Ragamharian.com JAKARTA. PT Midi Utama Indonesia Tbk. (MIDI) resmi melepas Lawson, gerai ritel miliknya, pada Mei 2025 lalu. Keputusan ini diambil karena kontribusi Lawson dinilai lemah terhadap kinerja keuangan perusahaan. Namun, jauh sebelum divestasi tersebut, tepatnya Agustus 2024, MIDI telah meluncurkan bisnis baru bernama JA-DI, yang mengusung konsep serupa namun dengan strategi yang berbeda.
MIDI menjual 70% saham Lawson kepada induk usahanya, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT), senilai Rp 200,45 miliar. Analis Kiwoom Sekuritas, Abdul Azis, menilai divestasi ini tak akan signifikan mempengaruhi margin keuntungan MIDI. “Sebenarnya penjualan Lawson tidak mengganggu pendapatan MIDI. Ini justru memberi peluang perusahaan untuk fokus meningkatkan penjualan di toko-toko Alfamidi,” jelasnya kepada Kontan pada Senin (23/6).
Pendapat senada disampaikan Jessica Leonardy, Equity Research Analyst OCBC Sekuritas. Menurutnya, meski tanpa kontribusi Lawson, MIDI masih mampu membukukan pertumbuhan pendapatan 18% year-on-year (YoY) dan pertumbuhan laba bersih 28% YoY pada kuartal I-2025. “Ini menunjukkan fundamental bisnis inti MIDI yang kuat dan profitabilitas berkelanjutan dari operasi utamanya,” ujar Jessica.
MIDI kini lebih optimis terhadap prospek JA-DI. Dibandingkan Lawson yang membutuhkan belanja modal (capex) hingga Rp 350 juta hingga Rp 500 juta per gerai, JA-DI hanya memerlukan capex sekitar Rp 100 juta dengan peralatan lebih sederhana. Keuntungan lain, JA-DI memanfaatkan lokasi di dalam toko Alfamidi, sehingga biaya sewa dapat dihemat.
Meskipun masih dalam tahap awal peluncuran, MIDI melihat JA-DI sebagai strategi untuk menyempurnakan operasional dan tumbuh di segmen ritel makanan segar. “Inisiatif ini merupakan pembelajaran dari pengalaman sebelumnya dengan Lawson Indonesia,” ungkap Rifdah.
Baik Abdul Azis maupun Rifdah memberikan rekomendasi beli (buy) untuk saham MIDI. Rifdah memproyeksikan target harga akhir tahun di level Rp 490 per saham, sementara Abdul Azis memperkirakan Rp 458 per saham. Keduanya optimistis inovasi bisnis melalui JA-DI akan mendorong peningkatan penjualan MIDI.