Skuad Garuda Siap Tempur! Melihat Lebih Dekat Pesaing di Ronde Keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia
Setelah melewati babak kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia yang menegangkan, Timnas Indonesia berhasil meraih tiket ke ronde keempat! Perjalanan panjang sejak September 2024 hingga Juni 2025, melewati 60 pertandingan sengit di ronde ketiga, berbuah manis dengan posisi empat besar Grup C. Kini, tantangan baru menanti di Oktober 2025, dengan sistem *round robin* dan persaingan ketat memperebutkan dua tiket otomatis ke Piala Dunia 2026. Siapa saja para pesaing berat Skuad Garuda? Mari kita telusuri profil mereka satu per satu.
1. Arab Saudi: Raja Asia yang Pernah Dijegal Garuda
Dengan enam penampilan di Piala Dunia (1994, 1998, 2002, 2006, 2018, dan 2022), Arab Saudi menjadi tim paling berpengalaman di antara para pesaing. Prestasi terbaik mereka adalah mencapai babak 16 besar pada Piala Dunia 1994. Saat ini, mereka berada di peringkat FIFA 58. Ironisnya, tim berjuluk Elang Hijau ini justru pernah merasakan kekalahan dan hasil imbang saat berhadapan dengan Timnas Indonesia di ronde ketiga. Apakah kejutan serupa bisa terulang?
2. Qatar: Juara Asia yang Haus Bukti di Kancah Dunia
Sebagai juara Piala Asia dua edisi terakhir, Qatar (peringkat FIFA 55) hanya mencatatkan satu penampilan di Piala Dunia, tepatnya pada tahun 2022, dan hanya sampai fase grup. Perjalanan mereka di ronde ketiga pun terbilang berat, bahkan sempat gonta-ganti pelatih hingga akhirnya menemukan Julen Lopetegui. Meski demikian, kekuatan pemain jebolan Aspire Academy seperti Almoez Ali dan Akram Afif tetap menjadi ancaman serius bagi setiap lawan.
3. Uni Emirat Arab: Aroma Latin yang Mematikan
Uni Emirat Arab (peringkat FIFA 65) hanya pernah sekali tampil di Piala Dunia pada tahun 1990 dan hanya sampai fase grup. Namun, jangan salah, tim ini memiliki kekuatan yang patut diwaspadai. Kehadiran 16 pemain naturalisasi berdarah Latin, mayoritas dari Liga Uni Emirat Arab, membuat tim ini memiliki daya gedor yang tinggi dan menjadikannya lawan yang tangguh di ronde keempat.
4. Irak: Rival Lama dengan Pelatih Baru yang Tak Asing
Irak (peringkat FIFA 59), yang pernah bertemu Timnas Indonesia dua kali di ronde kedua dengan hasil kemenangan telak bagi mereka (1-5 dan 0-2), mengalami pasang surut performa. Pergantian pelatih dari Jesus Casas ke Graham Arnold, pelatih asal Australia yang pernah bertemu Timnas Indonesia saat menangani Australia (dengan catatan satu menang dan satu imbang), menambah intrik persaingan ini.
5. Oman: Penantang Baru yang Haus Debut Piala Dunia
Oman (peringkat FIFA 77) menjadi satu-satunya tim di ronde keempat yang belum pernah merasakan atmosfer Piala Dunia. Keberhasilan mereka mencapai ronde keempat setelah finis di peringkat empat Grup B menjadi bukti kemampuannya. Dilatih oleh pelatih lokal, Rashid Jaber, Oman merupakan tim yang pantas diperhitungkan.
6. Timnas Indonesia: Si Kuda Hitam yang Bertahan dari Ronde Pertama
Timnas Indonesia (peringkat FIFA 123) menjadi satu-satunya tim di ronde keempat yang berada di luar 100 besar FIFA. Namun, ini justru menjadi bukti kejutan dan keuletan mereka yang mampu bertahan sejak ronde pertama. Keberhasilan PSSI dalam menaturalisasi pemain diaspora Eropa dan kolaborasi apik antara pemain lokal dan naturalisasi menjadi kunci kekuatan Skuad Garuda yang mampu menumbangkan raksasa Asia seperti Arab Saudi, Bahrain, dan China.
Ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia akan menjadi pertarungan yang sangat menarik. Timnas Indonesia, dengan segala keterbatasannya, siap menghadapi tantangan besar ini dan berjuang meraih tiket ke Piala Dunia. Bisakah Skuad Garuda menciptakan keajaiban lagi? Kita nantikan!