Ragamharian.com – Jakarta – Film komedi terbaru yang dinanti, *Agen +62*, tak sekadar menyuguhkan gelak tawa dan aksi konyol dari para pemeran utamanya, Rieke Diah Pitaloka dan Keanu Angelo. Di balik penyamaran absurd, gerak-gerik jenaka, serta kostum nyentrik yang memenuhi layar, *Agen +62* mengusung amunisi pesan mendalam yang jauh melampaui sekadar hiburan semata.
Pilihan Editor: Jumbo: Film Animasi Paling Banyak Ditonton
Film *Agen +62* dengan berani menguak realitas pahit yang kini menghantui masyarakat: maraknya judi *online*. Isu ini tak hanya merusak sendi-sendi kehidupan individu, namun juga dengan gamblang menyoroti celah kebobrokan yang mungkin ada dalam sistem negara.
“Isu yang dibahas di film ini akan menjadi bola salju yang menenggelamkan siapa pun jika kita tidak bersama-sama berteriak dan melawan,” tegas Rieke Diah Pitaloka, pemeran Martha dalam *Agen +62*. Dalam konferensi pers yang digelar di Jakarta pada Selasa, 1 Juli 2025, Rieke menambahkan, “Kami ingin semua yang menonton film ini *enjoy*, tapi setelah menonton tidak hanya tertawa, namun juga merenung dan berpikir mendalam.”
Kolaborasi Lintas Generasi, Satu Visi
Aspek kolaborasi lintas generasi inilah yang menjadikan *film Agen +62* jauh melampaui batas-batas komedi biasa. Meskipun berasal dari latar belakang dan generasi yang berbeda, para kreator dan pemeran menyelaraskan langkah dengan satu visi tunggal: menumbuhkan kesadaran publik melalui narasi yang dapat dinikmati dan dicerna dengan mudah.
Rieke Diah Pitaloka, aktris senior yang telah memukau penonton lewat peran ikoniknya sebagai Oneng di era 2000-an, menandai kembalinya ia ke layar lebar setelah absen selama kurang lebih 17 tahun. Dalam *Agen +62*, Rieke langsung tancap gas dengan memerankan tujuh karakter berbeda. Dari petugas sapu jalanan, petugas katering, pekerja salon, hingga aksi laga yang memukau, setiap peran dijalani dengan keluwesan dan sentuhan satir yang menggigit. “Kurang lebih ada 7 karakter yang diperankan. Itu semua butuh penjiwaan yang luar biasa,” ungkap Rieke Diah Pitaloka, menggambarkan totalitasnya.
Tak hanya pendalaman karakter, Rieke juga mengerahkan persiapan fisik yang matang demi *film Agen +62*. “Dengan usia 51 tahun sekarang, sulit rasanya memerankan peran *fighting*,” tuturnya jujur. Namun, dedikasinya terbukti nyata: “Dalam 99 persen proses syuting, saya tidak menggunakan peran pengganti. Banyak pengorbanan yang saya curahkan untuk film ini.”
Keanu Agl dan Rieke Diah Pitaloka membintangi film Agen +62. Dok. Wahana Kreator Nusantara
Di sisi lain, Keanu Angelo, yang selama ini dikenal luas sebagai *influencer* dengan konten komedi yang viral di media sosial, menorehkan babak baru dalam kariernya. Ia tak hanya tampil sebagai aktor utama dalam *film layar lebar Agen +62*, tetapi juga merangkap jabatan sebagai produser eksekutif, berkolaborasi dengan Cinta Laura Kiehl. Peran ganda ini menandakan sebuah tanjakan signifikan dalam tangga karier Keanu sebagai aktor, sebuah langkah yang ia ambil dengan kesadaran penuh bahwa generasinya tidak bisa terus-menerus hanya menjadi penonton.
“Ini adalah level baru dalam karier peranku,” ujar Keanu Angelo, pemeran Dito sekaligus produser eksekutif *Agen +62*. Ia melanjutkan, “Saya selalu ingin mengambil tantangan dan belajar hal baru. Selain menjadi aktor, di film ini saya juga memberanikan diri untuk terlibat sebagai produser eksekutif.” Lebih lanjut, Keanu menekankan pentingnya pesan *film Agen +62*, “Terlebih, film ini punya pesan penting yang saat ini sudah dilupakan banyak orang, yakni tentang berproses.”
Bukan Sekadar Film, tapi Dedikasi
Di balik balutan komedi yang menghibur dalam *film Agen +62*, tersimpan dedikasi kolektif dari segenap tim yang meyakini bahwa fungsi film melampaui sekadar hiburan; ia adalah medium kuat untuk menyampaikan pesan penting. Bagi tim kreatif dan kru di balik layar, isu judi *online* bukanlah sekadar latar cerita, melainkan sebuah fenomena nyata yang membawa dampak masif bagi masyarakat, khususnya generasi muda. Dari sutradara Dinna Jasanti, penulis Diva Apresya, hingga produser seperti Sigit Pratama, Orchida Ramadhania, dan Gina S. Noer, seluruhnya bersatu padu dengan tingkat dedikasi yang sama.
Dedikasi mendalam ini terpancar tidak hanya pada kualitas naskah atau visual, melainkan pada kemahiran tim menyatukan tawa dan peningkatan kesadaran. Prosesnya meliputi riset komprehensif, wawancara mendalam, hingga pengadaan *workshop* intensif bagi para pemeran, semua ini menjadi manifestasi nyata dari totalitas seluruh tim kreator dan pemeran. Mereka memahami betul bahwa melalui kekuatan film, hati penonton dapat tersentuh, diawali dengan tawa, berlanjut ke pemikiran kritis, dan diakhiri dengan perenungan.
*Film Agen +62* dijadwalkan tayang serentak di bioskop mulai 3 Juli 2025. Proses produksinya merupakan hasil kolaborasi apik antara Wahana Kreator dan PK Films. Kendati berperan sebagai kolaborator, PK Films menganggap kerja sama ini sebagai sebuah kehormatan istimewa, mengingat *Agen +62* adalah proyek kolaborasi perdana yang mereka garap.
Harry Sudarma, salah satu perwakilan PK Films, mengungkapkan bahwa seluruh proses produksi melibatkan individu-individu dengan visi yang sejalan. “Inilah yang menjadikan *Agen +62* lebih dari sekadar proyek film biasa,” ujarnya. “Film ini adalah manifestasi dari kepedulian kolektif kami terhadap isu sosial krusial yang diangkat.”
GEOFANNY ELIZABETH
Pilihan Editor: Rieke Diah Pitaloka Obati Kerinduan Lewat Film Agen +62
