Rawat CVT Motor Matic Anda: Cegah Putus V-Belt dan Perpanjang Usia Pakai
Kendaraan matic semakin populer, namun perawatan Continuously Variable Transmission (CVT)-nya seringkali terabaikan. Padahal, komponen vital seperti V-belt berperan krusial dalam menyalurkan tenaga mesin ke roda. Mengabaikan perawatan CVT berisiko menyebabkan V-belt putus, terutama saat berkendara, situasi yang tentunya sangat berbahaya.
Purnomo, pemilik bengkel Tamaro Motor di Jakarta Barat, menekankan pentingnya servis CVT secara rutin, khususnya untuk motor matic yang digunakan setiap hari. Penumpukan kotoran di rumah CVT akibat perawatan yang buruk akan mempercepat keausan V-belt, meningkatkan risiko putusnya di tengah perjalanan.
Bagaimana mengenali tanda-tanda V-belt yang mulai aus? Perhatikan suara berdecit atau getaran berlebihan saat motor berjalan. Tarikan motor yang berat, bahkan kehilangan tenaga saat menanjak, juga menjadi indikator utama. Jangan abaikan gejala ini!
Untuk menjaga performa dan mencegah kerusakan fatal, servis CVT idealnya dilakukan setiap 8.000-10.000 kilometer, disesuaikan dengan intensitas pemakaian. Servis meliputi pembersihan ruang CVT, pengecekan kondisi roller dan kampas ganda, serta pemeriksaan menyeluruh V-belt. Jika ditemukan retakan atau pengurangan ketebalan yang signifikan, segera ganti V-belt tersebut.
Bagi pengguna motor matic harian, terutama yang sering membawa beban berat atau penumpang, Purnomo menyarankan untuk melakukan servis lebih sering dan tidak menunggu hingga terjadi kerusakan. Pencegahan lebih baik daripada perbaikan yang terlambat dan berisiko.
Servis CVT secara rutin tidak hanya memperpanjang usia pakai V-belt, tetapi juga menjaga performa mesin tetap optimal. Rasakan perbedaannya dalam akselerasi yang lebih responsif dan efisiensi bahan bakar yang lebih baik. Jadi, prioritaskan perawatan CVT motor matic Anda untuk keselamatan dan kenyamanan berkendara.