Kuasai Teknik Pengereman Motor Anda: Mengapa Empat Jari Kunci Keselamatan Berkendara
Menguasai teknik pengereman yang tepat adalah fondasi keselamatan bagi setiap pengendara sepeda motor. Namun, tidak sedikit yang masih abai atau belum memahami metode pengereman yang benar, bahkan seringkali hanya mengandalkan satu atau dua jari saja. Padahal, kebiasaan mengerem dengan jumlah jari yang tidak tepat dapat menimbulkan risiko serius di jalan.
Fendrik Alam, seorang instruktur dari Honda yang bernaung di bawah Mitra Pinasthika Mulia Surabaya, menegaskan bahwa dalam pelatihan resmi Astra Honda, pengereman menggunakan *empat jari penuh* adalah teknik yang sangat dianjurkan. “Di Astra Honda, kami menerapkan pengereman menggunakan empat jari, bukan dua atau satu jari,” ungkap Fendrik saat ditemui di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (19/6/2025).
Alasan utama di balik anjuran ini terletak pada bahaya laten penggunaan hanya dua jari. Ketika dua jari digunakan untuk rem, jari manis dan kelingking cenderung tetap menempel pada *grip gas*. Kondisi ini secara signifikan meningkatkan potensi pengendara tanpa sengaja menarik tuas gas saat pengereman, terutama dalam situasi mendadak atau saat panik di jalan raya.
Fendrik menjelaskan, secara teknis, fenomena ‘mengerem sambil menarik gas’ ini sangat mungkin terjadi. “Pengendara bisa mengerem sambil tetap menarik gas,” ujarnya. Kondisi ini, di mana gas tertahan saat tuas rem ditarik, seringkali tidak disadari, terutama oleh pengendara pemula atau mereka yang belum terbiasa dengan *motor manual*. Implikasinya fatal: pengereman menjadi tidak optimal, bahkan bisa menyebabkan *sepeda motor kehilangan kendali*. Singkatnya, dengan hanya dua jari pada tuas rem, genggaman pada *grip gas* cenderung kuat, sehingga sulit bagi pengendara untuk melepaskan gas sepenuhnya saat pengereman.
Meskipun demikian, Fendrik mengakui bahwa untuk pengendara dengan tingkat *keterampilan lebih lanjut* atau dalam situasi tertentu, penggunaan dua jari mungkin saja dilakukan. “Ke depannya, secara advanced bisa menggunakan dua jari, meskipun itu juga tergantung dari motornya,” jelasnya, menekankan bahwa kondisi ini sangat bergantung pada *jenis motor* dan *situasi berkendara* yang dihadapi.
Khusus untuk *motor besar* atau *big bike*, banyak pengendara tetap memilih teknik empat jari demi memastikan *pengereman maksimal* dan stabilitas. Namun, ada satu peringatan penting lainnya yang wajib diperhatikan demi *keselamatan berkendara*: menempatkan jari secara *standby terus-menerus* di tuas rem juga sangat tidak dianjurkan. “Biasanya jari tidak selalu standby di tuas rem, karena bisa menyebabkan kecelakaan saat mengerem mendadak,” tutup Fendrik. Hal ini bisa memicu pengereman tak disengaja yang berakibat fatal. Dengan memahami dan mengaplikasikan *teknik pengereman* yang benar, setiap pengendara dapat meningkatkan kontrol dan *keamanan* saat di jalan.