Seskab, Mensos, Menteri PU Sapa Orang Tua & Calon Siswa Sekolah Rakyat

Avatar photo

- Penulis Berita

Senin, 30 Juni 2025 - 02:14 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Berikut adalah artikel berita yang telah ditingkatkan:

Seskab Teddy & Gus Ipul Pastikan Kesiapan Sekolah Rakyat Sentra Handayani: Wujudkan Visi Pendidikan Berkualitas Presiden Prabowo

Suasana kehangatan dan keakraban memancar kuat saat Sekretaris Kabinet (Seskab) Letkol Teddy Indra Wijaya memenuhi undangan Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) di Sentra Handayani, Jakarta, pada Minggu (29/6/2025). Pertemuan penting yang turut dihadiri Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo ini menjadi momen silaturahmi sekaligus dialog mendalam dengan para orang tua serta calon siswa Sekolah Rakyat, sebuah inisiatif pendidikan yang memberikan harapan baru.

Kunjungan ini tak sekadar silaturahmi, melainkan juga bagian dari agenda kerja untuk meninjau langsung kesiapan sarana dan prasarana. Hal ini penting mengingat pembukaan tahun ajaran baru Sekolah Rakyat 2025/2026 semakin dekat, dijadwalkan pada 14 Juli 2025.

Pertemuan dialogis itu berlangsung begitu terbuka dan menyentuh sanubari. Satu per satu orang tua dengan jujur menceritakan getirnya kondisi hidup mereka. Kisah Irwan, ayah dari calon siswa Muhammad Cikal, menjadi salah satu potret nyata. Sebagai kuli panggul dengan penghasilan Rp 100 ribu per hari yang belum bersih, Irwan dan keluarganya harus berjuang di rumah sempit berukuran 4×5 meter yang terletak di lahan pemakaman Kapuk, Jakarta Barat. Dengan nada penuh syukur, Irwan mengungkapkan harapannya, “Alhamdulillah, insyaallah Sekolah Rakyat ini bisa sangat membantu bagi saya dan keluarga.”

Tak kalah mengharukan, kisah Suratna, ibu dari calon siswa Galih Yahdan Atlantik, turut mencuri perhatian. Sebagai seorang janda dengan empat anak, ia menopang hidup keluarga dari berjualan nasi uduk dan menjadi buruh cuci, dengan tempat tinggal di kontrakan seharga Rp500 ribu per bulan. “Alhamdulillah, Sekolah Rakyat ini sangat membantu,” ucap Suratna dengan mata berkaca-kaca, “Galih sebenarnya anak yang pintar, hanya saja kondisi saya sebagai orang tua yang kurang mampu mendidik.” Testimoni ini menegaskan betapa besar harapan yang digantungkan pada program pendidikan ini.

Menyikapi kisah-kisah penuh perjuangan ini, Letkol Teddy Indra Wijaya dengan tegas menggarisbawahi bahwa kehadiran Sekolah Rakyat adalah wujud nyata komitmen dan perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesejahteraan rakyat, khususnya mereka yang kurang mampu. Ia menjelaskan, “Sekolah Rakyat dirancang oleh Bapak Presiden dengan tujuan mulia untuk membangun anak-anak agar lebih sehat, mendapatkan pendidikan yang bermutu, merasa lebih aman, terlindungi, dan akhirnya lebih sejahtera. Kita memiliki cita-cita besar: menciptakan dan membangun generasi muda Indonesia yang lebih sejahtera di masa depan.”

Menguatkan ajakannya, Letkol Teddy turut mengajak para orang tua dan calon siswa untuk meninjau langsung fasilitas Sekolah Rakyat. “Setelah ini, mungkin kita bisa langsung mengecek bersama. Kita ingin memastikan bahwa tempatnya bagus, layak digunakan, layak ditempati, serta aman dan terlindungi bagi anak-anak kita,” jelas Teddy, menunjukkan transparansi dan kepedulian.

Seusai sesi dialog yang hangat, Letkol Teddy bersama Gus Ipul dan Dody Hanggodo beranjak untuk meninjau langsung lokasi Sekolah Rakyat. Bangunan megah ini berdiri di atas lahan seluas 1,2 hektare, merupakan bagian dari komplek Sentra Handayani yang totalnya mencapai 10 hektare. Tak hanya para pejabat, orang tua dan calon siswa pun diajak berkeliling melihat fasilitas utama seperti asrama yang nyaman, ruang kelas yang representatif, hingga lapangan olahraga yang memadai.

Momentum kunjungan semakin terasa personal ketika rombongan melanjutkan perjalanan ke kontrakan tempat tinggal Galih, yang lokasinya hanya sekitar 100 meter dari kompleks sekolah. Aktivitas ini secara jelas memperlihatkan keterlibatan dan kepedulian langsung negara dalam memastikan bukan hanya kesiapan teknis, tetapi juga implementasi program yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat.

