Negara mana yang paling banyak libur nasionalnya? Pertanyaan ini mungkin sering terlintas di benak kita, terutama saat menghadapi rutinitas kerja yang padat. Hari libur nasional, dengan segala makna dan perayaannya, memang selalu dinantikan sebagai momen untuk melepas penat dan mengisi ulang energi. Jumlah hari libur nasional di setiap negara sangat bervariasi, dipengaruhi oleh beragam faktor seperti budaya, agama, dan peristiwa sejarah penting.
Kemajemukan budaya dan agama sangat memengaruhi jumlah hari libur. Negara-negara dengan keragaman penduduk yang tinggi, seperti Indonesia, mengakomodasi beragam hari besar keagamaan dalam kalender libur nasional. Kita dapat melihatnya dari perayaan Idul Fitri, Natal, Nyepi, dan Waisak yang semuanya menjadi hari libur nasional di Indonesia. Selain itu, peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah nasional, seperti Hari Kemerdekaan dan Hari Lahir Pancasila, juga dirayakan sebagai hari libur. Kebijakan pemerintah terkait cuti bersama pun turut berpengaruh pada total hari libur yang dinikmati masyarakat.
Dari sekian banyak negara di dunia, beberapa di antaranya memiliki jumlah hari libur nasional yang luar biasa banyak. Mari kita telusuri negara-negara dengan hari libur terbanyak di dunia:
1. Nepal (39 Hari Libur): Nepal memimpin daftar dengan 39 hari libur nasional. Dashain, festival terpanjang yang menghormati Dewi Durga, dan Tihar atau Festival Cahaya yang meriah selama lima hari, menjadi beberapa contohnya. Kedua perayaan ini penuh dengan ritual dan tradisi unik.
2. Myanmar (32 Hari Libur): Myanmar berada di posisi kedua dengan 32 hari libur. Thingyan, atau Festival Air, yang merayakan Tahun Baru Burma dengan tradisi saling menyiram air, menjadi daya tarik tersendiri. Hari Kemerdekaan Myanmar juga dirayakan dengan khidmat, mirip seperti di Indonesia.
3. Iran (26 Hari Libur): Iran, dengan 26 hari libur, memiliki Nowruz, Tahun Baru Persia yang menandai awal musim semi, sebagai salah satu perayaannya yang ikonik. Hari Quds, yang menunjukkan dukungan terhadap Palestina, dan hari peringatan wafatnya Imam Khomeini juga menjadi hari libur nasional.
4. Sri Lanka (25 Hari Libur): Sri Lanka, dengan 25 hari libur, merayakan Vesak Poya (Waisak), Hari Kemerdekaan, dan Hari Thai Pongal Tamil (perayaan panen). Perayaan-perayaan ini mencerminkan perpaduan budaya dan agama di negara tersebut.
5. Mesir (22 Hari Libur): Dengan mayoritas penduduk Muslim, Mesir (22 hari libur) merayakan Idul Fitri sebagai hari libur utama. Hari Revolusi 1952 dan Natal Koptik juga diakui sebagai hari libur nasional, menunjukkan toleransi beragama di negara ini.
6. Bangladesh (22 Hari Libur): Bangladesh, sama seperti Mesir, memiliki 22 hari libur. Hari Kemerdekaan, Pohela Boishakh (Tahun Baru Bengali), Idul Fitri, dan Idul Adha menjadi beberapa hari libur penting di negara ini.
7. India (21 Hari Libur): India (21 hari libur) merayakan festival-festival ikonik seperti Diwali (Festival Cahaya) dan Holi (Festival Warna), serta Hari Republik dan Hari Kemerdekaan.
8. Malaysia (21 Hari Libur): Sebagai negara multikultural, Malaysia (21 hari libur) mengakomodasi beragam perayaan keagamaan, termasuk Idul Fitri, Tahun Baru Imlek, Deepavali, dan Hari Malaysia.
9. Kamboja (21 Hari Libur): Kamboja (21 hari libur) merayakan Tahun Baru Khmer dengan tradisi membersihkan rumah dan ritual persembahan, serta Pchum Ben, persembahan kepada leluhur.
10. Liechtenstein (20 Hari Libur): Liechtenstein, negara kecil di Eropa, merayakan Hari Nasional setiap tanggal 15 Agustus dengan berbagai acara meriah.
11. Argentina (19 Hari Libur): Argentina (19 hari libur) memperingati Hari Revolusi Mei 1810, Hari Malvinas, Hari Kemerdekaan, dan Hari Kedaulatan Nasional.
Dari daftar di atas, terlihat betapa beragamnya alasan di balik penetapan hari libur nasional. Lebih dari sekadar waktu untuk beristirahat, hari libur nasional adalah cerminan dari kekayaan sejarah, keberagaman budaya dan agama, serta identitas unik setiap bangsa. Mempelajari hari libur ini dapat memperluas wawasan dan pemahaman kita tentang dunia yang penuh warna.