Liburan Akhir Pekan di Sampit? Jelajahi Keindahan Sungai Mentaya!
Bagi warga Sampit dan sekitarnya, liburan tak selalu harus jauh-jauh ke luar kota. Sensasi wisata yang tak terlupakan justru bisa ditemukan di atas air, tepatnya di atas gelombang tenang Sungai Mentaya yang membelah jantung Kota Sampit. Setiap akhir pekan, dan terutama saat libur panjang, suasana di sekitar Dermaga Habaring Hurung berubah menjadi sangat meriah. Kepopulerannya bahkan mulai terasa sejak masa pandemi Covid-19, saat susur sungai menjadi primadona wisata lokal.
Di dermaga, pemandangan khas liburan keluarga begitu terasa. Anak-anak berlarian riang sembari mengamati kapal-kapal wisata yang dihias meriah, sementara orang tua sibuk memilih rute yang ingin dijelajahi. Para motoris, dengan sigap, mempersiapkan kapal mereka untuk mengantar penumpang menyusuri sungai yang menawan. Pengalaman ini paling asyik dinikmati di sore hingga malam hari.
“Kalau sudah musim liburan, dermaga ini selalu ramai,” ujar Ramli, seorang motoris kapal wisata, kepada Kalteng Pos beberapa waktu lalu. “Banyak keluarga, rombongan teman, bahkan wisatawan dari luar kota yang penasaran ingin mencoba susur sungai.”
Rute susur sungai menawarkan pengalaman yang menarik. Perjalanan dimulai dari dermaga, menyusuri sisi sungai dengan tenang hingga ke ujung landasan Bandara H. Asan. Petualangan berlanjut menyeberangi Sungai Mentaya menuju kawasan Seranau, dan berakhir di sekitar pabrik karet di Mentawa Baru Ketapang sebelum kembali ke titik awal. Harga yang ditawarkan pun cukup terjangkau; Rp150.000 untuk rute pendek hingga Bandara H. Asan, dan Rp250.000 untuk rute panjang hingga kawasan industri (pulang pergi).
Sepanjang perjalanan, panorama sungai tropis yang memikat akan memanjakan mata. Rumah-rumah warga di tepi sungai, perahu nelayan yang lalu lalang, dan kicauan burung di antara pepohonan menciptakan suasana yang damai dan alami. Sesekali, anak-anak di tepi sungai melambaikan tangan, seolah ikut menyapa para wisatawan yang berlayar.
Mufti, salah satu pengunjung, mengaku sering mengajak keluarganya menikmati wisata air ini. Menurutnya, selain dekat, susur sungai memberikan pengalaman edukatif bagi anak-anaknya untuk mengenal lingkungan sekitar dengan lebih dekat. “Ini wisata yang menyenangkan dan edukatif. Anak-anak jadi tahu kehidupan di sekitar sungai, bukan hanya dari buku,” tuturnya. Ia berharap pemerintah daerah dapat lebih mendukung pengembangan wisata susur Sungai Mentaya ini.
Sulis, pengunjung lainnya, juga menambahkan bahwa promosi wisata perlu ditingkatkan. Ia membayangkan betapa menariknya jika diadakan festival kapal hias atau lomba foto bertema susur sungai. “Kalau dibuat lebih menarik, bisa jadi daya tarik tambahan dan sekaligus membantu perekonomian warga yang mengelola kapal atau berjualan di sekitar dermaga,” katanya. Semoga ide-ide ini dapat dipertimbangkan untuk meningkatkan potensi wisata Sungai Mentaya di Sampit.