Saham Blue Chip Baru BEI Agustus 2025: Pilih yang Potensial Untung!

Avatar photo

- Penulis Berita

Kamis, 31 Juli 2025 - 07:28 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Berikut adalah artikel yang telah ditingkatkan:

Ragamharian.com Jakarta. Panggung bursa saham kembali bergairah dengan adanya perombakan besar dalam daftar saham blue chip di Indeks LQ45. Mulai besok, Jumat 1 Agustus 2025, komposisi indeks unggulan ini akan resmi berganti wajah. Pertanyaan krusialnya: di tengah dinamika ini, saham blue chip mana yang menawarkan prospek investasi paling menjanjikan?

Saham blue chip, yang dikenal sebagai saham perusahaan unggulan atau ‘lapis satu’, adalah emiten-emiten yang telah teruji rekam jejaknya di bursa efek. Mereka umumnya berasal dari perusahaan dengan fundamental yang kokoh dan memiliki kapitalisasi pasar raksasa, mencapai puluhan hingga ratusan triliun rupiah. Di Bursa Efek Indonesia (BEI), saham-saham pilihan ini menjadi tulang punggung indeks-indeks mayor seperti LQ45.

BEI secara rutin melakukan penyesuaian konstituen atau rebalancing, dan kali ini giliran Indeks LQ45 untuk periode 1 Agustus 2025 hingga 31 Oktober 2025. Berdasarkan pengumuman terbaru, dua nama besar, PT ESSA Industries Indonesia Tbk (ESSA) dan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO), harus tereliminasi dari daftar prestisius ini. Sebagai gantinya, panggung LQ45 kini menyambut dua pemain baru: PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) dan PT Surya Citra Media Tbk (SCMA).

Mulai Besok (1/8/2025) Saham Ini Masuk Blue Chip Di BEI, Apakah Layak Dibeli?

Perombakan ini terjadi di tengah performa Indeks LQ45 yang cenderung lesu. Data statistik BEI per 29 Juli 2025 menunjukkan bahwa indeks ini telah terkoreksi 2,61% sejak awal tahun. Meskipun demikian, peluang investasi tetap terbuka lebar.

Analis riset ekuitas dari OCBC Sekuritas, Liga Maradona, tetap optimistis dan menyoroti potensi besar pada saham-saham dari sektor komoditas, khususnya emas, serta sektor konsumer non-siklikal yang menjadi penghuni indeks tersebut.

Di antara berbagai emiten yang ada, Liga secara spesifik menyebut PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) sebagai saham yang memperlihatkan kinerja cemerlang di sektornya. Sementara itu, untuk sektor konsumer non-siklikal, PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY) dinilai sangat layak untuk dicermati.

“Kinerja keuangan mereka masih tetap solid,” ungkap Liga saat menjelaskan alasannya, pada Rabu (30/7). Ia menambahkan bahwa emiten-emiten ini mampu mempertahankan kinerja prima di tengah gempuran tekanan pasar yang terus ada.

Lebih lanjut, Liga menjelaskan mengapa komoditas emas begitu menarik: sifatnya sebagai safe haven. Ketika kondisi ekonomi atau pergerakan IHSG tak menentu, investor global cenderung beralih ke aset ini sehingga harganya tetap mendaki. Ini terbukti dengan tren kenaikan harga emas yang berangsur-angsur dalam beberapa waktu terakhir.

Tak hanya itu, produk susu dan olahan sejenis yang dihasilkan CMRY merupakan kebutuhan pokok masyarakat. Permintaan terhadap produk-produk ini cenderung stabil, bahkan ketika kondisi daya beli sedang lesu. “Ini juga ditopang oleh kebijakan stimulus oleh pemerintah untuk meningkatkan daya beli,” tambah Liga.

Dengan berbagai pertimbangan tersebut, Liga Maradona merekomendasikan investor untuk memberikan rekomendasi beli (buy) pada saham-saham di sektor konsumer non-siklikal dan material dasar, khususnya komoditas emas.

