Ragamharian.com – Ketegangan antara Iran dan Israel meningkat tajam setelah Amerika Serikat melancarkan serangan terhadap fasilitas nuklir Iran di Fordow, Natanz, dan Isfahan pada Sabtu, 21 Juni 2025. Serangan tersebut memicu ancaman balasan cepat dari Iran pada Minggu, 22 Juni 2025. Seorang komentator di media pemerintah Iran bahkan menyatakan bahwa setiap warga negara Amerika atau personel militer di kawasan tersebut menjadi sasaran.
Situasi ini semakin mencekam dengan laporan jumlah korban jiwa yang terus meningkat. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Human Rights Activists News Agency, yang berbasis di AS, melaporkan setidaknya 657 orang tewas di Iran akibat konflik dengan Israel hingga Jumat, 20 Juni 2025. Angka ini mencakup 263 warga sipil. Sementara itu, Kementerian Kesehatan Iran merilis angka resmi lebih dari 400 korban meninggal dan ribuan lainnya mengalami luka-luka akibat serangan rudal dan pesawat nirawak. Juru bicara Kemenkes Iran, Hossein Kermanpour, melalui cuitan di X (Twitter) pada Sabtu, 21 Juni 2025, menyebutkan lebih dari 400 warga Iran tewas dan 3.056 lainnya terluka.
Di antara korban tewas terdapat sejumlah tokoh penting militer dan ilmuwan nuklir Iran. Serangan-serangan yang terjadi sejak 13 Juni 2025 hingga 21 Juni 2025 telah merenggut nyawa sejumlah komandan senior Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) dan ilmuwan terkemuka.
Pada 13 Juni 2025, Aljazeera melaporkan tewasnya empat komandan senior IRGC dan enam ilmuwan nuklir terkemuka, termasuk Kepala IRGC Hossein Salami, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran Mohammad Bagheri, Komandan Markas Besar Khatam al-Anbiya Gholamali Rashid, Komandan Pasukan Dirgantara IRGC, Mohammad Mehdi Tehranchi, Fereydoun Abbasi, Abdolhamid Minouchehr, Ahmad Reza Zolfaghari, Amir Hossein Faghihi, dan Motallebzadeh.
Kemudian, pada 15 Juni 2025, Aljazeera memberitakan kematian Kepala organisasi intelijen IRGC, Mohammad Kazemi, dan dua jenderal lainnya. Dua hari kemudian, Selasa, 17 Juni 2025, New York Times melaporkan tewasnya Mayor Jenderal Ali Shadmani, komandan militer paling senior di Iran yang baru menjabat empat hari sebelumnya.
Puncaknya, pada Sabtu, 21 Juni 2025, New York Times mengabarkan tewasnya tiga komandan Iran lainnya menurut pernyataan militer Israel: Pemimpin cabang urusan Palestina di Pasukan Quds, Mohammed Said Izadi; Komandan Pasukan Quds lainnya, Behnam Shahriyari; dan Komandan operasi pesawat nirawak IRGC, Aminpour Joudaki.
Sita Planasari berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan Editor: OKI Kecam Serangan Iran dan AS terhadap Iran, Minta PBB Segera Bertindak