Mengulas Suzuki Grand Vitara Bekas: SUV Gagah Penantang CR-V dan X-Trail, Apa Saja Kelebihan dan Kekurangannya?
Bagi Anda yang mencari Sport Utility Vehicle (SUV) dengan tampilan gagah, tangguh, dan desain yang tak lekang oleh waktu, Suzuki Grand Vitara bisa menjadi pilihan menarik, terutama di pasar mobil bekas. Sejak pertama kali mengaspal di Indonesia pada tahun 2006, SUV ini langsung mencuri perhatian sebagai alternatif kuat di tengah dominasi Honda CR-V atau Nissan X-Trail.
Grand Vitara hadir sebagai lompatan signifikan dari generasi Vitara atau Escudo sebelumnya. Mengusung sasis dan mesin baru, serta dilengkapi sederet fasilitas canggih pada masanya, SUV ini menunjukkan ambisi Suzuki untuk bersaing di segmen menengah ke atas. Model ini kemudian mengalami penyegaran pada tahun 2009 dan 2012, membuktikan komitmen Suzuki terhadap peningkatan dan adaptasi pasar.
Di awal kemunculannya, Grand Vitara dibekali mesin 2.000 cc berkode J20A, yang mampu menghasilkan tenaga 144 dk pada 6.800 rpm dan torsi 183 Nm pada 4.000 rpm. Kemudian pada tahun 2009, pilihan mesin lebih bertenaga hadir dengan kode J24B berkapasitas 2.400 cc, menawarkan 166 dk pada 6.000 rpm dan torsi 225 Nm pada 4.000 rpm. Saat itu, Grand Vitara memang datang untuk menantang Honda CR-V dan Nissan X-Trail. Namun, berkat harganya yang lebih ‘*value for money*’, SUV ini berhasil mendapatkan respons positif di kalangan konsumen.
Secara desain, Grand Vitara jelas tidak kalah memikat. Konde alias ban serep yang menempel gagah di pintu belakang, serta spion tanduk di sisi kiri, memberikan kesan SUV sejati yang tangguh dan maskulin. Meskipun usianya sudah lebih dari satu dekade, tampilan Grand Vitara masih tetap enak dilihat dan pantas digunakan hingga kini, bahkan di tahun 2022. Untuk mempertahankan karakter SUV-nya, Grand Vitara berkode bodi JB420 ini tetap setia dengan sistem penggerak roda belakang (RWD), sebuah fitur yang semakin langka pada SUV modern.
Kestabilan menjadi salah satu nilai jual utama Grand Vitara. Dengan suspensi belakang independen, SUV ini mampu menyajikan kenyamanan dan kestabilan luar biasa, baik saat melaju cepat di tikungan tajam hingga kecepatan di atas 130 km/jam, maupun ketika digeber di jalan lurus. Ini memberikan rasa percaya diri lebih bagi pengemudi dan penumpang.
Nah, bagi Anda yang tertarik meminang Suzuki Grand Vitara bekas, penting untuk mengetahui secara detail apa saja kelebihan dan kekurangannya. Berikut ulasan lengkapnya, berdasarkan pengalaman dari Wahri, pemilik bengkel spesialis Suzuki Ari Motor di BSD Tangerang Selatan.
### Kelebihan Suzuki Grand Vitara Bekas
1. Mesin Bandel, Desain Abadi, dan Kabin Luas
Menurut Wahri, pemilik bengkel spesialis Suzuki Ari Motor di BSD Tangerang Selatan, Grand Vitara dikenal memiliki mesin yang sangat bandel. “Grand Vitara bisa dibilang punya mesin yang bandel, desainnya masih enak dilihat enggak ketinggalan zaman, kabin lega dan fitur oke,” ungkap Wahri yang akrab disapa Ari. Desainnya yang *timeless* dan kabin yang lega tentu menjadi nilai tambah, menjadikannya pilihan menarik di segmen SUV bekas.
2. Suspensi Nyaman dan Handling Presisi
Selain performa mesin, sektor suspensi juga menjadi keunggulan SUV besutan Suzuki ini. “Suspensi enak karena sudah independen, bantingan enggak keras, Grand Vitara juga stabil enggak limbung,” tambah Ari. Sistem suspensi independen ini tidak hanya memberikan kenyamanan saat melewati berbagai medan, tetapi juga menjamin kestabilan dan *handling* yang mantap, bahkan saat melibas jalan berliku atau kecepatan tinggi.
3. Ketersediaan Suku Cadang Melimpah
Salah satu pertimbangan penting saat membeli mobil bekas adalah ketersediaan suku cadang. Untuk Grand Vitara, hal ini tidak perlu dikhawatirkan. “Grand Vitara *spare part* termasuk melimpah, baik *fast moving* maupun *slow movingnya* banyak. Dari mulai part orisinal, *aftermarket* sampai *ex Singapore* dia ada,” jelas Ari. Ketersediaan suku cadang yang melimpah ini tentu menjadi angin segar bagi calon pemilik, memastikan perawatan mobil tidak akan menyulitkan di kemudian hari.
### Kelemahan Suzuki Grand Vitara Bekas
1. Isu Konsumsi Oli Mesin (“Vampir Oli”)
Meskipun memiliki segudang kelebihan, Grand Vitara juga tak luput dari beberapa kekurangan. Salah satu yang paling sering dikeluhkan adalah isu konsumsi oli mesin yang cepat menguap, atau populer disebut ‘vampir oli’. “Kelemahan Grand Vitara itu makan oli, sudah jadi turunan dari nenek moyang zaman Vitara dan Escudo, air radiatornya juga sering kurang,” kata Ari. Calon pembeli perlu mewaspadai hal ini dan rutin memeriksa level oli agar performa mesin tetap terjaga.
2. Performa Varian 2.000 cc Kurang Responsif & Konsumsi BBM Kurang Efisien
Untuk varian mesin 2.000 cc, respons transmisi matiknya cenderung agak lambat. “Respon transmisi matiknya agak lemot di versi 2.000 cc, vibrasi atau getarannya juga lebih kerasa di 2.000 cc ketimbang 2.400 cc,” papar Ari. Selain itu, konsumsi bahan bakar varian 2.000 cc juga tidak terlalu efisien, bahkan disebutkan mirip dengan varian 2.400 cc yang memiliki tenaga lebih besar. Ari secara spesifik merekomendasikan: “Dibandingkan mesin 2.000 cc-nya, saya lebih menyarankan ambil yang 2.400 cc-nya, tenaga lebih besar, 2.400 cc tapi konsumsi BBM-nya mirip-mirip sama yang 2.000 cc.”
3. Kaki-kaki Rentan Masalah
Terakhir, sektor kaki-kaki Grand Vitara juga disebut Ari tergolong rentan. Bagian yang paling sering bermasalah adalah sokbreker dan *link* stabilnya. Calon pembeli disarankan untuk melakukan pemeriksaan menyeluruh pada komponen ini sebelum memutuskan pembelian, demi menghindari biaya perbaikan tak terduga di kemudian hari.