Sekolah Rakyat Handayani, yang akan menjadi mercusuar pendidikan bagi anak-anak kurang mampu, dijadwalkan memulai tahun ajaran pada 14 Juli 2025. Tahap awal ini akan menerima tiga rombongan belajar untuk jenjang SMP, dengan total 75 siswa—terdiri dari 35 laki-laki dan 40 perempuan—yang semuanya berasal dari keluarga desil 1 dan 2 Data Tunggal Sosial Ekonomi (DTSEN). Progres pembangunan fisik sekolah menunjukkan kemajuan signifikan, telah mencapai 88,81 persen, dengan realisasi pekerjaan 92,63 persen, dan hanya menyisakan waktu sekitar sembilan hari menuju penyelesaian.

Berbagai fasilitas utama yang menunjang proses belajar-mengajar dan kehidupan sehari-hari siswa telah disiapkan dengan matang. Ini mencakup asrama putra dan putri yang nyaman, gedung sekolah modern, kantor guru, ruang makan yang representatif, rumah guru, toilet ramah disabilitas, hingga lapangan basket yang lengkap. Tak hanya di Sentra Handayani, komitmen perluasan jangkauan Sekolah Rakyat di wilayah DKI Jakarta juga terlihat dengan dibukanya dua titik lainnya, yaitu di Sentra Mulya Jaya dan Pusdiklat Margaguna.

Kurikulum Sekolah Rakyat dirancang secara sistematis dan menyeluruh, memastikan setiap siswa mendapatkan pendidikan holistik. Dimulai dari program persiapan yang berfokus pada pengembangan fisik, mental, dan akademik berbasis pemetaan bakat (talent mapping), kurikulum ini mencakup pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler. Selain itu, ada penekanan kuat pada penguatan karakter, spiritualitas, nasionalisme, dan literasi.

Untuk menjamin kualitas, para guru diseleksi secara ketat di tingkat nasional oleh Kemendikdasmen. Hingga saat ini, 1.554 guru telah ditetapkan, didukung oleh 2.730 tenaga kependidikan profesional. Komitmen terhadap kualitas pendidik juga terlihat dari telah dilaksanakannya retret nasional selama lima hari bagi 53 kepala sekolah, sementara 47 kepala sekolah lainnya dijadwalkan akan mengikuti pelatihan serupa pada 1 Juli 2025.

Secara nasional, program Sekolah Rakyat telah menjangkau skala yang luas. Tahap awal mencakup 395 rombongan belajar di berbagai jenjang pendidikan, mulai dari SD, SMP, hingga SMA, yang tersebar di 100 titik lokasi di seluruh Indonesia. Pulau Jawa menjadi fokus utama dengan 48 lokasi, diikuti oleh Sumatra (22), Sulawesi (15), Bali-Nusra, Kalimantan, dan Maluku (masing-masing 4), serta Papua (3 titik).

Pemerintah tidak berhenti sampai di sini, gelombang berikutnya tengah dipersiapkan dengan memanfaatkan 122 Balai Latihan Kerja (BLK) Kementerian Ketenagakerjaan dan 45 gedung milik pemerintah daerah. Tahap lanjutan ini menargetkan penambahan 424 rombongan belajar, yang akan melibatkan 10.600 siswa baru, 2.180 guru, dan 4.069 tenaga kependidikan, menegaskan komitmen berkelanjutan dalam pemerataan akses pendidikan berkualitas bagi seluruh anak bangsa.

Berita Terkait

AS Disebut Peringatkan Iran Dua Jam Sebelum Serangan ke Situs Nuklir
Hamas Bantah Soal Syarat Gencatan Senjata dengan Israel
Serba-serbi Prabowo di Karawang: Resmikan Proyek Baterai Listrik-Absen Pejabat
Prabowo Targetkan RI Produksi 100 GWh Baterai: Swasembada Energi!
Prabowo Optimis: Swasembada Energi Indonesia Tercapai dalam 6 Tahun!
Prabowo Sanjung Tiongkok, Singgung Jokowi di Groundbreaking Baterai: Apa Katanya?
Bagaimana Proses Evakuasi WNI dari Iran ke Tanah Air?
Trump Sebut Gencatan Senjata di Gaza, Israel: Hanya Angan-angan!

Berita Terkait

Senin, 30 Juni 2025 - 10:52 WIB

AS Disebut Peringatkan Iran Dua Jam Sebelum Serangan ke Situs Nuklir

Senin, 30 Juni 2025 - 08:53 WIB

Hamas Bantah Soal Syarat Gencatan Senjata dengan Israel

Senin, 30 Juni 2025 - 05:23 WIB

Serba-serbi Prabowo di Karawang: Resmikan Proyek Baterai Listrik-Absen Pejabat

Senin, 30 Juni 2025 - 02:14 WIB

Seskab, Mensos, Menteri PU Sapa Orang Tua & Calon Siswa Sekolah Rakyat

Senin, 30 Juni 2025 - 01:04 WIB

Prabowo Targetkan RI Produksi 100 GWh Baterai: Swasembada Energi!

Berita Terbaru