Ragamharian.com Mengenalkan buku sejak dini menjadi salah satu langkah penting dalam mendukung tumbuh kembang anak, bahkan sejak sebelum mereka genap berusia satu tahun.
Meski belum bisa membaca atau memahami isi cerita, bayi yang terbiasa melihat, menyentuh, dan berinteraksi dengan buku akan lebih akrab dengan dunia literasi di masa depan.
Kebiasaan ini bukan hanya soal membentuk anak menjadi gemar membaca, tetapi juga berkaitan erat dengan aspek perkembangan sensorik, kognitif, dan emosional mereka.
Baca juga: Review Buku 100 Kata Pertama Sound Book, Menstimulasi Bicara dan Membantu Kecerdasan Otak Anak
Buku menjadi media yang kaya akan rangsangan, dari warna, bentuk, hingga tekstur halaman yang dirancang khusus untuk bayi, semua itu memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan.
Aktivitas ini juga menjadi rutinitas positif yang membentuk rasa aman, nyaman, sekaligus mendorong perkembangan bahasa sejak dini.
Namun, penting bagi orang tua untuk memahami bahwa tidak semua jenis buku cocok untuk segala usia.
Setiap usia memiliki kebutuhan dan kemampuan yang berbeda dalam menyerap informasi serta berinteraksi dengan benda di sekitarnya.
Itulah sebabnya, dalam mengenalkan kebiasaan membaca, orang tua perlu peka terhadap kebutuhan dan kemampuan si kecil.
Dengan pendekatan yang tepat, buku bisa menjadi sahabat pertama anak yang membawa segudang manfaat jangka panjang.
Agar menjadi kebiasaan yang bermanfaat, inilah tips bagaimana anak bisa terbiasa dan suka terhadap buku, sesuai dengan tahapan tumbuh kembangnya.
Tips Agar Anak Terbiasa Membaca Buku
Mengenalkan buku pada anak sejak dini adalah langkah penting untuk membentuk kecintaan terhadap literasi.
Namun, agar anak benar-benar terbiasa dan menyukai buku, pendekatan yang dilakukan harus disesuaikan dengan tahapan tumbuh kembangnya.
Setiap usia memiliki karakteristik perkembangan yang berbeda, sehingga cara mengenalkan buku pun harus disesuaikan agar efektif dan menyenangkan.
Berikut ini adalah tips bagaimana anak bisa terbiasa dan menyukai buku sesuai dengan tahapan usianya:
1. Usia 0-6 Bulan: Kenalkan Buku sebagai Objek Sensorik
Di usia ini, bayi mulai mengenal dunia lewat pancaindra.
Mereka belum mampu memahami cerita, tapi tertarik pada warna, suara, dan sentuhan.
Tips:
– Gunakan buku kain, buku plastik tahan air, atau buku dengan bahan lembut dan bertekstur.
– Pilih buku dengan warna kontras (misalnya hitam-putih atau merah-kuning).
– Bacakan buku dengan intonasi suara yang lembut, ekspresi wajah, dan sentuhan yang menenangkan.
– Bacakan dengan suara yang berirama—lagu atau puisi pendek sangat membantu.
– Jadikan momen membaca sebagai waktu bonding, misalnya sebelum tidur.
2. Usia 6-12 Bulan: Mulai dengan Buku Bergambar Sederhana
Pada tahap ini, bayi mulai bisa duduk dan meraih benda.
Mereka mulai bisa membalik halaman (dengan bantuan) dan mengenali gambar.
Tips:
– Gunakan board book (buku keras) dengan gambar besar dan teks sedikit.
– Pilih gambar objek nyata seperti hewan, buah, atau anggota tubuh.
– Ajak anak menunjuk dan menirukan suara gambar di buku (misal: “Itu kucing, meong!”)
Biarkan anak menggigit atau memainkan buku—itu bagian dari eksplorasi mereka.
Jadikan membaca sebagai aktivitas harian meskipun hanya 2–3 menit.
3. Usia 1-2 Tahun: Buku Sebagai Aktivitas Interaktif
Anak di usia ini mulai meniru dan memahami beberapa kata.
Mereka menyukai cerita berulang dan interaksi aktif.
Tips:
– Pilih buku cerita singkat dengan pengulangan kalimat.
– Gunakan buku dengan elemen interaktif: pop-up, flip-the-flap, atau tekstur.
Baca juga: 15 Daftar Buku Pengantar Tidur untuk Anak 2 Tahun Sekaligus Membantu Kecerdasan
– Biarkan anak memilih buku yang ingin dibaca.
– Ajukan pertanyaan sederhana saat membaca, seperti “Mana sapinya?” atau “Apa yang terjadi selanjutnya?”
Bacakan buku di tempat yang nyaman, misalnya di pangkuan orang tua atau di ruang bermain.
4. Usia 2-3 Tahun: Libatkan Anak dalam Cerita
Di usia ini, anak semakin banyak bicara dan bisa merangkai kalimat pendek.
Imajinasi mereka mulai berkembang.
Tips:
– Pilih buku dengan cerita lebih kompleks tetapi tetap singkat.
– Gunakan cerita yang berkaitan dengan aktivitas sehari-hari, seperti mandi, makan, atau tidur.
– Biarkan anak “membaca” kembali buku favoritnya dengan kata-katanya sendiri.
– Bacakan buku secara ekspresif, dengan intonasi suara yang hidup dan gerakan tangan.
– Dorong anak untuk menghubungkan cerita dengan pengalaman mereka sendiri.
5. Usia 3 Tahun ke Atas: Jadikan Buku sebagai Teman Petualangan
Anak mulai mengenali alur cerita dan bisa bertanya tentang isi buku.
Mereka mulai tertarik pada tema tertentu.
Tips:
– Pilih buku dengan alur sederhana, karakter kuat, dan pesan moral.
– Perkenalkan buku cerita bergambar yang lebih panjang.
– Biarkan anak berimajinasi dan bertanya tentang isi cerita.
– Dorong anak untuk menggambar ulang cerita atau menceritakan ulang dengan versinya.
– Sediakan rak buku khusus anak di rumah agar mereka merasa memiliki “koleksi bacaan sendiri.”
Tips Tambahan untuk Semua Usia:
– Jadikan membaca sebagai rutinitas harian yang menyenangkan, bukan kewajiban.
– Berikan pujian dan respons positif saat anak tertarik membaca atau melihat buku.
– Ajak anak ke toko buku atau perpustakaan untuk memilih buku sendiri.
– Orang tua harus menjadi role model—anak yang sering melihat orang tuanya membaca akan lebih tertarik untuk meniru.
Membiasakan anak menyukai buku adalah proses yang harus dilakukan dengan sabar dan konsisten.
Baca juga: 5 Rekomendasi Rak Buku Anak, Simpan Bacaan hingga Mainan Favorit Si Kecil
Dengan menyesuaikan pendekatan berdasarkan usia dan kemampuan si kecil, membaca akan menjadi aktivitas yang menyenangkan sekaligus bermanfaat untuk perkembangan kognitif dan emosional anak.
Cek Artikel dan Berita lainnya di
Google News
(Cynthiap/Tribunshopping.com)
