Susi Pudjiastuti Soroti Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya: Desak Pemerintah Utamakan Keselamatan dengan Transportasi Udara
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, kembali menyuarakan keprihatinannya terkait insiden pelayaran di Indonesia. Kali ini, Susi menanggapi tenggelamnya Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Tunu Pratama Jaya yang melayani rute vital antara Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, menuju Pelabuhan Gilimanuk, Bali. Dalam pernyataannya, Susi menekankan pentingnya pemerintah untuk secara serius menjaga keselamatan moda transportasi, khususnya di sektor laut.
Susi secara khusus menyoroti periode rawan kecelakaan laut yang sering terjadi antara bulan Mei hingga Agustus, di mana kondisi ombak di perairan Indonesia, terutama di selat, cenderung tinggi dan bergejolak. Mengutip pengalamannya, Susi tidak hanya menyerukan kehati-hatian, tetapi juga memberikan solusi konkret: meningkatkan transportasi udara sebagai alternatif yang lebih aman dan efisien.
Peningkatan transportasi udara, khususnya untuk rute jarak pendek seperti penerbangan satu jam dengan jadwal tiga kali seminggu, dinilai Susi sebagai investasi yang sangat layak. Ia menegaskan bahwa biaya yang dibutuhkan pemerintah untuk mendukung program semacam ini tidak akan memberatkan, diperkirakan hanya sekitar Rp 10-15 miliar. Angka ini, menurutnya, jauh lebih efisien dibandingkan dengan risiko dan biaya yang timbul akibat kecelakaan laut.
Pada bulan-bulan dengan kondisi ombak tinggi, masyarakat akan merasa jauh lebih aman dan nyaman dengan opsi transportasi udara. Susi juga menyarankan agar pemerintah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap operasional transportasi laut pada saat-saat ombak besar. Ia menyebutkan bahwa meskipun kapal berukuran besar bisa menjadi solusi di laut, biaya operasionalnya sangat mahal. Bahkan, perbandingan mengejutkan diungkapkannya: biaya operasional kapal besar untuk tiga bulan bahkan disebutnya setara dengan biaya operasional pesawat terbang miliknya selama dua tahun.
Pernyataan Susi ini disampaikan di tengah momen penting, yaitu usai penerbangan perdana Susi Air rute Yogyakarta-Karimunjawa dari Bandara Adisutjipto, Kabupaten Sleman, pada Jumat lalu. Ini menegaskan kembali komitmennya terhadap pengembangan konektivitas dan keselamatan transportasi di Indonesia. Pemerintah diharapkan dapat mengevaluasi secara menyeluruh saran ini demi keselamatan dan kenyamanan masyarakat pengguna transportasi antar pulau.