JAKARTA, RAGAMHARIAN.COM – Pengakuan mengejutkan datang dari Ju Haknyeon, mantan anggota boy grup THE BOYZ. Ia dikeluarkan dari grup setelah terseret skandal dengan model dan mantan aktris film dewasa Jepang, Asuka Kirara. Agensi ONE Hundred Label menyebut skandal tersebut terkait dugaan prostitusi ilegal, tuduhan yang langsung dibantah oleh Haknyeon. Ia bahkan menegaskan akan menempuh jalur hukum untuk melawan agensi dan media yang dianggapnya telah mencemarkan nama baiknya.
Kronologi versi Haknyeon dimulai dari pertemuannya dengan Asuka Kirara di sebuah bar pada akhir Mei 2025. Sebelum laporan resmi dari media Jepang, Shukan Bunshun, muncul, Haknyeon mengaku telah menyadari bahwa ia difoto diam-diam. Ia segera melapor ke agensi, menjelaskan situasinya secara jujur dan meminta bantuan. “Saya mengakui kesalahan saya dan berusaha meminimalisir dampak terhadap member lainnya,” ungkap Haknyeon melalui unggahan Instagram pada Senin (23/6/2025). Merasa bersalah pada penggemar, ia menghentikan aktivitas dan berdiskusi dengan agensi mengenai langkah selanjutnya.
Namun, situasi berbalik tajam. Agensi tiba-tiba meminta Haknyeon menandatangani perjanjian pemutusan kontrak eksklusif dengan tuntutan pembayaran lebih dari 2 miliar won, tanpa ruang untuk negosiasi. Menolak tuduhan dan merasa tak bersalah, Haknyeon menolak menandatangani perjanjian tersebut. Hal ini, menurutnya, menjadi pemicu pengumuman pemecatannya dari THE BOYZ pada 17 Juni.
Setelah pengumuman pemecatan, laporan eksklusif dari Ten Asia muncul, menuduh Haknyeon terlibat prostitusi dan memberikan uang kepada Asuka Kirara. Laporan ini langsung berbuntut pada laporan polisi atas dugaan prostitusi terhadap Haknyeon. Ia pun semakin yakin bahwa pemecatannya telah direncanakan sebelumnya, dengan skandal prostitusi sebagai alasan yang dibuat-buat.
Ketakutan akan cap sebagai pelaku prostitusi seumur hidup semakin menguatkan tekad Haknyeon untuk melawan. Ia menganggap dirinya menjadi korban dan bertekad untuk menuntut agensi serta media yang telah menyebarkan berita yang merugikan tersebut. Kasus ini pun kini menjadi sorotan publik, menyoroti kompleksitas hubungan antara artis, agensi, dan media di industri hiburan.