Sidang Kasus Sean “Diddy” Combs: Pekan Ketiga Mengungkap Kesaksian Mengejutkan
Sidang lanjutan terhadap ikon rap Sean “Diddy” Combs memasuki pekan ketiga di New York, AS, dengan kesaksian-kesaksian mengejutkan yang terus bermunculan. Kasus ini, yang meliputi tuduhan serius seperti persekongkolan, pemerasan, perdagangan seks, dan kegiatan prostitusi, telah menghadirkan gambaran kontroversial kehidupan sang megabintang. Diddy sendiri membantah semua tuduhan federal tersebut.
Salah satu kesaksian paling mengejutkan datang dari “Mia,” mantan asisten Diddy yang mengaku mengalami teror selama delapan tahun bekerja untuknya. Dengan air mata berlinang, Mia menceritakan kekerasan seksual dan ancaman yang dialaminya, menggambarkan Diddy sebagai sosok yang mudah meledak dan penuh kendali. Ia merasa ketakutan akan pembalasan jika melaporkan kejadian tersebut. Dari bangku terdakwa, Diddy hanya mengamati dengan tangan terlipat.
Kesaksian Mia bukan satu-satunya yang mengguncang persidangan. Cassie Ventura, penyanyi dan mantan kekasih Diddy, sebelumnya telah bersaksi mengenai sifat pengendalian dan kekerasan Diddy. Ventura mengungkapkan kekerasan fisik yang dialaminya, termasuk pukulan, seretan, dan tendangan. Kesaksiannya diperkuat oleh Dento Nash, penata gaya Diddy, yang melihat langsung serangan brutal Diddy terhadap Ventura hingga menyebabkan luka di dahi yang memerlukan jahitan. Nash juga mengungkapkan ancaman Diddy untuk menyebarkan video seks Ventura yang direkam dalam pesta narkoba “freak-offs” yang melibatkan pekerja seks pria. Baik Mia, Ventura, maupun Nash dijadwalkan kembali bersaksi pada pekan ini.
Lebih jauh, Mia juga memberikan detail mengenai dugaan kekerasan yang dialami Ventura di berbagai kesempatan, termasuk upaya pelarian bersama di tengah laut dan insiden penggedoran pintu serta penyerangan di Los Angeles. Mia menekankan betapa kuatnya pengaruh Diddy dan rasa takutnya akan konsekuensi pelaporan.
Selain Mia dan Ventura, Capricorn Clark, mantan karyawan Diddy selama lebih dari satu dekade, mengungkapkan pengalamannya diculik dengan todongan senjata oleh Diddy dan seorang penjaga keamanan pada tahun 2011. Diddy diduga marah karena Ventura menjalin hubungan dengan Kid Cudi. Kid Cudi sendiri, yang bernama asli Scott Mescudi, telah bersaksi mengenai hubungannya dengan Ventura, dugaan perusakan rumahnya, dan serangan bom molotov terhadap mobil Porsche miliknya – serangan yang ia yakini direncanakan oleh Diddy. Clark juga mengaku pernah diancam pembunuhan oleh Diddy di hari pertama kerjanya.
Dakwaan terhadap Diddy sangat serius. Ia menghadapi tuduhan pemerasan yang meliputi penculikan, pembiusan, dan pemaksaan aktivitas seksual, terkadang disertai ancaman senjata api. Bukti-bukti yang ditemukan di kediamannya di Los Angeles, termasuk narkoba dan ratusan botol baby oil, diduga terkait dengan pesta seks “freak-offs”. Lebih dari seratus perempuan dan laki-laki di AS telah mengajukan atau berniat mengajukan tuntutan hukum terhadap Diddy atas berbagai tuduhan pelecehan dan penyerangan seksual, termasuk tuduhan pemerkosaan beramai-ramai terhadap seorang perempuan saat masih berusia 17 tahun. Tim kuasa hukum Diddy membantah semua tuduhan dan menyebutnya sebagai upaya mencari publisitas. Jika terbukti bersalah atas dakwaan pemerasan, Diddy terancam hukuman penjara seumur hidup, sementara dakwaan perdagangan seks dan keterlibatan dalam prostitusi bisa membuatnya dipenjara belasan tahun. Sidang ini terus bergulir, dan dunia menunggu dengan penuh perhatian untuk melihat bagaimana kasus ini akan berakhir.