Piala Presiden 2025 Dipindahkan: Rumput GBLA Rusak Berat, Si Jalak Harupat Jadi Pilihan Utama
Kompetisi prestisius Piala Presiden 2025 dipastikan akan mengalami perubahan lokasi pertandingan utama. Ketua Steering Committee Piala Presiden, Maruarar Sirait, secara resmi mengumumkan pemindahan *venue* dari Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) ke Stadion Si Jalak Harupat (SJH) di Soreang, Kabupaten Bandung. Keputusan krusial ini diambil menyusul kondisi rumput Stadion GBLA yang mengalami kerusakan parah, menjadikannya tidak layak untuk menggelar laga dalam waktu dekat.
Maruarar Sirait, yang akrab disapa Bang Ara, menjelaskan bahwa keputusan ini didasari hasil peninjauan langsung di Stadion GBLA. Ia mendapati kondisi rumput yang rusak berat setelah digunakan sepanjang satu musim kompetisi Liga 1. “Stadion GBLA belum memungkinkan. Tadi saya cek rumputnya masih perlu waktu,” ujar Bang Ara, menggarisbawahi perlunya durasi perbaikan yang signifikan, menandakan kerusakan tersebut bukan kategori ringan.
Berbanding terbalik dengan GBLA, Stadion Si Jalak Harupat menawarkan kesiapan yang optimal. Saat meninjau SJH pada Rabu (4/6/2025), Bang Ara sangat terkesan dengan fasilitas yang tersedia. Ia memuji kualitas rumput SJH yang “sudah tumbuh, bagus sekali” serta pencahayaan lampu stadion yang dinilai “sudah bagus sekali.” Kondisi rumput di SJH bahkan disebut telah memenuhi standar FIFA, menjamin kualitas lapangan yang mumpuni untuk turnamen sekelas Piala Presiden 2025.
Keyakinan Maruarar terhadap kualitas rumput SJH tidak hanya sebatas pengamatan visual. Ia bahkan sempat menjajal langsung keempukan lapangan. “Rumput di sini bagus sekali. Saya juga jatuh barusan enggak sakit, padahal lumayan loh 108 kilogram (berat badan). Jadi saya lihat empuk dan tidak rusak,” jelasnya, menegaskan daya tahan dan standar keamanan rumput SJH.
Untuk mengomunikasikan keputusan penting ini, Maruarar Sirait langsung melakukan panggilan video dengan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, dari Stadion Si Jalak Harupat. Melalui gawainya, Bang Ara menunjukkan kondisi SJH yang prima dan menjelaskan alasan di balik pemindahan *venue*. “Pak Erick, tadi GBLA tidak mungkin karena rumputnya rusak. Kemudian, baru dua bulan bisa diperbaiki, kalau lama perbaikannya berarti itu bukan kerusakan ringan,” terang Maruarar kepada Erick Thohir.
Puncak dari percakapan tersebut adalah penegasan final. “Kami putuskan *venue* (Piala Presiden 2025) nanti di SJH,” pungkas Maruarar Sirait. Dengan pemilihan Stadion Si Jalak Harupat, diharapkan seluruh rangkaian pertandingan Piala Presiden 2025 dapat berjalan lancar dengan fasilitas yang memadai dan berstandar internasional.