian.com JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil mengakhiri perdagangan Selasa (17/6) dengan kenaikan signifikan, ditutup menguat 0,54% atau 38,26 poin ke level 7.155,85. Kinerja positif ini memicu harapan akan kelanjutan tren *bullish*, terutama setelah analis terkemuka dari Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Tasrul Tannar, memproyeksikan potensi penguatan lebih lanjut untuk IHSG pada perdagangan Rabu (18/6).
Menurut Tasrul Tannar, posisi IHSG yang masih berada di zona *oversold* menjadi sinyal kuat peluang *rebound* yang terbuka lebar. Secara teknikal, IHSG menunjukkan tren naik jangka pendek yang mulai terbentuk dengan *slope* positif 15,33 dan *r-squared* 0,698, meskipun kekuatannya belum sepenuhnya solid. Volatilitas harian indeks tetap terjaga dalam batas wajar, tercermin dari *standard deviation* 1,03.
Dalam analisisnya, Tasrul mengidentifikasi level *resistance* terdekat IHSG berada di 7.194 dan 7.237, dengan potensi kenaikan masing-masing +0,54% dan +1,13%. Sementara itu, level *support* krusial berada di 7.103 dan 7.055, yang jika ditembus dapat memicu koreksi sebesar −0,74% dan −1,41%. Rentang pergerakan yang relatif sempit ini justru menawarkan peluang menarik bagi strategi *swing trading* jangka pendek.
Dari sisi momentum, indikator-indikator menunjukkan kondisi mendekati *oversold*, mengisyaratkan bahwa tekanan jual mulai mereda. *Relative Strength Index* (RSI) di 30,56, *Chande Momentum Oscillator* (CMO) di -38,88, dan *Williams %R* (W%R) di -69,23 memperkuat sinyal ini. Meskipun *Money Flow Index* (MFI) masih rendah di 32,25, menunjukkan aliran dana masuk yang belum signifikan, namun terbilang stabil. Dengan kondisi *oversold* yang kuat, potensi *rebound* teknikal sangat terbuka, terutama jika IHSG berhasil bertahan di atas level *support* 7.055–7.103. Oleh karena itu, strategi terbaik yang direkomendasikan adalah *buy on pullback*, dengan target kenaikan menuju *resistance* jangka pendek, sementara level krusial untuk *cut loss* berada di 7.050.
Menariknya, perdagangan hari Rabu (18/6) juga akan diramaikan oleh 18 emiten yang memasuki *cum date*, termasuk beberapa di antaranya menawarkan dividen jumbo hingga Rp728 per saham, yang berpotensi menambah dinamika pasar.
Sejalan dengan analisis IHSG, Tasrul Tannar juga menyajikan rekomendasi teknikal untuk sejumlah saham pilihan yang patut dicermati investor:
—
### 1. PT Timah Tbk (TINS)
PT Timah Tbk (TINS) menunjukkan performa yang menjanjikan, berada dalam tren naik jangka pendek dengan kekuatan tren yang cukup solid (*r-squared* 0,733) dan kemiringan positif (*slope* 5,07), mengindikasikan arah kenaikan yang terjaga. Volatilitas saham tergolong moderat (*standard deviation* 1,11), dan *beta* 1,24 mencerminkan bahwa TINS cenderung lebih agresif dibandingkan pergerakan pasar umum. Secara teknikal, *resistance* terdekat berada di Rp1.190 (+2,59%) dan Rp1.220 (+5,17%), sedangkan *support* krusial ada di Rp1.140 (−1,72%) dan Rp1.110 (−4,31%). Rentang harga ini menawarkan ruang yang cukup untuk strategi *swing trading* jangka pendek.
