Saham Rumah Sakit Tertekan? Analis Ungkap Tantangan & Rekomendasi!

Avatar photo

- Penulis Berita

Senin, 16 Juni 2025 - 01:54 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sektor Rumah Sakit Hadapi Badai Jangka Pendek, Optimisme Jangka Panjang Menguat di Tengah Kebijakan KRIS dan iDRG

Ragamharian.com JAKARTA. Sektor rumah sakit di Indonesia berada di persimpangan jalan. Meski dihadapkan pada sejumlah tantangan signifikan dalam jangka pendek, prospek jangka panjang emiten rumah sakit tetap positif, didukung oleh resiliensi kinerja dan upaya efisiensi yang berkelanjutan. Kebijakan pemerintah seperti penundaan implementasi Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) dan penyusunan tarif Indonesian Diagnosis Related Group (iDRG) menjadi penentu dinamika sektor ini.

Salah satu ganjalan terdekat datang dari penundaan implementasi penuh sistem Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) hingga Desember 2025. Keputusan ini, menurut Kementerian Kesehatan, disebabkan oleh kesiapan fasilitas yang baru mencapai 57% dari total 2.554 rumah sakit nasional. Hambatan utama mencakup keterbatasan peralatan esensial seperti *nurse call system* dan sekat tempat tidur, serta ruang rawat inap yang belum memenuhi standar. Indy Naila, Investment Analyst Edvisor Provina Visindo, menjelaskan bahwa penundaan ini memang memberi waktu adaptasi operasional, namun di sisi lain memperlambat integrasi sistem kesehatan berbasis teknologi serta efisiensi biaya anggaran kesehatan. “Belum ada insentif tinggi untuk mendukung sektor kesehatan,” ujarnya kepada Kontan.co.id.

Tantangan lain yang membayangi di jangka pendek adalah implementasi Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK) Nomor 7 Tahun 2025. Aturan ini mewajibkan *co-payment* minimum 10% dari total klaim untuk asuransi kesehatan swasta. Indy Naila menilai kebijakan ini berpotensi menekan volume pasien dan, pada gilirannya, margin keuntungan, khususnya bagi rumah sakit yang sangat bergantung pada pasien asuransi korporat. Senada, Oktavianus Audi, VP Marketing, Strategy and Planning Kiwoom Sekuritas Indonesia, menambahkan bahwa asuransi akan lebih ketat dalam persetujuan tindakan karena adanya keterlibatan biaya yang ditanggung nasabah.

Selain itu, penyusunan tarif layanan baru berbasis *Indonesian Diagnosis Related Group* (iDRG) juga menjadi sorotan. Meskipun iDRG diharapkan dapat meningkatkan efisiensi emiten rumah sakit dengan penyesuaian klaim dan mencegah *over-utilization* layanan, Oktavianus Audi memperingatkan bahwa potensi penurunan *gross margin* sebesar 10-30% mungkin terjadi akibat skema tarif tetap atau paket, terutama bagi rumah sakit dengan dominasi pasien JKN.

Namun, di balik badai jangka pendek, prospek sektor rumah sakit jangka panjang tetap dipandang positif. Resiliensi kinerja emiten rumah sakit, didukung oleh efisiensi operasional, menjadi kunci. Oktavianus Audi memprediksi, dalam jangka panjang, permintaan akan bergeser ke emiten rumah sakit yang memiliki reputasi positif, harga kompetitif, sistem digital kuat, dan segmen pasar menengah-atas, seperti MIKA dan HEAL. Ia melihat kebijakan pemerintah, seperti KRIS dan iDRG, sebagai upaya standarisasi dan efisiensi pembiayaan, sekaligus membuka ruang kolaborasi dengan pihak swasta melalui skema *Continuity of Benefit* (COB) untuk keberlanjutan JKN. Dengan demikian, sektor layanan kesehatan diperkirakan akan tetap *resilien* dengan *outlook* positif dalam jangka panjang.

Melihat dinamika ini, sejumlah analis telah mengeluarkan rekomendasi saham emiten rumah sakit. Kiwoom Sekuritas Indonesia merekomendasikan ‘Buy’ untuk beberapa saham pilihan. Pertama, SILO dengan target harga Rp 2.620, didasarkan pada layanan premium dan ketergantungan JKN yang rendah (sekitar 18%), menjadikan dampak iDRG cenderung terbatas. Kedua, MIKA dengan target harga Rp 2.990, karena fokusnya pada pasien non-JKN dan potensi peningkatan margin melalui skema COB *split-bill* untuk kelas premium. Ketiga, HEAL dengan target harga Rp 1.560. Meskipun HEAL terdampak penyesuaian iDRG karena dominasi JKN (sekitar 70%), penambahan 700 tempat tidur baru diharapkan dapat mempertahankan *Bed Occupancy Rate* (BOR) di angka 70%-75%. Selain itu, optimalisasi sekitar 40% pasien JKN kelas I dengan skema COB berpotensi mendongkrak pendapatan per pasien sebesar 7%-15%.

Sementara itu, Indy Naila dari Edvisor Provina Visindo menjagokan HEAL dengan rekomendasi ‘Trading Buy’ dan target harga Rp 1.500. Pilihannya ini didasari oleh fakta bahwa banyak emiten kesehatan lain memiliki valuasi yang dianggap mahal atau rasio *Price-to-Earnings* (PER) di atas rata-rata industri.

Berita Terkait

Jangan Lengah! 7 Bahaya Pendinginan Terlewat Setelah Olahraga
Rahasia Memilih Semangka Super Manis & Matang: Tips Jitu!
Usus Sehat? Ini Makanan Terbaik & Terburuknya!
Kreatin: Bangun Otot & Pertajam Otak? Fakta & Manfaatnya
Lavojoy Pecahkan Rekor MURI: Atasi Rambut Rontok Bareng Ribuan Orang
Ramalan Zodiak Kesehatan Kamis, 12 Juni 2025: Scorpio & Taurus Waspada Pilek
Pilates: Pengalaman Pertama, Tubuh Gemetar & Langsung Terasa Hasilnya!
Redakan Nyeri! 7 Tips Nyaman Menstruasi untuk Wanita Aktif

Berita Terkait

Senin, 16 Juni 2025 - 04:40 WIB

Jangan Lengah! 7 Bahaya Pendinginan Terlewat Setelah Olahraga

Senin, 16 Juni 2025 - 01:54 WIB

Saham Rumah Sakit Tertekan? Analis Ungkap Tantangan & Rekomendasi!

Minggu, 15 Juni 2025 - 22:31 WIB

Rahasia Memilih Semangka Super Manis & Matang: Tips Jitu!

Minggu, 15 Juni 2025 - 20:45 WIB

Usus Sehat? Ini Makanan Terbaik & Terburuknya!

Minggu, 15 Juni 2025 - 18:55 WIB

Kreatin: Bangun Otot & Pertajam Otak? Fakta & Manfaatnya

Berita Terbaru

Society Culture And History

Ramalan Zodiak Senin 16 Juni 2025: Taurus Menang, Libra Frustasi?

Senin, 16 Jun 2025 - 13:24 WIB

Family And Relationships

Al Ghazali Alyssa Daguise Menikah: Detail Maskawin Mewah Terungkap!

Senin, 16 Jun 2025 - 13:15 WIB

Family And Relationships

Lisa Mariana Tuntut Ridwan Kamil Ganti Rugi Rumah Atalia?

Senin, 16 Jun 2025 - 13:10 WIB

Finance

Saham Big Banks Loyo? Ini Analisis Pergerakan Awal Pekan!

Senin, 16 Jun 2025 - 13:04 WIB