Tonton: PHK Melonjak 32% di Semester I 2025, Pemerintah Diminta Bertindak Cepat

Anggota Index LQ45 Periode Efektif 1 Agustus 2025 s.d. 31 Oktober 2025

  1. AADI PT Adaro Andalan Indonesia Tbk Baru
  2. ACES Ace Hardware Indonesia Tbk Tetap
  3. ADMR PT Adaro Minerals Indonesia Tbk Tetap
  4. ADRO ADARO ENERGY Tbk Tetap
  5. AKRA AKR Corporindo Tbk Tetap
  6. AMMN PT Amman Mineral Internasional Tbk. Tetap
  7. AMRT Sumber Alfaria Trijaya Tbk Tetap
  8. ANTM Aneka Tambang (Persero) Tbk Tetap
  9. ARTO PT Bank Artos Indonesia Tbk Tetap
  10. ASII Astra International Tbk Tetap
  11. BBCA Bank Central Asia Tbk Tetap
  12. BBNI Bank Negara Indonesia Tbk Tetap
  13. BBRI PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Tetap
  14. BBTN Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Tetap
  15. BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk Tetap
  16. BRIS PT Bank Shariah Indonesia TBK Tetap
  17. BRPT Barito Pacific Tbk Tetap
  18. CPIN Charoen Pokphand Indonesia Tbk Tetap
  19. CTRA Ciputra Development Tbk Baru
  20. EXCL PT XL Axiata Tbk Tetap
  21. GOTO PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk Tetap
  22. ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Tetap
  23. INCO Vale Indonesia Tbk Tetap
  24. INDF Indofood Sukses Makmur Tbk Tetap
  25. INKP Indah Kiat Pulp & Paper Tbk Tetap
  26. ISAT Indosat Tbk Tetap
  27. ITMG Indo Tambangraya Megah Tbk Tetap
  28. JPFA JAPFA Comfeed Indonesia Tbk Baru
  29. JSMR Jasa Marga Tbk Tetap
  30. KLBF Kalbe Farma Tbk Tetap
  31. MAPA PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk. Baru
  32. MAPI Mitra Adiperkasa Tbk Tetap
  33. MBMA PT Merdeka Battery Materials Tbk Tetap
  34. MDKA PT Merdeka Copper Gold Tbk. Tetap
  35. MEDC Medco Energi Internasional Tbk Tetap
  36. PGAS Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk Tetap
  37. PGEO PT Pertamina Geothermal Energy Tbk Tetap
  38. PTBA Tambang Batubara Bukit Asam Tbk Tetap
  39. SCMA PT Surya Citra Media Tbk Baru
  40. SMGR Semen Indonesia (Persero) Tbk Tetap
  41. SMRA Summarecon Agung Tbk Tetap
  42. TLKM PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. Tetap
  43. TOWR Sarana Menara Nusantara Tbk Tetap
  44. UNTR United Tractors Tbk Tetap
  45. UNVR Unilever Indonesia Tbk Tetap

Saham Blue Chip Ini Dibeli Blackrock JP Morgan Vanguard, Investor Ritel Perlu Beli?


Berita Terkait

Rekening Dormant Diblokir? Ini Kata Kepala PPATK Soal Kontroversi!
PPATK Bekukan Rekening Dormant? Dasco: Selamatkan Uang Nasabah!
SMDR Bagi Dividen Interim Rp 40,93 Miliar: Investor Merapat!
Pajak Kripto Berlaku! Industri Kripto Indonesia Sambut Aturan Baru?
Shio Hoki 2025: Jadi Pialang Saham Kaya Mendadak? Cek Shio-mu!
IEU-CEPA Disahkan September 2025: Peluang Emas Ekonomi Indonesia?
28 Juta Rekening Diblokir PPATK, Kebijakan Gagal?
Blokir Rekening Dormant Dikritik Ekonom Indef: Langkah PPATK Dipertanyakan?

Berita Terkait

Jumat, 1 Agustus 2025 - 04:28 WIB

Rekening Dormant Diblokir? Ini Kata Kepala PPATK Soal Kontroversi!

Jumat, 1 Agustus 2025 - 02:57 WIB

PPATK Bekukan Rekening Dormant? Dasco: Selamatkan Uang Nasabah!

Jumat, 1 Agustus 2025 - 00:51 WIB

SMDR Bagi Dividen Interim Rp 40,93 Miliar: Investor Merapat!

Kamis, 31 Juli 2025 - 23:55 WIB

Pajak Kripto Berlaku! Industri Kripto Indonesia Sambut Aturan Baru?

Kamis, 31 Juli 2025 - 21:56 WIB

Shio Hoki 2025: Jadi Pialang Saham Kaya Mendadak? Cek Shio-mu!

Berita Terbaru

Uncategorized

Diplomat Kemlu Meninggal di Kos: Pesan Terakhir Ungkap Misteri?

Jumat, 1 Agu 2025 - 04:49 WIB