RAGAMHARIAN.COM – Menjelang Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah, persiapan hewan kurban di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menunjukkan hasil menggembirakan. Dinas Peternakan, Kesehatan Hewan, dan Perikanan (DPKHP) Cianjur memastikan sebanyak 5.501 ekor hewan kurban telah dinyatakan sehat dan memenuhi kriteria penyembelihan sesuai syariat Islam.
Kepala DPKHP Cianjur, Aris Haryanto, menjelaskan bahwa hewan-hewan tersebut berasal dari berbagai wilayah, mencakup peternakan dan kelompok peternak di bagian utara hingga selatan Cianjur. Pemeriksaan dilakukan secara menyeluruh untuk mencegah potensi penyebaran penyakit, terutama Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
“Total hewan yang lolos pemeriksaan terdiri dari 2.649 sapi, 2.019 domba, 823 kambing, dan 10 kerbau,” ujar Aris pada Kamis, 29 Mei 2025.
Mulai 26 Mei 2025, DPKHP telah menugaskan 25 petugas lapangan untuk melakukan pengecekan kesehatan hewan. Mereka juga mengawasi distribusi hewan dari luar Cianjur yang diwajibkan menjalani masa karantina di lokasi terpisah guna menghindari penyebaran penyakit.
Aris menekankan bahwa seluruh hewan kurban harus memenuhi standar umur dan kondisi kesehatan. Sapi, misalnya, wajib berusia minimal dua tahun sesuai ketentuan syariah.
“Kami menerapkan pemeriksaan ketat, tak hanya untuk mencegah penyakit, tapi juga memastikan hewan yang dikurbankan benar-benar sesuai ketentuan agama,” jelasnya.
Menurut estimasi DPKHP, permintaan hewan kurban di Kabupaten Cianjur tahun ini berkisar antara 3.000 hingga 3.500 ekor, angka yang bisa dipenuhi oleh stok dari para peternak lokal. Seiring mendekatnya Idul Adha, permintaan terhadap hewan kurban mulai mengalami peningkatan.
Uki Luman (45), staf penjualan di Peternakan Haji Basor, mengungkapkan bahwa dari 300 sapi yang tersedia, lebih dari dua pertiga telah laku terjual dalam beberapa hari terakhir.
“Jenis sapi yang kami siapkan beragam, seperti Limosin, Simental, Peranakan Ongole, Pegon, Bali, dan Madura. Setiap harinya kami bisa menjual hingga 10 ekor,” ungkap Uki.
Semua hewan yang dijual, terutama sapi, telah melalui tahap pemeriksaan kesehatan bekerja sama dengan DPKHP. Penjual hanya melepas hewan yang lolos uji kesehatan dan syariat.
“Kami selalu menjadwalkan pemeriksaan jauh hari sebelum hari raya agar bisa antisipasi bila ditemukan masalah pada hewan,” tambah Uki.
Dengan adanya pengawasan yang ketat dari dinas terkait, masyarakat Cianjur diharapkan dapat melaksanakan ibadah kurban dengan tenang dan aman, tanpa kekhawatiran akan kualitas kesehatan hewan kurban yang mereka beli.
DPKHP juga mengimbau masyarakat agar membeli hewan dari penjual terpercaya dan menanyakan sertifikat kesehatan hewan sebelum melakukan transaksi.