Rupiah Anjlok 43 Poin! Tembus 16.363 per Dolar AS

Avatar photo

- Penulis Berita

Senin, 28 Juli 2025 - 16:20 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Rupiah Melemah Tipis di Tengah Sentimen Global yang Bercampur Aduk

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) kembali menunjukkan pelemahan tipis pada penutupan perdagangan Senin, 28 Juli 2025, menutup sesi di angka Rp 16.363/USD, turun 43 poin dibandingkan penutupan pekan lalu di level Rp 16.320/USD. Pergerakan ini terjadi di tengah beragam sentimen global yang saling bercampur.

Direktur TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi, menjelaskan beberapa faktor yang mempengaruhi pergerakan rupiah. Kesepakatan kerangka kerja antara Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa (UE) yang diumumkan Minggu lalu, misalnya, memberikan sentimen positif. Kesepakatan ini menurunkan tarif impor barang-barang UE ke AS dari 30 persen menjadi 15 persen.

Namun, sentimen positif tersebut sedikit terimbangi oleh sejumlah faktor lain. Pertemuan antara pejabat tinggi AS dan Tiongkok di Stockholm, Swedia, yang bertujuan untuk memperpanjang penangguhan tarif, masih dinantikan dampaknya terhadap pasar. Lebih lanjut, pasar juga menanti keputusan kebijakan moneter The Fed yang akan diumumkan Rabu mendatang.

Ibrahim memperkirakan peluang The Fed mempertahankan suku bunga acuan di kisaran 4,25-4,5 persen mencapai 96 persen. Kemungkinan penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin hanya sebesar 4 persen, dan jika terjadi, diperkirakan baru akan dilakukan pada September mendatang.

Di dalam negeri, data kemiskinan nasional dari Badan Pusat Statistik (BPS) turut menjadi sorotan. BPS melaporkan angka kemiskinan nasional turun ke level terendah dalam dua dekade terakhir, mencapai 23,85 juta jiwa berdasarkan Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Maret 2025. Meskipun demikian, terdapat kenaikan angka kemiskinan di perkotaan dari 6,66 persen (September 2024) menjadi 6,73 persen (Maret 2025), sementara angka kemiskinan di pedesaan justru turun dari 11,34 persen menjadi 11,03 persen dalam periode yang sama.

Melihat keseluruhan faktor tersebut, Ibrahim memprediksi pergerakan rupiah akan tetap fluktuatif pada perdagangan Selasa, 29 Juli 2025, dengan potensi pelemahan di kisaran Rp 16.350 hingga Rp 16.410 per USD. Sentimen global dan perkembangan ekonomi domestik akan terus menjadi penentu arah pergerakan nilai tukar rupiah ke depannya.

Pilihan Editor: Cadangan Devisa Menipis: Apa Risikonya Bagi Rupiah?

Berita Terkait

S&P dan Nasdaq Cetak Rekor! Optimisme Dagang AS-UE Dorong Pasar
BI Borong SBN Rp147,6 Triliun: Dampak ke Rupiah dan Ekonomi?
IHSG Bergantung Saham Konglomerat? Analis Ungkap Faktor Penentu!
Oki Pulp & Paper Lunasi Obligasi Rp [Nominal] Tepat Waktu!
SBR014 Sepi Peminat? Analisis Penyebab Penjualan Tak Sesuai Target
Stabilitas Sistem Keuangan Kuartal II 2025: Apa Kata KSSK?
IHSG Rekor! Prospek Saham 29 Juli: Analisis & Rekomendasi Terkini
Waspada Koreksi! Rekomendasi Saham IHSG Hari Ini

Berita Terkait

Senin, 28 Juli 2025 - 23:14 WIB

S&P dan Nasdaq Cetak Rekor! Optimisme Dagang AS-UE Dorong Pasar

Senin, 28 Juli 2025 - 23:00 WIB

BI Borong SBN Rp147,6 Triliun: Dampak ke Rupiah dan Ekonomi?

Senin, 28 Juli 2025 - 21:30 WIB

Oki Pulp & Paper Lunasi Obligasi Rp [Nominal] Tepat Waktu!

Senin, 28 Juli 2025 - 21:22 WIB

SBR014 Sepi Peminat? Analisis Penyebab Penjualan Tak Sesuai Target

Senin, 28 Juli 2025 - 20:18 WIB

Stabilitas Sistem Keuangan Kuartal II 2025: Apa Kata KSSK?

Berita Terbaru

Finance

BI Borong SBN Rp147,6 Triliun: Dampak ke Rupiah dan Ekonomi?

Senin, 28 Jul 2025 - 23:00 WIB

Politics

DPRD Sulit Diperpanjang? Hinca Pandjaitan Ungkap Alasannya!

Senin, 28 Jul 2025 - 22:32 WIB