Meskipun demikian, rasio volatilitas volume yang sangat rendah (0,07) mengisyaratkan kurangnya akumulasi volume yang kuat, sebuah aspek yang perlu diwaspadai. Dari sisi momentum, indikator-indikator menunjukkan TINS berada di wilayah *jenuh beli*. RSI di 74,54, MFI di 76,86, dan CMO di 49,08 menunjukkan tekanan beli yang tinggi, sementara W%R di -68,06 masih dalam zona netral hingga *jenuh beli*. Kondisi ini menyarankan kewaspadaan terhadap potensi *pullback* dalam waktu dekat. Strategi terbaik adalah menunggu koreksi teknikal ke area *support* untuk posisi *buy on weakness*, atau menunggu *breakout* valid di atas Rp1.220 untuk entri momentum. Level *cut loss* yang disarankan adalah Rp1.100.
* Support: Rp1.140
* Resistance: Rp1.220
* Rekomendasi: *Buy on weakness*
—
### 2. PT Elnusa Tbk (ELSA)
PT Elnusa Tbk (ELSA) masih mempertahankan tren naik jangka pendek dengan konsistensi yang cukup kuat (*r-squared*: 0,804) dan *slope* 2,17, menandakan arah pergerakan naik meskipun relatif landai. Volatilitasnya moderat (*standard deviation* 1,29), dan *beta* rendah (0,687) menunjukkan bahwa ELSA relatif defensif terhadap fluktuasi pasar secara umum. Dari perspektif teknikal, *resistance* saham ini berada di Rp510 dan Rp520 (+0,99% dan +2,97%), sementara *support* terletak di Rp494 dan Rp484 (−2,18% dan −4,16%). Rentang harga yang terbatas ini memberikan ruang sempit untuk strategi *swing* cepat. Namun, kehati-hatian tetap diperlukan mengingat rasio volatilitas volume yang sangat rendah (0,07), yang bisa menjadi sinyal lemahnya kekuatan tren dari sisi akumulasi.
Indikator momentum ELSA menampilkan sinyal yang bervariasi. MFI yang tinggi di 79,06 mengindikasikan tekanan beli sebelumnya yang cukup kuat. Namun, RSI yang hanya 33,07, diikuti CMO di -33,85, dan W%R di -66,26, menunjukkan adanya tekanan jual yang sedang berlangsung. Dengan tren yang masih naik tetapi momentum melemah dan volume transaksi yang tipis, strategi terbaik adalah menunggu koreksi mendekati level Rp494–Rp484 untuk entri bertahap, atau menunggu *breakout* valid di atas Rp520 yang didukung oleh volume besar. Level *cut loss* disarankan pada Rp400.
* Support: Rp484
* Resistance: Rp520
* Rekomendasi: *Buy on weakness*
—
### 3. PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES)
PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) saat ini berada dalam tren menurun jangka menengah, ditandai dengan *slope* negatif sebesar -2,69, meskipun pola tren masih terlihat jelas (*r-squared*: 0,861). Volatilitas saham tergolong moderat (*standard deviation*: 1,49), dan *beta* rendah (0,636) menunjukkan saham ini cenderung lebih defensif terhadap fluktuasi pasar. Secara teknikal, ACES menghadapi *resistance* di Rp550 dan Rp560 (+1,85% dan +3,70%), sementara *support* berada di Rp530 dan Rp520 (−1,85% dan −3,70%). Rentang harga yang sempit ini mencerminkan fase konsolidasi, namun perlu dicatat bahwa tren turun belum sepenuhnya berakhir.
Rasio volatilitas volume yang rendah (0,11) mengindikasikan kurangnya partisipasi akumulasi dari pelaku pasar. Dari sisi momentum, indikator-indikator relatif netral. RSI di 52,20 dan CMO di 4,39 menunjukkan tidak ada tekanan beli atau jual yang dominan. Sementara itu, MFI di 39,02 dan W%R di -42,96 mencerminkan bahwa distribusi masih terjadi secara bertahap. Dengan tren yang melemah namun belum ada sinyal *reversal* kuat, strategi terbaik adalah menunggu konfirmasi arah, baik melalui *rebound* dari area Rp520–Rp530, atau *breakout* valid di atas Rp560 dengan dukungan volume yang kuat. Level *cut loss* yang direkomendasikan adalah Rp510.
* Support: Rp520
* Resistance: Rp560
* Rekomendasi: *Trading buy*