Selat Bali Mencekam: 34 Penyelam Elite Sisir Korban KMP Tunu Pratama

Avatar photo

- Penulis Berita

Minggu, 6 Juli 2025 - 23:54 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pertaruhan Nyawa di Kedalaman: Operasi Pencarian Korban KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali

Operasi pencarian dan evakuasi korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya terus berlanjut dengan intensitas tinggi. Sebanyak 34 penyelam elite, termasuk tim khusus dari Indonesia Divers Rescue Team (IDRT), diterjunkan untuk menembus dasar laut Selat Bali yang dikenal menantang. Misi ini bukan sekadar pencarian, melainkan sebuah pertaruhan nyawa di kedalaman ekstrem, demi menjawab penantian panjang keluarga para korban.

Sejak KMP Tunu Pratama Jaya karam pada Rabu, 2 Juli, sekitar pukul 23.20 WIB, tim IDRT telah bersiaga penuh di lokasi kejadian. Mereka adalah relawan penyelamat bawah air yang memiliki jam terbang dan pengalaman mumpuni dalam misi kemanusiaan. “Kami adalah relawan penyelamatan khusus di bawah air. IDRT telah bekerja sama dengan Basarnas untuk penyelamatan khusus di bawah air,” ungkap Hendrata Yudha, koordinator tim IDRT, kepada wartawan pada Minggu, 6 Juli.

Hendrata, yang akrab disapa Hendra, menegaskan bahwa IDRT bukanlah pemain baru dalam dunia penyelamatan. Mereka merupakan mitra tetap Basarnas, dengan rekam jejak panjang dalam berbagai tragedi besar, mulai dari kecelakaan pesawat Air Asia, Sriwijaya Air, hingga Lion Air. Pengalaman berharga ini menjadi modal utama mereka untuk menaklukkan kerasnya Selat Bali dan arusnya yang unik.

Menantang Gelapnya Kedalaman 40-60 Meter

Setelah empat hari penantian, proses pemindaian bawah laut akhirnya mengidentifikasi posisi objek yang sangat diduga sebagai bangkai KMP Tunu Pratama Jaya. Kapal nahas itu diperkirakan berada di kedalaman 40 hingga 60 meter di bawah permukaan laut. Kedalaman ini bukanlah main-main dan menuntut persiapan yang matang serta keberanian luar biasa dari setiap penyelam.

Untuk mencapai target kedalaman tersebut, setiap penyelam dibekali dua tabung udara dan berbagai peralatan pendukung lainnya, dengan total berat mencapai 35 kilogram. “Karena di kedalaman 10 sampai 20 meter akan semakin gelap, kami membawa senter,” tegas Hendra, menunjukkan kesigapan timnya menghadapi kondisi ekstrem. Selain itu, mereka juga membawa pisau, komputer selam (*dive computer*), hingga *body bag* pribadi demi keselamatan diri di kondisi yang tidak terduga. Karakteristik arus Selat Bali yang dikenal kuat dan bervariasi juga menuntut kesiapan fisik dan mental ekstra. Sebelum terjun, tim telah mempelajari secara mendalam karakteristik area penyelaman dengan mengumpulkan data-data terbaru, demi meminimalkan risiko yang mungkin terjadi.

Antara Harapan dan Realitas Bawah Laut

KMP Tunu Pratama Jaya diketahui mengangkut total 65 orang, terdiri dari 53 penumpang dan 12 kru kapal, serta 22 unit kendaraan. Hingga hari keempat evakuasi, 36 korban telah berhasil ditemukan, dengan rincian 30 korban selamat dan 6 korban meninggal dunia. Artinya, masih ada 29 korban yang hingga kini belum ditemukan dan terus dalam pencarian tim penyelam.

Hendrata Yudha menyampaikan bahwa timnya akan berupaya maksimal dalam melakukan penyelaman dan evakuasi korban. Namun, ia juga mengingatkan agar semua pihak tidak menaruh ekspektasi berlebihan mengingat tantangan yang dihadapi. “Fenomena alam bisa berubah sewaktu-waktu, dan kondisi di bawah laut sangat berbeda dengan di daratan,” kata penyelam senior yang telah menekuni profesi ini selama 30 tahun tersebut. Meski demikian, semangat para penyelam tak pernah padam. “Tapi kami berusaha semaksimal mungkin untuk membawa saudara-saudara kita yang jadi korban di bawah air,” tutup Hendra, menegaskan komitmen timnya.

Berita Terkait

Misteri Kematian Diplomat Arya: Reaksi Kapolri & Fakta Terbaru
Sudewo Diperiksa KPK Hari Ini: Bupati Pati Penuhi Panggilan?
Palmerah Hari Ini: Kondisi Stasiun Usai Demo Ricuh Semalam
Brigadir Esco Tewas Terikat di Lombok: Misteri Kematian Polisi Terungkap?
Demo DPR Ricuh! Tol Slipi Ditutup, Akses Bandara Soetta Macet
Gas Air Mata ke Rumah Warga: Polisi Tuai Kecaman?
Bentrok Polisi-Pelajar Demo 25 Agustus di Pejompongan: Ricuh hingga Malam
Mayat Brigadir Esco Ditemukan Terikat di Lombok Barat, Hilang Sejak 13 Agustus

Berita Terkait

Rabu, 27 Agustus 2025 - 11:53 WIB

Misteri Kematian Diplomat Arya: Reaksi Kapolri & Fakta Terbaru

Rabu, 27 Agustus 2025 - 10:21 WIB

Sudewo Diperiksa KPK Hari Ini: Bupati Pati Penuhi Panggilan?

Rabu, 27 Agustus 2025 - 00:20 WIB

Palmerah Hari Ini: Kondisi Stasiun Usai Demo Ricuh Semalam

Selasa, 26 Agustus 2025 - 02:51 WIB

Brigadir Esco Tewas Terikat di Lombok: Misteri Kematian Polisi Terungkap?

Selasa, 26 Agustus 2025 - 01:07 WIB

Demo DPR Ricuh! Tol Slipi Ditutup, Akses Bandara Soetta Macet

Berita Terbaru

Nonton Adik Ipar Memanjakanku Drama China

Hiburan

Nonton Adik Ipar Memanjakanku Drama China

Rabu, 3 Sep 2025 - 19:23 WIB

Hiburan

Seru Banget! Nonton Menaklukkan Suku Barbar Drama Cina

Selasa, 2 Sep 2025 - 08:39 WIB

Romantis! Saksikan Drama China Malam yang Lembut, Disini!

Hiburan

Romantis! Saksikan Drama China Malam yang Lembut, Disini!

Sabtu, 30 Agu 2025 - 15:16 WIB