Suku Bunga Acuan Tetap, IHSG Naik atau Turun?

Avatar photo

- Penulis Berita

Rabu, 18 Juni 2025 - 16:19 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BI Pertahankan BI Rate 5,5%, IHSG Terkoreksi di Tengah Ketegangan Timur Tengah

Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan (BI Rate) di level 5,5% pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) Juni 2025. Keputusan ini diambil di tengah pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mencapai 7.101,33 pada penutupan perdagangan Rabu (18/6), terkoreksi 0,76% dari hari sebelumnya. Pelemahan ini terjadi di tengah meningkatnya ketidakpastian global, terutama akibat ketegangan geopolitik di Timur Tengah.

Analis Investindo Nusantara Sekuritas, Pandhu Dewanto, menilai keputusan BI tersebut sejalan dengan ekspektasi pasar yang mempertimbangkan inflasi terkendali dan penguatan rupiah terhadap dolar AS. Ia menyebut BI mengambil pendekatan konservatif menghadapi ketidakpastian global yang meningkat, termasuk konflik Iran-Israel dan sinyal dovish dari The Fed yang diperkirakan mempertahankan suku bunga di level 4,5%. Pandhu menambahkan bahwa keputusan BI ini diperkirakan tidak akan secara signifikan memengaruhi pergerakan IHSG dalam jangka pendek.

Namun, koreksi bursa saham global akibat ketegangan Timur Tengah menjadi faktor utama pelemahan IHSG. Investor cenderung bersikap wait and see, menunggu kejelasan situasi. Sentimen musim dividen, yang telah memasuki tahap akhir, juga turut berperan, dengan beberapa saham mengalami pelemahan akibat aksi profit taking pasca periode cum date. Saham-saham LQ45 seperti PGEO, AMMN, dan INKP tercatat sebagai top losers.

Pandhu memperkirakan IHSG akan bergerak dalam rentang 7.000-7.240 poin hingga akhir Juni. Ia menyoroti sektor energi, khususnya minyak dan gas bumi, sebagai sektor yang perlu diperhatikan investor mengingat situasi geopolitik di Timur Tengah. Kenaikan harga minyak akibat konflik berpotensi menguntungkan saham-saham seperti Medco Energi Internasional (MEDC) dan Energi Mega Persada (ENRG), serta saham batubara yang permintaannya bisa meningkat seiring kenaikan harga minyak.

Sebaliknya, jika konflik mereda, saham-saham blue chip dengan kinerja kuat di kuartal I-2025 dan telah mengalami koreksi harga signifikan, menjadi pilihan menarik. Secara keseluruhan, ketidakpastian global dan situasi Timur Tengah menjadi penentu utama pergerakan IHSG dalam waktu dekat.

Berita Terkait

IHSG Melemah? Ini Rekomendasi Saham Kamis
Wall Street Naik Tipis Jelang Keputusan Suku Bunga The Fed
Bansos Dicabut! Rekening Penerima Ada Transaksi Janggal
Kejagung Sita Rp 11,8 Triliun Wilmar: Reaksi Media Asing
Prediksi Teknikal Saham BBTN, HRUM, & UNTR: Kamis
BI Jaga Suku Bunga: Rekomendasi Saham Perbankan Terbaik
Rupiah Anjlok ke Rp 16.312/USD, The Fed Jadi Biang Kerok?
BI Rate 5,5%: Sentimen Ini Pengaruhi IHSG Hari Ini!

Berita Terkait

Rabu, 18 Juni 2025 - 23:44 WIB

IHSG Melemah? Ini Rekomendasi Saham Kamis

Rabu, 18 Juni 2025 - 22:34 WIB

Wall Street Naik Tipis Jelang Keputusan Suku Bunga The Fed

Rabu, 18 Juni 2025 - 22:10 WIB

Bansos Dicabut! Rekening Penerima Ada Transaksi Janggal

Rabu, 18 Juni 2025 - 22:00 WIB

Kejagung Sita Rp 11,8 Triliun Wilmar: Reaksi Media Asing

Rabu, 18 Juni 2025 - 21:19 WIB

Prediksi Teknikal Saham BBTN, HRUM, & UNTR: Kamis

Berita Terbaru

Finance

IHSG Melemah? Ini Rekomendasi Saham Kamis

Rabu, 18 Jun 2025 - 23:44 WIB

Home And Garden

Feng Shui Buruk: 6 Kesalahan Fatal Penghambat Energi Positif di Rumah

Rabu, 18 Jun 2025 - 23:20 WIB