Supergirl Mabuk di Film Superman: Petunjuk Menarik Menuju Film Solonya
Penampilan mengejutkan Supergirl (Kara Zor-El) di akhir film *Superman* garapan James Gunn, dalam keadaan mabuk berat, bukan sekadar lelucon. Adegan ini justru menjadi petunjuk penting tentang karakter Kara di DC Universe (DCU) yang baru, dan sekaligus menjadi pembuka cerita yang lebih dalam di film solonya, *Supergirl: Woman of Tomorrow*, yang direncanakan rilis pada tahun 2026. Milly Alcock, pemeran Supergirl, akan kembali membintangi film tersebut.
Kehadiran Supergirl yang mabuk memberikan gambaran menarik tentang perjalanan karakternya. Ia bukanlah pahlawan yang sempurna dan matang, melainkan sosok yang masih mencari jati diri dan berjuang melewati ketidakstabilan emosional. Lalu, apa penyebab Supergirl mabuk? Dan apa makna di balik penampilannya yang berantakan tersebut?
Pertemuan Singkat Supergirl dan Krypto: Sebuah Petunjuk Penting
Adegan Lois Lane yang menyinggung Krypto, anjing super milik Superman, dan ucapan Clark tentang merawat Krypto sebagai “mengasuh anak orang lain”, menjadi petunjuk awal. Ternyata, Krypto bukanlah milik Superman, tetapi Supergirl. Puncaknya, di akhir film, Supergirl muncul dalam kondisi mabuk berat, terhuyung-huyung, sambil mengucapkan “Thank you, B****!” kepada Superman sebelum membawa Krypto pergi. Kejadian ini bukan hanya adegan komedi, tetapi juga sebuah isyarat kuat bahwa Krypto akan berperan penting dalam film *Supergirl: Woman of Tomorrow*.
Mengapa Supergirl Mabuk? Rahasia Matahari Merah Krypton
Film *Superman* menjelaskan alasan Supergirl mabuk. Orang Krypton, ternyata, hanya bisa mabuk di bawah pengaruh matahari merah, seperti matahari di planet Krypton. Di Bumi, dengan matahari kuning, kekuatan mereka membuat mereka kebal terhadap alkohol. Namun, di bawah matahari merah, kekuatan mereka melemah dan tubuh mereka bereaksi terhadap alkohol seperti manusia biasa. Kara mabuk karena berpesta di planet yang memiliki matahari merah.
Lebih dari bagaimana Supergirl mabuk, yang lebih penting adalah mengapa ia ditampilkan demikian. Penampilannya yang berantakan mencerminkan pencarian jati diri dan ketidaksempurnaannya sebagai pahlawan. Hal ini sejalan dengan alur cerita komik *Supergirl: Woman of Tomorrow* karya Tom King, yang juga menulis naskah film *Supergirl* 2026. Adegan mabuk ini menjadi jembatan penting menuju cerita yang lebih emosional dan kompleks di film solonya.
**Supergirl dalam *Supergirl: Woman of Tomorrow*: Sebuah Kisah Pencarian Jati Diri**
Komik *Supergirl: Woman of Tomorrow* juga membuka cerita dengan Kara dalam keadaan mabuk di sebuah bar di planet yang mengorbit matahari merah. Ulang tahunnya yang ke-21 terasa hampa, dipenuhi kesepian dan kesedihan. Hanya Krypto yang menemani kesedihannya.
Setelah kehancuran Krypton, kehidupan Kara selalu berfokus pada Superman. Namun, setelah tiba di Bumi lebih lama dari yang direncanakan, ia merasa kehilangan arah. Superman telah menjadi pahlawan dunia, sementara ia merasa terpinggirkan dan kehilangan tujuan. *Supergirl: Woman of Tomorrow* menggambarkan perjuangan Kara untuk menemukan makna hidupnya yang baru.
Supergirl: Sebuah Perspektif yang Berbeda dari Superman
Supergirl di DCU akan sangat berbeda dari Superman. Perjalanan Kara yang dipenuhi kesedihan dan trauma, seperti yang terlihat di film *Superman* dan komik, akan membentuk karakternya. Berbeda dengan Clark Kent yang membentuk identitasnya berdasarkan nilai-nilai di Bumi, Kara kehilangan keluarga dan kehidupan di Krypton. Tujuan hidupnya hilang, dan ia harus menemukan makna baru di antara bintang-bintang.
Kisah Supergirl menawarkan perspektif yang unik. Bukan sekadar versi perempuan dari Man of Steel, ia adalah sosok yang terluka, tetapi berpotensi bangkit dengan kekuatan yang lahir dari penderitaannya. Penampilannya yang singkat namun berkesan di film *Superman* karya James Gunn hanyalah permulaan dari sebuah perjalanan panjang dan penuh tantangan untuk menemukan jati dirinya.