Air India Konfirmasi 241 Korban Jiwa dalam Tragedi Penerbangan AI171, Satu Warga Inggris Selamat
Air India telah mengonfirmasi sebuah tragedi penerbangan mengerikan yang menewaskan 241 orang dalam insiden pesawat dengan nomor penerbangan AI171. Dari total 242 orang yang berada di dalam pesawat, termasuk penumpang dan awak, hanya seorang warga negara Inggris yang dilaporkan selamat dan saat ini sedang menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
Pesawat nahas jenis Boeing 787 Dreamliner tersebut, yang membawa 230 penumpang dan 12 awak, tengah dalam perjalanan menuju London Gatwick ketika insiden fatal itu terjadi. Pesawat jatuh di sebuah daerah permukiman padat di Ahmedabad, menabrak asrama mahasiswa kedokteran dan menimbulkan dampak yang luas.
Kecelakaan tragis ini tidak hanya merenggut nyawa hampir seluruh penumpang dan awak pesawat, tetapi juga menimbulkan korban di darat. Lima mahasiswa kedokteran ditemukan tewas di lokasi kejadian, sementara 50 orang lainnya dilarikan ke rumah sakit akibat luka-luka yang mereka alami setelah asrama mereka tertimpa reruntuhan pesawat.
Menanggapi bencana ini, Air India menyampaikan duka cita mendalam kepada keluarga korban melalui pernyataan resmi yang diunggah di platform X pada Jumat (13/6/2025). “Air India menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada keluarga korban. Upaya kami sekarang difokuskan sepenuhnya pada kebutuhan semua yang terdampak, keluarga dan orang-orang terkasih mereka,” demikian pernyataan maskapai tersebut.
Sebagai bentuk dukungan, sebuah tim perawat dari Air India telah dikerahkan ke Ahmedabad untuk mendampingi keluarga yang berduka dan membantu pejabat setempat dalam penanganan pasca-kecelakaan. Maskapai juga menegaskan komitmennya untuk bekerja sama sepenuhnya dengan pihak berwenang yang memimpin penyelidikan atas insiden penerbangan AI171 ini.
Rincian komposisi penumpang penerbangan AI171 menunjukkan keragaman latar belakang mereka. Dari 230 penumpang, tercatat 217 orang dewasa, 11 anak-anak, dan 2 bayi. Dari jumlah tersebut, 169 adalah warga negara India, 53 warga negara Inggris, tujuh warga negara Portugis, dan satu warga negara Kanada. Tragedi ini menjadi pengingat yang menyakitkan akan risiko dalam perjalanan udara dan dampaknya yang menghancurkan.