RAGAMHARIAN.COM – Tiongkok mengambil langkah besar dalam ketahanan pangan laut dengan membangun Su Hai No. 1, kapal budidaya salmon pertama di dunia. Kapal sepanjang 250 meter ini dirancang khusus untuk membudidayakan salmon di laut lepas dan dijadwalkan mulai beroperasi pada Juni 2025.
Dibangun oleh galangan kapal Huangpu Wenchong di Guangzhou, kapal ini menelan biaya sekitar 600 juta yuan (setara 83,6 juta dolar AS). Kapal tersebut diproyeksikan mampu menghasilkan hingga 8.000 ton salmon per tahun, dengan sistem akuakultur yang memanfaatkan 8,3 juta meter kubik air laut.
Setelah sukses menjalani uji coba laut pada akhir April, Su Hai No. 1 kini memasuki tahap penyempurnaan teknis. Kapal ini menawarkan dua keunggulan utama dibanding metode budidaya konvensional seperti keramba jaring:
-
Mobilitas tinggi, memungkinkan kapal menghindari badai dan kontaminasi alga beracun.
-
Fasilitas pengolahan ikan onboard, yang memungkinkan pengiriman salmon segar ke pasar domestik hanya dalam 24 jam.
Su Hai No. 1 akan beroperasi di Laut Kuning, dekat kota pesisir Lianyungang, Provinsi Jiangsu. Perairan di wilayah ini kaya akan pusaran air dingin yang ideal untuk budidaya salmon. Jika berjalan sesuai rencana, panen pertama dijadwalkan berlangsung pada tahun depan.
Dengan lebih dari 80% kebutuhan salmon dalam negeri bergantung pada impor, utamanya dari Norwegia dan Chili, Tiongkok menghadapi tantangan besar dalam menjaga pasokan. Pada 2024 saja, impor salmon ke negara ini telah mencapai lebih dari 100.000 ton, dan diprediksi mencapai 200.000 ton pada 2030.
Produksi domestik lewat kapal budidaya lepas pantai seperti Su Hai No. 1 menjadi solusi untuk mengurangi biaya logistik, jejak karbon, serta ketergantungan pada pasokan global. Hal ini sejalan dengan strategi Tiongkok dalam mendorong pengembangan ekonomi kelautan dan memperkuat ketahanan pangan nasional.