Sekolah Rakyat Resmi Beroperasi: Beri Harapan Baru dengan Kurikulum Komprehensif dan Fasilitas Modern
Senin, 14 Juli 2025, menjadi tonggak sejarah penting bagi dunia pendidikan di Indonesia dengan dimulainya operasional 63 Sekolah Rakyat di berbagai wilayah. Pembukaan ini diawali dengan agenda Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) dan program matrikulasi, menandai langkah awal bagi ribuan siswa untuk memulai perjalanan pendidikan mereka di lembaga yang menjanjikan banyak dukungan ini.
Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf, yang akrab disapa Gus Ipul, menyampaikan secara langsung progres program ini. Bertempat di Sekolah Rakyat Menengah Pertama 10 Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Gus Ipul menjelaskan bahwa fase MPLS dan matrikulasi akan berlangsung selama dua minggu penuh. “Masa orientasi ini waktunya nanti dua minggu. Masa pengenalan lingkungan sekolah. Terus disusun dengan program matrikulasi,” ujarnya, menekankan pentingnya adaptasi awal bagi para siswa.
Setelah masa perkenalan tersebut rampung, para siswa Sekolah Rakyat akan langsung memasuki fase kegiatan belajar mengajar. Kurikulum yang diterapkan dirancang serupa dengan kurikulum standar sekolah formal pada umumnya, memastikan kualitas pendidikan yang setara. Namun, terdapat penambahan signifikan berupa pendidikan karakter yang akan diajarkan oleh guru-guru khusus, berkat dukungan dan kolaborasi erat dengan Kementerian Agama (Kemenag). “Kurikulumnya sama seperti kurikulum formal, ada pendidikan karakter, ada juga keterampilan dan lain sebagainya,” jelas Gus Ipul, menyoroti pendekatan holistik yang diusung Sekolah Rakyat.
Dukungan terhadap siswa tidak hanya terbatas pada kurikulum. Gus Ipul memaparkan bahwa siswa Sekolah Rakyat akan mendapatkan beragam fasilitas pendukung yang sangat komprehensif. Mulai dari asrama, laptop pribadi, alat tulis, hingga seragam, serta jaminan makan tiga kali sehari. Distribusi seragam Sekolah Rakyat ini diperkirakan akan memakan waktu dua hingga tiga minggu untuk menjangkau seluruh siswa di berbagai penjuru Indonesia. “Kemudian juga perlengkapan sekolah nanti akan dibagikan kepada para siswa. Tapi ini pun juga masih memerlukan proses,” tambahnya, menandakan komitmen penyediaan fasilitas yang menyeluruh.
Tak hanya perlengkapan personal, lingkungan belajar di Sekolah Rakyat juga dilengkapi dengan teknologi terkini. Setiap kelas akan difasilitasi dengan papan tulis pintar atau *smartboard*, mendukung proses pembelajaran yang lebih interaktif dan modern. “Kemudian juga ada dukungan pembelajaran digital menggunakan papan tulis digital dan masing-masing siswa mendapatkan laptop sebagai media pembelajaran dalam *learning management system*,” papar Gus Ipul, menegaskan fokus pada pendidikan berbasis digital yang adaptif terhadap perkembangan zaman.
Meski 63 Sekolah Rakyat telah memulai operasinya, Gus Ipul mengungkapkan bahwa sisa Sekolah Rakyat yang direncanakan akan diresmikan pada akhir Juli mendatang. Keterlambatan ini disebabkan oleh proses penyelesaian sarana dan prasarana yang masih berjalan. “Karena sarana dan prasarana masih berproses,” pungkas Gus Ipul, memastikan bahwa seluruh persiapan akan diselesaikan demi kenyamanan dan efektivitas pembelajaran bagi seluruh siswa Sekolah Rakyat di masa mendatang.